MBH ~Part 30~

4K 264 10
                                    

Dalam masa penyitaan ponsel milik Jeno karena sangat empunya kalah challenge berenang lawan Chenle, putra kedua keluarga Jung itu benar-benar melakukan apa yang kakak iparnya katakan saat di kolam berenang waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam masa penyitaan ponsel milik Jeno karena sangat empunya kalah challenge berenang lawan Chenle, putra kedua keluarga Jung itu benar-benar melakukan apa yang kakak iparnya katakan saat di kolam berenang waktu itu.

Selama tiga hari berturut-turut Jeno berkunjung ke kediaman keluarga Nakamoto untuk bertemu kekasihnya, datang saat menjelang siang dan pulang setelah makan malam.

Perkuliahan juga sedang libur, para mahasiswa hanya tinggal menunggu pengumuman kapan semester depan akan dimulai dan menunggu nilai akademiknya selama satu semester ini keluar.

Jeno berpuas-puas diri menghabiskan waktu bersama kekasihnya. Mulai bermain game bersama, nonton bersama, Jalan-jalan mengunjungi tempat wahana dan jajanan.

Karena Jeno tidak memegang ponsel, Jaemin juga tidak bermain ponsel saat bersama Jeno. Keduanya merasa sangat bahagia karena bisa berinteraksi dengan intens tanpa memikirkan apa-apa dan hanya fokus pada pasangan mereka. Rasanya itu sangat menyenangkan.

Ada gunanya juga Jeno kalah dengan Chenle yang berakhir ponselnya disita, dan mengikuti apa yang kakak iparnya katakan. Sepertinya ia harus berterimakasih pada kakak ipar cantiknya itu karena sudah memberikan ide padanya untuk mengunjungi Jaemin secara langsung, jangan hanya menghubunginya lewat ponsel saja.





Hari ini Jeno merasa sangat bosan, niatnya sih ingin bertemu sang kekasih tapi kekasihnya itu sedang berkunjung ke rumah neneknya, sang nenek sangat merindukan cucu satu-satunya. Ia tentu tidak bisa melarang Jaemin untuk pergi bertemu dengan neneknya sendiri.

Chenle juga belum pulang sekolah, jika ada sang adik, ia bisa mengajaknya bermain game atau badminton bersama.

Jeno melirik ke arah televisi didepannya yang sedang menampilkan adegan picisan. Ia sedang berada di ruang keluarga bersama dengan sang ibu dan kakak iparnya, karena tidak tahu harus melakukan apa, ia pun memilih untuk bergabung dengan mereka berdua menonton sebuah drama romantis yang mengisahkan tentang percintaan anak sekolahan.

Ia tidak tahu alurnya seperti apa karena sedari tadi tidak fokus dengan layar hidup didepannya. Jeno sendiri tidak menyukai drama, ia lebih menyukai film yang bergenre action dan misteri.

Ia lalu melirik kearah sang ibu dan kakak iparnya yang sedang menonton, raut yang ditampilkan oleh keduanya itu berbeda.

Sang ibu terlihat sangat menikmati alur ceritanya dan kadang-kadang senyum-senyum sendiri. Ia berspekulasi jika ibunya pasti teringat dengan masa muda dulu saat bersama sang ayah. Kedua orangtuanya sudah menjalin asrama sejak masih sekolah menengah atas.

Kakak iparnya menampilkan raut wajah biasa saja dan sepertinya tidak begitu tertarik dengan adegan yang disuguhkan oleh para pemain drama itu.

Selama Haechan tinggal bersama mereka disini, kakak iparnya itu tidak pernah menonton televisi sendiri, ketika bosan Haechan lebih memilih membaca buku atau novel dan menonton YouTube di laptopnya. Biasanya sang ibu dan adiknya lah yang mengajak Haechan untuk menonton dan pastinya kakak iparnya tidak akan menolak. Dapat disimpulkan jika kakak iparnya tidak begitu suka menonton televisi, terlebih jika itu drama.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang