MBH ~Part 21~

4.1K 313 3
                                    

Sama dengan dikelas-kelas sebelumnya, Haechan akan memberikan tugas pada mahasiswa menjelang ujian untuk menambah nilai mereka di semester ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama dengan dikelas-kelas sebelumnya, Haechan akan memberikan tugas pada mahasiswa menjelang ujian untuk menambah nilai mereka di semester ini.

"Saya beri waktu 50 menit untuk mengerjakannya, tugas ini untuk tambahan nilai kalian untuk semester ini jadi kerjakan dengan serius dan teliti. Kerjaan dari sekarang."

Haechan menatap seluruh mahasiswanya yang mulai mengerjakannya tugas yang ia berikan. Ia berharap kelas ini berbeda dari kelas-kelas sebelumnya, ia sebagai dosen terkadang merasa gagal ketika mahasiswanya tidak bisa mengerjakannya tugas yang ia berikan. Ia jadi berpikir apa yang membuat mahasiswanya tidak bisa, apa ia yang tidak bisa mengajar dengan benar sehingga mahasiswanya tidak bisa? Atau mahasiswa yang main-main saat ia memberikan materi?

"Nono aku pusing," keluh Jaemin berbisik pelan, ia menatap lembaran didepannya dengan raut frustasi.

Jeno juga nampak bingung, "aku juga tidak terlalu paham Na"

"Andai kita bisa buka kamus atau Google." Changbin sudah menopang dagunya menatap lurus kedepan.

Hyunjin yang mendengar gumaman Changbin tersenyum miring. "Dasar bodoh" ia sudah dari tadi membuka ponselnya, untung ia pintar.

'Lagipula Sir Haechan tidak bilang jika tidak boleh melihat ponsel,' batinnya.

Padahal sebenarnya tidak ada gunanya juga melihat ponsel, jika memang tidak bisa tetap saja tidak akan bisa. Menggunakan ponsel juga paling hanya bisa men-translate saja, jika ada di google pun tidak akan sama dengan tugas yang Haechan berikan walaupun pola dan rumusnya saja yang sama.

"Waktu tinggal 5 menit lagi, bagi yang sudah selesai periksa kembali lembaran tugas kalian. Bagi yang belum selesaikan dengan cepat, ingat yang sir katakan tadi, harus teliti."

Para mahasiswa langsung dengan cepat menulis, mereka sudah tidak dapat berpikir lagi yang penting selesai.

"Nono, bagaimana ini aku belum selesai?" Jaemin seketika panik.

Jeno melirik dosen didepan, dirasa aman. Ia menyerahkan kertas jawabannya pada sang kekasih. "Ini lihat saja lembaran punyaku." 
Jaemin tersenyum ceria langsung mengambilnya dan menulis dengan cepat.

"Waktunya habis, kumpulkan ke depan," instruksi Haechan.

Semua mahasiswa mengumpulkan lembaran tugas mereka di atas meja sang dosen.

"Duduklah, saya ingin berbicara sebentar."

Para mahasiswa duduk kembali dibangku mereka dengan tenang.

Haechan menatap semua mahasiswanya dan tersenyum. "Ujian semester akan diadakan satu bulan lagi, kalian tidak punya banyak waktu untuk main-main dan jangan buang waktu kalian untuk hal yang tidak jelas, tolong serius dan fokuslah dalam belajar untuk persiapan menghadapi ujian. Saya sudah berkali-kali mengatakan pada kalian jika bahasa Inggris tidak mudah, kalian harus konsisten, fokus dan teliti dalam mempelajarinya. Saya saja harus mengulang kembali materi yang akan saya berikan untuk kalian, jadi setelah saya berikan materi di kelas kalian harus mengulangnya di rumah supaya kalian lebih paham dan di saat saya menjelaskan tolong perhatikan dengan serius jangan hanya melamun, akan sangat disayangkan jika kalian tidak menggunakan kesempatan dalam proses pembelajaran dengan sebaik mungkin. Apalagi kalian ini mahasiswa management business, pasti kalian akan berbisnis, kalian akan bertemu dan bekerjasama dengan orang banyak, dari berbagai latar belakang, maka bahasa Inggris sangat penting. Tolong gunakan waktu yang kalian punya untuk meningkatkan dan mengasah skill yang kalian punya. Untuk mata pelajaran lainnya juga kalian harus sungguh-sungguh, terlebih untuk mata kuliah inti, kalian harus benar menguasainya. Saya menginginkan semua mahasiswa saya menjadi orang yang sukses yang mempunyai ilmu pengetahuan luas, rugi kalian jika setelah lulus dari disini tidak mempunyai bekal apapun, dunia kerja juga sangat keras sedikit saja kita lengah maka kita akan tersingkirkan, apalagi jika tidak punya skill sedikitpun."

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang