Bab 72. Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya (Ending)

277 6 3
                                    

Suasana terasa begitu haru, Bunga yang tengah melepas rasa rindu dengan keluarganya dan Devin yang juga melepas rasa rindu dengan keluarganya pun membuat suasana di tempat itu terasa begitu haru, sedari tadi Bunga maupun Devin sama-sama sibuk melepas rasa rindu mereka dengan keluarganya dan menangis tersedu-sedu.

Mereka sama-sama memeluk ibu mereka dan menumpahkan tangisan rindunya kepada mereka.

"Sama nak, ibu juga sangat merindukanmu. Kami senang melihatmu disini, tapi kami juga sedih sewaktu mendapati kamu sudah berada di sini sebelum waktunya." ucap ibu Devin seraya mengurai pelukannya dan mengusap air mata Devin menggunakan ibu jarinya.

"Nak, kami sudah tahu apa masalahmu di dunia, kami tahu kau sangat membenci Devan dan juga bibimu. Mereka jahat nak, mereka sudah membuatmu menderita dan juga sakit hati. Kamu boleh marah nak, kamu boleh kecewa pada mereka, kamu boleh melakukan apa yang kau mau pada mereka, mau itu kamu mengatakan hal buruk pada mereka atau pun kamu melakukan apapun itu, itu nggak masalah. Kamu boleh melakukan itu, tapi kamu tidak boleh untuk membenci mereka nak .."

"Walaupun mereka itu sudah jahat padamu, mereka tetaplah keluargamu nak,  Devan juga tetaplah saudara kembarmu. Jadi walau pun mereka telah berbuat jahat padamu sebisa mungkin kamu harus tetap memaafkan mereka. Nak, ayah tau kamu sampai detik ini belum memaafkan mereka kan?" tanya ayah Devin sembari maju satu langkah ke depan dan beranjak menepuk pelan pundak Devin.

Devin cemberut mendengar kata-kata ayahnya yang seperti menamparnya. Lelaki itu mengira, keluarganya akan senang apabila melihatnya berada di sini, memang Mereka terlihat senang namun di wajah mereka tetap menunjukkan raut kesedihan.

Karena mereka mengira jika Devin sampai berada di tempat ini dalam umurnya yang masih belasan tahun itu artinya ia mengalami suatu masalah, dan mungkin saja karena masalah itulah Devin sampai memutuskan untuk meninggalkan dunia ini.

"Devin, mama miss you so much, baby. You've grown up." mama Devin yang merupakan orang Belgia langsung beranjak maju ke depan ke arah Devin
dan langsung memeluk tubuhnya begitu erat.

Tangisannya langsung tumpah di sana, isakannya terdengar pilu dan penuh dengan kesedihan. Yuvana yang merupakan ibu kandung Devin dan Devan begitu senang melihat putranya telah berada tepat di hadapannya.

Dia begitu merindukan mereka semenjak dia meninggalkan mereka karena sakitnya yang begitu parah waktu itu.

Memang dia telah meninggal dan seharusnya sudah sejak lama dia pergi ke alam keabadian, namun sesaat malaikat penjaga portal alam selanjutnya mengumumkan arwah baru yang akan memasuki alam selanjutnya membuat semua arwah di sana berkerumun.

Mereka tergolong penasaran dan ingin tahu siapa arwah-arwah itu, sebenarnya Yuvana tidak ingin tahu siapa mereka, namun sesaat mengetahui jika nama putranya yakni Devin juga ada di antara nama arwah arwah yang akan memasuki alam selanjutnya beberapa tahun lagi membuatnya terlonjak kaget.

Saat itu dia tak sendirian melainkan ada juga suaminya, istri barunya dan juga anak kecil mereka yang tetap setia mendampinginya. Mereka semua tahu tentang pengumuman itu dan mereka juga sama-sama terkejut mendapati Devin yang ada dalam nama arwah arwah itu.

Sebenarnya mereka tahu apa yang membuat Devin sampai seperti itu karena sebelumnya Rosa yakni ibu tiri Devin sudah lebih dulu datang ke dunia dan mencari tahu semuanya, dia bahkan juga sempat mendatangi Devan dan membuat lelaki itu terkejut.

Bagaimana dia tak terkejut, kedatangan Rosa saja terlihat begitu tiba-tiba, dia tak berpikir dulu sebelum datang ke dunia, dia hanya memikirkan anak-anaknya dan keselamatan salah satu anaknya yang saat itu sedang terancam.

Namun setelah apa yang telah dilakukannya, dia pun gagal untuk menyelamatkan salah satu anaknya itu.

"Vin, seharusnya sebelum kamu pergi kamu sudah memaafkan bibimu dan juga kakakmu Devan, kami tahu kamu sangat membenci mereka tapi jika kamu memilih untuk pergi bukankah percuma saja dendammu itu. Lagipula jalanmu akan sangat sulit jika kamu masih juga menyimpan dendam pada mereka, nak ibu mohon malam nanti coba kau datang ke mimpi keluargamu itu, kau coba berbicara kepada mereka dari hati ke hati, mencoba untuk memaafkan mereka, dan menghapus dendammu kepada mereka. Vin, ibu yakin kau bisa, kau adalah anak yang baik, jadi ibu mohon lakukan apa yang ibu minta itu." pinta Rosa sembari tersenyum kearah Devin dan menganggukkan kepalanya.

My Girlfriend is a Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang