MBH ~Part 8~

4.3K 301 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 10 malam, acara resepsi sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu menunjukkan pukul 10 malam, acara resepsi sudah selesai. Para tamu undangan juga sudah pamit pulang. Tinggalkan para keluarga, mereka semua duduk di sebuah ruangan untuk berbincang-bincang sembari beristirahat sebentar sebelum kembali ke kamar masing-masing untuk tidur.

Haechan duduk menempel dengan Renjun. Chenle dan Yangyang juga ikut duduk di samping mereka berdua.

Jaemin sudah pulang bersama orangtuanya. Hendery juga sudah pulang, ia berangkat pagi kekantor besok.

Doyoung menghembus nafasnya melihat anak manisnya yang tidak mau lepas dari Renjun sejak tadi pagi dan apa-apa harus bersama Renjun. Ia merasa tidak enak dengan besannya, tapi ia juga tidak bisa menegur anaknya, ia sangat menyayangi Haechan sampai takut untuk bersuara yang kiranya akan membuat sang anak terluka.

Taeyong dan Jaehyun memaklumi jika Haechan seperti itu, mereka mengerti jika menantunya ini masih canggung dan perlu beradaptasi dengan kehidupan barunya.

Mark duduk bersama Jeno dan Lucas mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Terlebih Lucas, ia bingung menatap sepasang pengantin baru itu yang duduk berjauhan seperti tidak saling mengenal. Tadi pas di pesta juga mereka tidak mesra sama sekali, kecuali saat sesi foto dan itupun keduanya terlihat sangat kaku. Yang membedakan mereka berdua dari para tamu undangan hanyalah penampilan saja, bahkan para tamu lebih romantis daripada pengantinnya.

Jeno sibuk memikirkan bagaimana caranya Jaemin agar cepat melupakan Haechan. Apa yang harus ia lakukan supaya kekasihnya itu bisa sepenuh hati mencintainya kembali?

Jujur ia sangat takut kekasihnya itu semakin menyukai dosennya yang sekarang sudah menjadi kakak iparnya, walaupun mustahil bisa bersama, tetap saja ia tidak rela jika cinta Jaemin terbagi untuk orang lain.

Mark? Entahlah ia masih bingung dengan semua ini, rasanya masih seperti mimpi baginya.

"Lele mau bobo sama Kakak ipar," celetuk Chenle tiba-tiba. Semua menatap kearahnya. "Boleh ya?" tanyanya pada Haechan.

Haechan membeku, ia harus menjawab apa? Sebenarnya ia mau tidur dengan adik iparnya ini tapi apakah mertuanya memberi izin.

Taeyong menatap Chenle kemudian melirik Haechan. "Boleh, kau tidurlah dengan kakak iparmu, Yang-ie dan juga kakak Renjun. Mommy akan meminta kamar double bed nanti," ucapnya.

Semua menatapnya terkejut, yang benar saja? Inikah malam pertamanya pengantin baru.

Chenle memekik senang. "Yey~ tidur dengan kakak ipar." Ia memeluk Haechan dengan raut wajah bahagia.

"Tapi Nyonya-"

Taeyong langsung menyela perkataan Doyoung. "Tidak apa-apa ini pertama dan terakhir bagi mereka, biarkan mereka menikmatinya."

Doyoung dan Taeil tidak bisa membantah jika nyonya Jung sudah turun tangan.

Haechan bersyukur didalam hatinya, ibu mertuanya ini sangatlah pengertian.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang