Di dalam kamar bercat putih dengan keadaan tembok bersih dari segala tempelan. Devin terlihat tengah duduk di meja belajarnya seraya mengerjakan sesuatu di laptop ASUS miliknya.
Ia begitu sibuk agaknya hingga suara notifikasi chat yang terdengar seperti orang bersin berhasil membuyarkan keseriusannya. Yap itu mungkin adalah chat dari Firly. Sang kekasih, yang sengaja ia buat notifikasinya berbeda agar ia dengan gampang untuk menghubunginya atau jika Firly mengirimkan sesuatu padanya.
Ia lantas meraih handphone miliknya dari samping laptopnya terletak, mengetuk dua kali pada layar handphone hingga menyala, lalu melihat ada beberapa pesan yang dikirim atas nama firly. Ia sempat tersenyum sebelum akhirnya ia swip keatas layar ponsel tak berpassword tersebut kemudian membuka chat dari Firly, yang di sana tertulis nama Fir dan satu lambang hati berwarna merah.
Fir❤️
"Hai ay. Kenapa? Aku lagi ada urusan di luar kota nih. Mungkin tiga harian lagi aku pulangnya."
Setelah beberapa menit...
"Kok gak dijawab sih ay, kenapa, ada apa ay. Kamu ada masalah, tumben chat jam segini?"
Devin sempat nampak frustasi sebelum ia membuang nafas kasar dan kembali membalas chat dari Firly tersebut.
"Gak ada. Lupain aja."
Karena Firly tak sedang online, dan ia tak ingin bicara dengan siapapun, Devin pun buru buru beranjak dari posisinya dan beralih naik keatas kasur. Ia memilih tuk membawa masalahnya dengan tidur, dan ia pun benar benar melakukannya.
Dalam beberapa menit saja ia telah tertidur pulas dengan tak berganti seragam serta posisinya yang terlentang. Mulutnya menganga serta selimut yang sudah berpindah dari atas tubuhnya beralih ke lantai dingin karena dorongan kakinya yang kuat.
..................
Sementara di tempat lain, Firly tengah bergelayut manja di lengan kekar seorang pria di ruangan khusus di sebuah klub.
Dengan pakaiannya yang serba mini berwarna pink dengan bagian pusar keatas berwarna hitam serta bagian pundak dan lengan yang nampak terlihat. Berhasil membuat lelaki yang menjadi selingkuhannya itu tak tahan ingin segera mencium bibir sexinya.
Tak tahu semenjak kapan mereka disana hingga selang tak berapa lama kedua bibir itu telah saling berpangutan satu sama lain. Mereka saling bertukar Saliva hingga kedua lidah mereka saling menari nari satu sama lain. Cukup lama mereka melakukan itu hingga di detik berikutnya mereka pun melepas pangutan mereka, dan saling mengambil nafas masing masing.
"Love, kamu cantik banget sih hari ini. Jadi makin cinta deh." Puji sang pria seraya memegang dagu Firly dengan tangan kanannya dan kembali mencium bibirnya sekilas.
Firly yang mendapat pujian pun mulai merasa kesal dan bibirnya pun mulai mengerucut. Di saat saat seperti itu ia nampak menggemaskan dengan kedua pipinya yang nampak cabby serta ponny nya yang menjadi ciri khasnya. Tapi sang pria yang mendapati respon Firly seperti itu mulai menaikkan alisnya, dan dengan bariton rendah miliknya ia pun kembali mengecup bibir Firly sekilas lalu bersuara,
"Kok responnya gitu sih love? Gak suka ya aku bilang cantik, atau mau aku bilang gendut aja?" Dengan sedikit terkekeh sang lelaki pun sempat tertawa kecil sebelum akhirnya sebuah pukulan mendarat tepat di punggungnya selepas kata kata itu lolos dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is a Ghost
RomanceKehadiran seorang hantu perempuan mengubah hidup Devin secara tak terduga. Awalnya frustrasi dan putus asa, kini ia menemukan sinar harapan sejak bertemu makhluk gaib yang misterius itu. Cinta tumbuh di antara mereka meskipun dunia luar keras menent...