MBH ~Part 43~

3.4K 265 29
                                    

Hubungan sepasang suami-istri itu nampak berjarak beberapa hari belakang ini, tidak seromantis dan seharmonis seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hubungan sepasang suami-istri itu nampak berjarak beberapa hari belakang ini, tidak seromantis dan seharmonis seperti biasanya. Itu sangat ketara terlihat oleh para penghuni rumah.

Para anggota keluarga Jung dibuat bingung dengan yang mereka lihat dan rasakan, terlebih nyonya Jung yang sangat was-was. Ia takut jika sesuatu hal buruk menimpa rumah tangga anak dan menantunya, baru satu bulan mereka nampak mesra, tapi sekarang malah terlihat renggang.

Apa yang sedang terjadi sehingga hubungan sepasang suami-istri itu renggang? Dan itu jadi tanda tanya besar baginya mereka semua.

Memang Haechan melakukan rutinitas seperti biasa, melayani Mark dengan baik. Namun binaran matanya terlihat sendu seperti tersirat kesedihan di sana, senyuman yang ditampilkan tidak semanis biasanya. Haechan juga sering melamun saat berkumpul dan merespon seadanya saat ditanya.

Pernah sekali diajak ke perusahaan Mark untuk mengantar makan siang, tapi ditolak dengan alasan ingin ke supermarket bersama Chenle, yang padahal bisa sekalian ke supermarket market baru setelahnya ke perusahaan.

Taeyong sangat sadar akan perubahan yang terjadi pada menantu cantiknya. Sebagai seorang istri dan ibu tentunya ia paham akan yang Haechan rasakan walaupun tidak tau permasalahannya apa.

Yang jelas tidak mungkin Haechan bersikap seperti itu jika tidak ada sesuatu yang membuatnya bersedih terjadi.

Apa Mark melakukan kesalahan?

Dan jawabannya ada pada Haechan sendiri.



Sama halnya dengan keluarga Jung, Renjun juga dapat merasakan perubahan Haechan. Sorot matanya terlihat meredup tidak ada keceriaan yang terpancar.

Dan itu membuat hatinya nyeri dan tentunya khawatir.

Ia membawa Haechan ke pelukannya. "Chan-ie kau kenapa? Cerita padaku kenapa bersedih seperti ini," ucapnya dengan nada lembut sambil mengelus punggung sahabatnya.

Haechan mengeratkan pelukannya, merebahkan kepala bulatnya dipundak kecil Renjun. "Aku gagal membuktikan padamu, Jun," ucapnya dengan pelan.

"Maksudnya?" tanya Renjun bingung.

Haechan melepaskan pelukan mereka menatap Renjun dengan mata berkaca-kaca. "Aku sudah mencoba memakai baju terbuka, dan Mark hyung biasa saja dengan itu. Saat bajuku terkesiap dia malah menutupnya. Ia bahkan tidak memeluk dan mengecup keningku seperti biasanya, dia langsung tidur tanpa menungguku seperti malam-malam sebelumnya. Aku rasa dia memang tidak tertarik dengan tubuhku yang gempal, rasa cintanya mungkin berkurang karena melihat lekuk tubuhnya yang tidak seksi." Selesai mengatakan itu air mata Haechan lolos tanpa bisa dibendung.

Sebagai seorang istri tentunya ia merasa rendah diri saat sang suami tidak tertarik dengan tubuhnya, ada kekecewaan yang mendalam di hati Haechan saat Mark tidak mau menyentuhnya.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang