Bab 61. Menyelamatkan Devin, dan Rukyah panjang untuknya

80 3 0
                                    

"Baik, tapi anda harus tetap berhati-hati kyai, karena proses ini sudah lama tidak anda lakukan, jadi selama di sana anda harus tetap berdoa dan berharap pada yang diatas, ehm selama itu kami akan tetap mendoakan anak ini dan membaluri tubuhnya dengan minyak tadi." ucap seorang kyai teman kyai Rohmat sembari mengalihkan pandangannya kearah teman temannya, kemudian menganggukkan kepalanya.

Kyai Rohmat yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dan mengalihkan atensinya kearah tubuh Devin. Semula ia menutup kedua matanya dan berdoa segala surat surat dari Alquran, ia membacanya dalam hati namun mulutnya terlihat bergerak gerak seperti tengah membaca.

Kemudian setelah beberapa saat lamanya ia berdoa, kyai Rohmat itu pun segera membuka matanya dan mengalihkan atensinya kearah tubuh Devin.

Ia menatapnya sedikit lama kemudian mulai menyentuh dan mengusap kening Devin menggunakan tangan kanannya.

Setelah ia rasa cukup, kyai Rohmat itu pun kembali duduk tegak dan menutup matanya kembali.

Teman temannya yang tau kyai Rohmat dalam posisi seperti itu segera turut menutup kedua mata dan mulai berdoa.

.......................................


Perjalanan kali ini lumayan berat dari perjalanan yang ia alami sebelum sebelumnya. Sesaat ia mulai membuka portal dan memasukinya, ia begitu terkejut disaat mendapati energi besar di dalam sana yang menerpanya.

Energi itu lumayan besar dari energi yang didapatinya di perjalanan sebelumnya.

Ehm, mendapati ini kyai Rohmat tak henti hentinya berdoa dan menatap sekelilingnya berdiri.

Ia mulai melangkahkan kakinya ke segala arah disaat ia mulai tiba di alam mereka. Suasana disana dan di bumi begitu berbeda, alam di dunia mereka terasa hidup dan berwarna lebih gelap.

Namun, yang membuatnya kaget bukanlah itu, melainkan ia sedikit tersentak disaat ia mendapati ribuan makhluk tengah berdiri tak jauh darinya dan tengah menatap tajam kearahnya.

Awalnya ia tak menggubris adanya mereka namun sesaat mendapati adanya rumah besar di belakang mereka, kyai Rohmat pun segera berjalan kearah mereka dan mulai menerobosnya.

Ia tak henti hentinya berdoa disaat mendapati mereka tengah berusaha tuk menarik tubuhnya.

Wuusshhh ...

Disaat langkah kakinya telah berada jauh dari para makhluk tadi kyai Rohmat pun dapat bernapas dengan lega, ia mengusap dadanya berulang kali sambil tak henti hentinya berdoa.

Lalu disaat ia mendapati rumah yang menarik perhatiannya sudah berada tepat di hadapannya ia pun segera berjalan santai menuju rumah itu.

Tap ... Tap ... Tap ...

Selangkah demi selangkah akhirnya sampai juga ia di depan rumah itu.

Ternyata rumah itu lumayan besar, catnya berwarna kuning dan terlihat begitu tak terawat, banyak dedaunan dan tanaman merambat yang memenuhi segala sisi dinding rumah itu.

Namun, sesaat ia mulai mendekat kearah rumah itu ia pun tersentak disaat ia mendapati sepasang laki laki dan perempuan tengah berjongkok di atas tanah.

Keadaan mereka terlihat baik-baik saja, wajah mereka, dan tubuh mereka terlihat begitu baik, tak ada satupun darah di tubuh mereka, namun sesaat melihat kearah si laki laki yang bersama perempuan itu kyai Rohmat pun langsung menutup matanya sekilas.

My Girlfriend is a Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang