Bab 64. Kegagalan rukyah dan memutuskan untuk kembali

92 2 0
                                    

Jika di alam mereka waktu masih menunjukkan siang hari, sangat jauh berbeda jika di alam manusia, di sini waktu sudah menunjukkan sore hari, dan kondisi serta keadaan Devin masihlah sama seperti tadi.

Awalnya ia sempat terbangun namun dalam keadaan kesurupan dan meronta-ronta. Devin terus berteriak, dan menggeram kesakitan, namun semua itu berakhir semenjak kyai Rohmat tetiba saja membuka matanya dan sempat terjungkal ke belakang.

Wajahnya terlihat begitu lecek dan sembari melepas kacamatanya ia pun mengusap air matanya yang menetes.

Huufftt ...

Keringat kyai Rohmat terus bercucuran selama ia menghapus air matanya, dan mengenakan kacamatanya kembali.

Namun mendapati tugasnya telah gagal, ia pun kembali menghela nafas kasar dan mengalihkan atensinya kearah keluarga Devin yang hingga kini masihlah menangis, terlebih Linda, hingga detik ini wanita itu masih juga meneteskan air matanya dan terus terisak.

"Kyai, gimana kondisi adik saya kyai, dia baik-baik saja kan, dia masih bisa kembali kan?" tanya Devan seraya tersenyum dan mengusap air matanya yang menetes.

Kyai Rohmat pun menghela nafas kasar, dan menundukkan kepalanya, ia menggelengkan kepalanya berulang kali sambil tak henti hentinya berpikir.

Semenjak ia melihat aura cinta kasih yang begitu besar dari Devin dan Bunga, kyai Rohmat pun memutuskan tuk menyerah memaksa Devin pulang, dan membiarkannya tuk tetap berada di sana bersama wanita itu.

Sebenarnya ia tak ingin menyerah dalam mengobati pasiennya, namun untuk kali ini ia terpaksa menyerah karena selain tak mampu ia juga tak tega memisahkan cinta mereka yang begitu besar.

Lagipula waktu Devin untuk bisa kembali ke dunia sudah habis semenjak beberapa menit yang lalu. Ia memutuskan tuk takkan kembali karena masalahnya dengan keluarganya.

Ia mengatakan untuk takkan memaafkan mereka walau mereka bersujud di kakinya sekalipun.

"Maafkan saya, saya tidak bisa membawanya pulang bersama saya. Saya terlambat membawanya pulang karena waktunya tuk bisa kembali ke dunia sudah habis. Anak itu sekarang tengah bersiap siap tuk berangkat ke alam selanjutnya. Sekali lagi maafkan saya semuanya, saya gagal dalam tugas penyelamatan ini. Kalian bisa memarahi saya jika kalian berkenan." ujar kyai Rohmat seraya menatap sedih kearah Devan dan yang lainnya.

Aarrrggggghhhhh ...

Mendengar itu tentu saja membuat Devan begitu marah, ia langsung saja berteriak dan memukuli dirinya sendiri karena gagalnya kyai Rohmat dalam membawa Devin kembali.

Awalnya ia mengira jika rukyah ini akan berhasil, dan Devin juga masih bisa kembali. Namun mendengar jika kyai Rohmat gagal membawa Devin kembali itu bukankah waktu Devin tuk pulang ke dunia sudah berakhir?

Lalu karena Devan sendiri tau jika semua ini adalah salahnya ia pun mulai meneteskan air matanya dan menganggukkan kepalanya.

"Ini seriusan kyai, Devin sudah tidak bisa kembali ke dunia lagi? saya dan semuanya sudah menunggu dia loh dari tadi pagi, kita sampe rela buat ninggalin semuanya demi kesembuhannya. Kyai saya mohon, tolong bawa adik saya kembali, bujuk dia untuk mau kembali. Saya begitu hancur melihatnya seperti ini, saya mohon kyai, tolong bawa adik saya kembali." balas Devan seraya terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Lalu seorang teman kyai Rohmat pun membisikkan sesuatu di telinga kyai Rohmat dan membuatnya langsung menganggukkan kepalanya.

"Wanita ini tidak mau melepaskan Devin. Dia terus menolak, dan menahan Sukma Devin di alamnya." Ucap kyai Rohmat seraya menghela nafas panjang.

My Girlfriend is a Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang