MBH ~Part 98~

2.9K 185 28
                                    

Setelah dimana sang istri setuju untuk mempublikasikan pernikahan mereka, Mark membicarakan hal tersebut dengan keluarga mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah dimana sang istri setuju untuk mempublikasikan pernikahan mereka, Mark membicarakan hal tersebut dengan keluarga mereka. Mau bagaimanapun ia harus mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga, tidak boleh bertindak tanpa sepengetahuan mereka. Ia berharap saat mengatakan niat dan tujuannya keluarga mereka mau menyetujui dan mendukungnya.

Mark terangkan rencana yang sudah ia susun. Dirinya berencana akan mengadakan sebuah acara makan malam yang di adakan di hotel milik sang ayah dengan mengundang semua para petinggi di perusahaannya dan perusahaan ayahnya, dan para relasi bisnis mereka, serta awak media, di situ ia akan memperkenalkan sang istri di hadapan semua orang dan mengumumkan kehamilan istrinya. Hitung-hitung acara itu juga di laksanakan atas rasa syukurnya yang sebentar lagi akan menjadi orang tua, selama kehamilan sang istri ia belum mengadakan acara apa-apa untuk merayakannya.

Mendengar penuturan panjang dari Mark, tuan dan nyonya Jung langsung saja menyetujuinya, menurut mereka planning si sulung sudah sangat bagus. Sebelumnya tuan Jung juga mempunyai pemikiran yang sama, tapi ternyata si sulung sudah lebih dulu merencanakan hal yang seperti ia pikirkan.

Berbeda dengan tuan dan nyonya Moon yang merasakan kekhawatiran karena Mark berkata akan mengundang awak media, bukannya apa tapi mereka khawatir dengan keadaan anak manis mereka. Haechan pernah punya trauma bertahun-tahun dan anxiety yang parah, meskipun traumanya sudah disembuhkan tapi anxiety anak manis mereka terkadang kambuh saat berada di khalayak ramai.

Jika hanya sebatas para petinggi perusahaan dan relasi bisnis saja yang di undang tidak begitu jadi masalah, tapi jika awak media juga ikut di undang untuk merekam dan merilis berita mereka keberatan.

Si ibu hamil sendiri juga merasakan hal yang sama, ia terang-terangan mengatakan tak setuju bila sang suami mengundang awak media.

"Tidak, aku tak setuju. Hubby bilang hanya akan  mempublikasikan pernikahan kita pada orang di perusahaan saja, kenapa sekarang malah ingin mengundang rekan bisnis Hubby dan awak media juga?" Haechan menampilkan raut wajah penuh kekecewaan menatap sang suami yang duduk disampingnya.

Mark sudah memprediksi sebelumnya jika penolakan lah yang akan ia dapat dari sang istri setelah mengutarakan rencananya, maka dari itu ia sudah menyiapkan penjelasan agar istrinya paham akan maksudnya melakukan hal itu.

"Sayang, jika hanya mempublikasikan pernikahan kita pada orang perusahaan Hubby dan Daddy saja tidaklah cukup, kita harus mengumumkan secara resmi agar masyarakat di luaran sana juga tahu. Semua orang yang mengenal Hubby dan mengenalmu harus tahu jika kita sudah menikah, terlebih orang-orang di tempatmu bekerja. Mereka tahunya kau masih lajang belum bersuami, akan muncul masalah nantinya saat mereka menyadari kau sedang mengandung tapi tak tahu tentang statusmu yang sudah mempunyai suami. Dengan membuat pengumuman resmi dan menyiarkannya di platform berita maka semua orang bisa melihatnya," terang Mark menjelaskan.

Kedua tangan lentik sang istri ia bawa kedalam genggamannya. "Hubby tahu jika kau cemas, tapi inilah cara yang terbaik. Kau mau menjalankan hidup tanpa harus sembunyi-sembunyi lagi kan? Maka inilah jalan keluarnya. Setelah semua orang tahu kita pasangan suami-istri kita tak perlu sembunyi-sembunyi lagi saat pergi keluar bersama, kita tak perlu menyamar lagi seperti idol yang berkencan," sambung Mark berucap lembut.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang