MBH ~Part 50~

4.4K 277 56
                                    

Sekitar pukul empat sore Haechan baru dibiarkan pulang oleh para mahasiswanya, mereka memonopoli nya cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekitar pukul empat sore Haechan baru dibiarkan pulang oleh para mahasiswanya, mereka memonopoli nya cukup lama. Bercerita ini dan itu padanya secara bergantian, apa saja yang mereka lakukan saat libur panjang, ada beberapa diantaranya yang berlibur bersama keluarga atau kekasih. Mereka bercerita dengan semangat tanpa canggung sedikitpun, layaknya bercerita pada saudara atau orang tua mereka sendiri.

Ia juga mendapat beberapa oleh-oleh dari mahasiswa yang berlibur, katanya sebagai hadiah. Ia sebenarnya tidak enak menerimanya, tapi mereka memohon untuk diterima. Katanya teringat dengan dirinya jadi sengaja membelikan hadiah untuknya, juga sebagai ucapan terimakasih karena sudah mau membantu mereka belajar untuk persiapan ujian, sehingga hasil ujian mereka memuaskan, nilainya lebih meningkatkan dari semester sebelumnya.

Mendengar mahasiswa berbicara begitu ia tidak bisa lagi menolak, ia menerimanya dengan perasaan haru. Anak-anak didiknya sangat baik dan tulus menyayanginya, hampir saja ia menangis tapi langsung di sadarkan oleh Jaemin dengan mengelus bahunya. Walaupun hadiahnya sederhana dan tak mahal, namun usaha dan ketulusan mereka lah yang sangat berarti baginya.

Setelah sesi temu rindu dan memberikan hadiah untuknya, mereka lanjut makan siang di kantin fakultas management bussiness. Ia mentraktir semua mahasiswanya sebagai ucapan terimakasih untuk momen bahagia selama satu tahun yang mereka lewati bersama, juga sebagai tanda perpisahan mereka karena ia sudah tidak menjadi dosen pengampu mata kuliah mereka lagi. Ya walaupun mereka tetap akan bertemu namun itu akan jarang-jarang, ia pasti akan merindukan mereka semua, merindukan semua tingkah random mereka yang selalu membuatnya terhibur.

Di tahun ajaran baru ini, ia sudah mempunyai anak-anak didik yang baru, yang harus ia bimbing dengan baik, dan di sayangi dengan tulus. Namun walaupun begitu, mereka semua tetaplah anaknya sampai kapanpun, tidak ada mantan guru dan murid, mereka akan selalu ada dihatinya.

Para mahasiswa berhasil dibuat terharu dengan perkataan dosen kesayangan mereka, Haechan begitu tulus menyayangi mereka dan selalu memperlakukan mereka dengan sangat lembut seperti seorang anak. Tidak salah memang mereka menjadikan Haechan sebagai dosen kesayangan, kelembutannya mampu membuat hati mereka terenyuh. Hari-hari mereka sangat menyenangkan saat ada Haechan.

Mungkin di semester ini akan sedikit lebih berat, karena tidak ada dosen manis yang selalu memberikan mereka semangat, dan menebar senyuman secerah matahari untuk mereka. Di semester ini dosen kesayangan mereka itu sudah menjadi ibu bagi adik tingkat mereka, dan mau tak mau mereka harus menerimanya.

Terdengar lebay memang, tapi kalian tidak tahu saja bagaimana rasanya ketika mendapatkan seorang guru yang pas di hati, yang bisa memberikan kasih sayang layaknya seperti orang tua. Namun saat sudah sangat dekat dan banyak menghabiskan waktu bersama, kalian harus terpisah dengannya, rasanya itu cukup menyakitkan. Sebanding lah dengan rasa sakit ditinggalkan oleh kekasih saat lagi sayang-sayangnya.

Tapi tak mengapa, mereka masih bisa melihat dosen kesayangan mereka karena masih dalam lingkup kampus yang sama, setidaknya Haechan masih ada disekitar mereka. Bisa bertemu jika jadwal mereka sama dengan jadwal Haechan mengajar, apalagi katanya jadwal Haechan pagi sampai siang setiap hari, nah pas sekali sebelum masuk ke kelas mereka akan menunggu di koridor fakultas untuk menyapanya, dan saat siang juga begitu sebelum ke kantin untuk makan siang, atau sekalian saja mengajaknya makan siang bersama. Heum ... ide yang bagus.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang