MBH ~Part 41~

4.2K 290 29
                                    

Siang ini Haechan pulang lebih awal dari kampus, lagipula tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang ini Haechan pulang lebih awal dari kampus, lagipula tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan. Saat datang mengisi absen staff lalu duduk-duduk saja di ruangannya. Renjun juga tidak datang hari ini karena malas katanya, siangnya juga akan berkunjung ke rumah sang nenek bersama bibinya.

Daripada sendiri di kampus tidak tahu harus melakukan apa, lebih baik ia pulang saja, menghabiskan waktu bersama ibu mertua dan adik iparnya.

"Sayang, awal sekali kau pulang," ucap Taeyong melihat sang menantu yang berjalan kearahnya.

"Tidak ada pekerjaan, Mom. Setelah absen Chan-ie hanya duduk-duduk saja, daripada bengong di kampus, lebih baik pulang ke rumah," ucap Haechan.

Taeyong terkekeh, ia gemas melihat ekspresi menantunya yang seperti mengeluh.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepalanya.

"Bagaimana jika kita memasak makan siang dan mengantarnya ke perusahaan untuk suami kita?"

Haechan nampak berpikir, heum... boleh juga ide ibu mertuanya, ia juga penasaran dengan perusahaan milik suaminya. Selama ini ia hanya melihatnya dari kejauhan saat melewatinya dan juga dari ponselnya. Setelah menikah dengan Mark ia banyak searching tentang suaminya itu di internet. Sudah seperti seorang fans saja dirinya.

Ada rasa bangga dihatinya saat melihat semua tentang Mark yang beredar di internet itu bagus-bagus tidak ada berita miring sama sekali. Mark tergambar sebagai pria yang sempurna, prestasinya sangat banyak, juga dengan sifatnya yang baik walaupun sangat dingin dan tak tersentuh, namun sama sekali tidak angkuh.

Begitu banyak orang-orang yang mengaguminya. Apalagi kabarnya jika Mark itu masih single, banyak yang berharap jika suatu saat nanti merekalah yang menjadi pendampingnya. Tidak tauu saja jika pria idaman mereka itu sudah memiliki istri, mana sangat posesif lagi jika menyangkut istrinya.

Untung Haechan bukan tipe orang pencemburu dan protective. Ia tidak masalah dengan orang-orang diluar sana yang mengagumi Mark sebegitunya, asalkan tidak kelewat batas saja, karena kasihan akan berdampak buruk hati dan psikis mereka.

"Jadi bagaimana, Sayang?" tanya Taeyong lagi melihat sang menantu yang nampak berpikir.

"Eum boleh, Mom. Taapi apa tidak apa-apa berkunjung begitu tanpa memberitahu mereka terlebih dahulu? Dan apa diberikan izin untuk masuk?" Haechan memikirkan pasti sepasang ayah dan anak itu sibuk. Biasanya peraturan di sebuah perusahaan tidak diperbolehkan untuk masuk sembarangan orang jika tidak ada kepentingan. Ia tidak mau diusir nanti seperti di novel-novel yang ia baca, 'kan malu jika diseret-seret oleh security.

"Tidak apa, Sayang. Mommy sering datang seperti itu, tidak ada yang berani untuk melarang, mereka semua tau siapa Mommy. Sebelum ke perusahaan daddy, Mommy akan mengantarkan mu terlebih dahulu ke perusahaan Mark," ucap Taeyong dengan nada sombongnya.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang