Bab 6. Buku bersampul coklat

267 12 0
                                    

Di dalam kamar bernuansa modern dengan arsitekturnya yang lebih mirip studio foto nampaklah Devan tengah duduk di bawah depan ranjangnya seraya menenggelamkan kepalanya di balik kedua pahanya. Ia masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan, sebab yang dilihatnya dari dulu adalah sosok darto yang baik, pekerja keras, dan sayang pada istrinya. Tapi melihatnya hari ini, sungguh ini seperti bukanlah pamannya. Ia seperti melihat orang lain yang mirip dengan pamannya saja.

Lantas kembali mengingat Linda yang sempat izin keatas, Devan pun sempat mengira jika Tante cantiknya itu pasti tengah menangis sekarang. Lalu tanpa adanya kata kata lagi Devan pun segera beranjak dari posisinya, ia segera keluar dari kamarnya dan menuju kamar Linda. Ia ingin memastikan keadaan tantenya itu.

Selepas sampai di luar kamar, ia masih mendengar suara pamannya dan Bianca yang masih mengobrol di ruang tamu. Ia berlalu begitu saja tanpa menghiraukan mereka, lantas sesampainya ia di depan pintu kamar Linda, tanpa mengetuk ia pun segera saja memutar kenop pintu itu, sama halnya dengan Devin, ia sempat tersentak manakala pintu itu tak sedang dikunci. Tapi menghiraukan itu, Devan pun mulai membukanya perlahan, ia mengintip dari celah pintu yang terbuka itu.

Dari sini ia melihat jika Tante kesayangannya itu tengah tertidur pulas di balik selimut tebalnya. Devan sempat tersenyum sebelum akhirnya ia pun memberanikan diri untuk memasuki kamar sang Tante.

Tanpa kata ia pun melangkahkan kakinya mendekati ranjang tempat sang Tante terbaring. Ia duduk di tepi ranjang seraya menatap teduh sang Tante yang tertidur.

Sesaat tangannya terulur tuk mengelus lembut surai panjang sang Tante tanpa sengaja matanya menangkap raut sembab di sudut mata tantenya itu. Raut tenangnya berubah dingin seketika, di satu sisi ia tak tega melihat tangisan tantenya ini tapi disisi lain ia tak bisa tinggal diam melihat ada orang yang berani menyakiti tantenya ini. Apalagi membuatnya menangis. Sungguh Devan takkan memaafkan orang yang telah melakukannya.

"Tan, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa om Darto bisa Setega itu sama Tante. Bahkan melihat tangisan Tante ini saja rasanya aku ingin ikut menangis. Tan, maafin aku karena aku gak bisa ngelakuin apapun sampai akhirnya tangisan Tante pun luruh. Maafin aku Tan." Monolognya sendiri penuh dengan penyesalan.

Berulang kali kali ia meminta maaf untuk sebuah kesalahan yang tak ia lakukan. Saat tangan Devan masih mengelus lembut surai panjang sang Tante, tiba tiba linda terbangun dan langsung membalikkan badannya menatap kearah sang keponakan.

Beberapa detik kedua netra itu saling berpandangan hingga tangan Linda yang meraih tangan Devan berhasil mengejutkannya.

"Eh, Tan, aku udah ganggu Tante ya? Maaf ya Tan, aku keluar aja kalau gitu." Saat Devan telah bangkit dari posisinya dan hendak melangkah tiba tiba linda menarik tangannya dan membuatnya terhenti seketika.

Kini Linda sudah duduk seraya menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang dan Devan sendiri sudah terduduk kembali di tempatnya semula karena tarikan sang Tante.

Dengan sedikit memaksakan bibirnya tuk tersenyum, Linda pun mulai bersuara dengan bariton khas orang habis menangis. Ia kembali menggenggam tangan Devan seraya menatap lurus kearahnya.

"Jangan pergi ya. Temani Tante di sini." Seraya tersenyum penuh harap, Devan pun sempat merenung sebelum akhirnya mengiyakan permintaan tantenya itu. Ia tersenyum seraya membalas genggaman tangan tantenya itu.

"Iya Tan, tenang aja. Devan temani kok." Selepas kata kata itu terucap Devan pun memilih tuk menemani tantenya itu di kamarnya. Ia sempat bosan, harus melakukan apa sebab sehabis bercengkerama sejenak Linda pun terlelap. Ingin rasanya Devan meninggalkan tantenya itu agar bisa terlelap dengan tenang tanpa ia ganggu. Tapi karena mengingat janjinya dengan sang Tante untuk menemaninya, Devan pun mengurungkan niatnya itu, ia lantas beralih pada meja kerja sang Tante yang sudah lama tak terjamah.

My Girlfriend is a Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang