MBH ~Part 16~

4K 274 1
                                    

Mark menuruni tangga dengan terburu-buru sambil mengutak-atik ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark menuruni tangga dengan terburu-buru sambil mengutak-atik ponselnya. Haechan dan Taeyong yang hendak menyuruh yang lain untuk sarapan pun mengernyit.

"Kau kenapa, Son?" tanya Taeyong heran.

Mark yang sedang dengan ponselnya pun menoleh. "Mark sedang buru-buru Mom, 30 menit lagi ada meeting dan Mark lupa jika itu hari ini," jelasnya dengan nada buru-buru.

Taeyong menahan tangan putra sulungnya yang hendak pergi. "Lihatlah penampilanmu, kau mau meeting dengan penampilan berantakan begitu?"

Bagaimana tidak kemeja yang belum dimasukkan kedalam, jas yang ditaruh dibahu dan juga tidak memakai dasi.

Mark menepuk keningnya. "Tapi Mark sudah telat, Mom." Ia benar-benar tidak punya waktu sekarang.

Taeyong menatap anaknya tajam. Yang benar saja putra sulungnya ini ingin bertemu client dengan penampilan berantakan begitu?

"Benahi dulu penampilanmu, kau ingin mempermalukan dirimu di depan client dengan penampilan berantakanmu itu? Lagipula meeting itu tidak akan berjalan tanpamu dan mereka tidak akan berani menegur mu. Berikan ponselmu, biar Mommy yang berbicara dengan Lucas." 

Mark menghembuskan nafasnya dan menyerahkan ponselnya pada sang ibu.

Lantas langsung diambil oleh Taeyong, lalu menoleh menatap sang menantu yang hanya terdiam. "Chan-ie, bantu suamimu membenahi penampilannya ya, Sayang. Mommy akan berbicara dengan Lucas sebentar."

Haechan hanya mengangguk kaku lalu menatap suaminya yang kebetulan sedang menatapnya.

"Ayo Hyung." Ia berjalan mendahului suaminya.

Mark mengikuti dari belakang dengan wajah pasrahnya, perkataan ibunya itu memang benar-benar tidak terbantahkan.

Haechan mengambil sebuah dasi dan berjalan mendekati suaminya, ibu mertuanya bilang membantu berarti ia juga harus memasangkannya?

"Eum ... Hyung, menunduk lah sedikit," pintanya.

Mark mengernyit tapi tetap mengikuti intruksi dari sang istri.

Haechan mengalungkan dasi yang ia pegang pada suaminya dan mulai membuat simpul dengan wajah yang serius.

Mark tidak dapat menahan senyumnya melihat wajah sang istri yang sedang serius memasangkan dasi untuknya sangat menggemaskan dimatanya. Kenapa sih istrinya ini diam saja tetap membuatnya merasa gemas?

Haechan tersenyum setelah melihat hasil karyanya ternyata ia pintar juga membuat simpul.

Kemudian ia mengambil jas yang ada dibahu sang suami dan langsung memakaikannya.

"Jika kemeja Hyung lakukan sendiri ya" ucapnya dengan canggung.

Mark tertawa pelan lalu mengangguk dan mulai merapikan kemejanya.

My Beloved Husband (MarkHyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang