MBH ~Part 44~

3.7K 282 43
                                    

Sama halnya dengan para anggota keluarga, Mark sendiri juga merasakan jika istrinya berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama halnya dengan para anggota keluarga, Mark sendiri juga merasakan jika istrinya berubah. Ia peka bukan tidak peka terhadap sang istri, setiap detailnya ia tahu dikarenakan sudah bersama selama hampir setengah tahun, yang tentunya kontak batin mulai terjalin.

Haechan sering kali menghindarinya. Bahkan hendak memeluk atau ingin mengecupnya, sang istri sedikit mengelakkan dan kadang-kadang menahannya, ketika tertidur pun selalu memunggunginya. Terlihat sangat menghindar kontak fisik dengannya.

Ia tidak tahu penyebab mengapa Haechan seperti itu, yang pasti hal itu terjadi setelah kejadian malam dimana sang istri memakai pakaian tidur minim bahan. Ia jadi berpikir apa istrinya marah karena pertanyaan yang ia lontarkan membuatnya tersinggung? Atau karena ia yang tidak sengaja menyentuh pinggang polos istrinya saat baju yang dikenakan terkesiap?

Mau bertanya langsung juga takut. Takut membuat istrinya bersedih karena pertanyaannya. Ia sudah berjanji tidak akan membuat Haechan kembali menangis karenanya, ia sungguh tidak menyukai cairan bening yang mengalir dari kedua mata bulat indah sang istri.

Jadilah ia memilih diam dan memberi waktu untuk Haechan, biarkan istrinya sendiri yang membuka suara nanti tanpa perlu ia bertanya.

Tapi melihat bagaimana sifat Haechan, tidak mungkin istrinya itu akan bercerita ketika ia tidak bertanya lebih dulu.

Arghh ... ia sangat pusing memikirkan ini semua.

"Hey kau kenapa, Mark?" tanya Lucas yang melihat sahabatnya meremas rambutnya. Ia yang mau memberikan berkas untuk Mark tanda tangani, dibuat bingung dengan tingkah Mark itu yang seperti orang frustasi.

"Aku pusing, Luc," jawab Mark sekenanya.

"Pusing kenapa? Sudah beberapa hari terlihat seperti orang kalut, apa yang sedang terjadi padamu?" tanya Lucas serius, ia berjalan kearah sofa dan duduk di sana.

Sudah beberapa hari ini ia melihat perubahan yang ketara pada Mark, seperti orang frustasi yang sedang ada masalah. Ia jadi bingung sendiri, apa yang sebenarnya terjadi? Secara sebelum-sebelumnya Mark baik-baik saja. Hubungannya dengan Haechan juga terlihat semakin harmonis, semakin mesra seperti remaja yang baru jatuh cinta.

"Kau tidak akan mengerti, ini masalah orang yang sudah menikah," jawab Mark tak acuh, ia sedang malas untuk menjelaskan permasalahan yang sedang menderanya.

Lucas berdecak kesal. "SIALAN, KAU MALAH MENGEJEKKU. NIATKU INGIN MERINGANKAN MASALAHMU, SIAPA TAU AKU BISA MEMBANTUMU!" ucapnya dengan nada cukup tinggi. Sialan memang sahabat kakunya, ia yang ingin membantu malah diejek.

Mark menatap Lucas tajam. "BERANI KAU MENINGGIKAN SUARAMU SAAT BERBICARA DENGAN BOSMU? KELUAR SAJA KAU, KEBERADAAN MU MEMBUATKU BERTAMBAH PUSING," balasnya dengan suara tidak kalah tinggi.

Lucas terdiam, ia langsung kelabakan. "Ah bukan begitu Mark, maksudku baik, kau jangan marah padaku," ucapnya dengan wajah di imut-imutkan.

Bukannya terlihat imut, dimata Mark itu terlihat menjijikan. Sungguh tidak cocok dengan tubuh bongsor Lucas.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang