Bab 62. Menyatu dengan dia

113 2 0
                                    

Sesaat Devin mendapati Bunga yang terus berjalan mundur pun sontak membuatnya kaget, sepertinya pria itu bukan pria biasa.

Sampai membuat Bunga seperti ini tentu saja pria itu bukanlah pria sembarangan. Namun, jika dia adalah manusia bagaimana manusia sepertinya bisa dengan mudahnya datang ke alam ini?

Lalu dengan sekuat tenaga Devin pun beranjak bangun dari duduknya, ia masihlah memegangi dadanya dan meringis kesakitan, namun melihat Bunga terus berjalan mundur dan terlihat ketakutan sontak membuat Devin kasihan padanya.

"Tunggu, berhenti disana. Sebenarnya siapa anda, bagaimana anda bisa berada di alam ini?" tanya Devin lantang namun tetaplah sembari memegangi dadanya.

Mendengar itu kyai Rohmat pun langsung menghentikan langkahnya, ia memandang kearah Devin begitu lama lalu tersenyum.

"Akhirnya saya bisa menemukanmu, nak." ujar kyai Rohmat masih sembari tersenyum.

Devin yang bingung dengan ucapan kyai Rohmat hanya mampu terdiam dan menatap serius kearahnya. Dia tak berani melakukan apapun karena kondisinya saat ini masihlah belum baik-baik saja.

"Menemukan? menemukan apa maksud anda?" tanya Devin sembari menatap tajam kearah pria dewasa di hadapannya.

"Nak, saya itu datang kesini untuk membawamu pulang. Membawamu kembali ke keluargamu di dunia, mereka saat ini begitu merindukanmu, nak." ujar kyai Rohmat sembari tetap membaca doa doa di dalam hatinya dan merogoh sebuah tasbih dari dalam saku gamisnya.

Devin yang kaget dengan ucapan kyai Rohmat pun hanya mampu terdiam, ia benar-benar terkejut mengetahui jika kyai Rohmat adalah orang yang keluarganya suruh untuk membawanya pulang.

Namun, yang membuatnya terkejut bukan hanya itu melainkan ia benar-benar terkejut mengetahui semua keluarganya telah mengetahui kondisinya, keberadaannya yang telah berada di alam lain.

"Cukup! saya tidak mau mendengar apapun tentang mereka lagi, jadi jika anda kesini hanya untuk membujuk saya kembali, saya mohon maaf karena sepertinya tugas anda itu akan gagal. Saya sudah benar-benar membenci mereka, dan selamanya saya tidak akan pernah kembali dan menemui mereka. Saya tidak akan pernah memaafkan mereka seumur hidup saya." ujar tegas Devin sembari mengepalkan tangannya dan menatap tajam kearah kyai Rohmat.

Kyai Rohmat yang tau jika respon Devin akan begitu pun hanya mampu terdiam dan tetap berdoa. Ia tetaplah fokus dengan semua doa doanya, dan meminta petunjuk pada yang diatas tuk melancarkan urusannya kali ini.

Karena melihat respon Devin seperti itu membuatnya semakin bingung untuk bertindak. Ia ingin membawa paksa Devin untuk kembali ke dunia namun mendengarnya begitu dendam seperti itu, apakah bisa dia menemui keluarganya?

Lagian Devin pergi ke alam ini sudah lebih dari setahun yang lalu, sudah lama dan dari jangka waktu selama itu apakah mungkin baginya untuk kembali ke dunia?

Lalu disaat Devin menatap kearah Bunga disampingnya, ia pun terlonjak kaget disaat mendapati kondisi Bunga yang begitu mengkhawatirkan.

Wanita itu terlihat menutupi kedua telinganya dan menggelengkan kepalanya berulang kali.

Namun, saat Devin ingin menghampiri Bunga, ia pun tersentak kaget disaat mendapati tubuhnya yang tiba-tiba saja terasa terbakar.

Ia duduk berjongkok di tanah, dan terus mengerang kesakitan.

"Astaga, nak apa yang sudah kamu lakukan dengannya? kamu kesakitan itu tandanya kamu sudah menyatu dengan dia. Sebenarnya doa saya ini untuk menahan dan mengikis kekuatan wanita itu tapi melihatmu juga kesakitan itu tandanya kamu sudah menyatu dengan dia. Astaga, bagaimana ini?" ucap kyai Rohmat seraya menundukkan kepalanya dan berpikir.

My Girlfriend is a Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang