MBH ~Part 42~

3.7K 247 5
                                    

Haechan duduk termenung di ruangannya, menyandarkan punggungnya di sandaran sofa dan menatap langit-langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haechan duduk termenung di ruangannya, menyandarkan punggungnya di sandaran sofa dan menatap langit-langit. Sudah sepuluh menit lebih ia dalam posisi itu.

Dan itu membuat Renjun bingung dengan tingkah Haechan yang hanya melamun. Setelah makan siang, keduanya kembali ke kampus. Kebetulan ada rapat sebentar dengan para petinggi universitas tentang penerimaan mahasiswa baru, sangat banyak yang mendaftarkan dan akan dilakukan tes dan lain sebagainya. 

Setelah diumumkan siapa yang lulus masuk ke universitas, pihak mahasiswa senior lah yang mengambil alih untuk ospek dan lainnya, yang dibantu dan diarahkan oleh para dosen pembina.

Haechan dan Renjun jelas tidak ada sangkut pautnya dalam hal tersebut karena keduanya merupakan staff pengajar, jadi mereka bisa santai saja.

Selesai rapat keduanya masuk kedalam ruangan Haechan untuk duduk-duduk sebentar sambil mengemil sebelum pulang, hanya Renjun saja sih yang mengemil, jika Haechan hanya melamun dari awal masuk. Saat rapat juga terlihat Haechan tidak fokus saat bapak-bapak petinggi berbicara, sedari pagi malah sahabatnya itu lesu seperti sedang ada masalah.

Ah apa memang Haechan sedang ada masalah dengan suaminya ya? Ah sepertinya memang iya.

"Chan kau ada masalah? Coba ceritakan padaku, jangan dipendam sendiri," ucap Renjun dengan nada lembut.

Haechan menghela nafasnya, membenarkan posisi duduknya dan membalas menatap Renjun.

"Mark hyung mau memperkenalkan aku secara resmi didepan para karyawannya, katanya mereka semua harus tau jika aku adalah istrinya, daddy dan mommy juga setuju dengan Mark hyung," ceritanya.

"Lalu?" tanya Renjun menaikan satu alisnya.

"Kau taukan akan ketakutanku selama ini? Aku takut jika yang terjadi dulu terulang kembali. Dunia luar sangat keras, Jun. Jujur aku tidak siap mengalami hal yang sama," ungkap Haechan dengan memijit keningnya.

Semalam Mark mendiskusikan dengan orangtuanya jika akan memperkenalkan Haechan sebagai istrinya didepan para karyawan perusahaannya, dan langsung disetujui oleh beliau berdua.

Mau membantah juga Haechan tidak berani, lebih tepatnya ia segan. Ia tau jika baiknya mereka semua harus tahu bahwa bos mereka sudah memiliki istri. Secara ibu mertuanya mengatakan jika ada beberapa anak rekan kerja yang menyukai suaminya, dan akan berkunjung ke sana jika ada meeting. Setidaknya saat ia berkunjung ke sana ada yang menjaganya, dan ia memiliki teman untuk mengobrol.

Ibu mertuanya dulu pernah mengalami hal yang tidak mengenakkan, makanya beliau tidak ingin kejadian itu terulang padanya. Ia sangat paham akan ketakutan beliau tersebut, namun ia tidak siap karena takut respon mereka tidak sesuai harapan.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang