Bab 70. Devin sudah meninggal

125 2 0
                                    

Setelah mengetahui jika hukuman yang ia terima adalah mendekam bertahun-tahun di alam selanjutnya pun membuat Bunga tak bisa melakukan apapun selain menerimanya.

Awalnya ia tetap bersikeras untuk takkan membawa Devin bersamanya, ia tetap mengatakan jika Devin tidak salah apa-apa jadi dia bisa dengan bebas untuk pergi ke alam keabadian setelah dari alam selanjutnya.

Bunga sudah memohon-mohon dengan begitu kerasnya agar Devin bisa dibebaskan, ia bahkan sudah sampai berlutut di hadapan dua malaikat itu agar mereka mau menuruti permintaannya.

Lalu karena kedua malaikat itu mengetahui jika Devin memang tidak salah apa-apa pun membuat mereka saling bersitatap dan menganggukkan kepala.

Mereka mengetahui jika sebelumnya Devin dan Bunga memang sempat melakukan hubungan suami istri, namun konsekuensi dari itu tidaklah sama seperti konsekuensi yang Bunga lakukan.

Konsekuensi yang Devin terima itu adalah konsekuensi yang sedikit ringan, itu pun ia lakukan dan ia terima setelah ia terlahir kembali sebagai manusia baru.

Jadi kedua malaikat itu pun bersepakat dan mengiyakan permintaan Bunga untuk membebaskan Devin dari hukuman yang mereka jatuhkan kepada Bunga.

Mereka akan membebaskan Devin, dan membawanya ke alam keabadian bersama dengan yang lain.

Keputusan itu adalah suatu keputusan yang sangat Bunga inginkan, ia sangat senang mengetahui Devin dibebaskan dari hukuman yang diterimanya, ia memang mencintai Devin dan tak ingin jauh darinya, tapi jika harus membuat Devin dihukum karena kesalahannya pun membuat Bunga sama sekali tidak tega,

Ia pun akhirnya merelakan diri dan mengiklaskan kepergian Devin.

Karena pikirnya walaupun saat ini mereka akan terpisah di kehidupan selanjutnya nanti mereka akan bertemu kembali.

Jadi hukuman ini tidak terlalu dipikirkan untuk Bunga, ia pun sontak saja mengiyakan penawaran dari kedua malaikat itu, ia bersedia untuk merelakan Devin dan membuatnya pergi duluan ke alam keabadian.

Namun sewaktu Bunga membalikkan badannya dan berjalan ke arah Devin, sontak saja Devin bergegas berjalan ke arahnya dan memeluknya sembari menangis.

Tangisannya terdengar begitu pilu dan sangatlah menyayat hati, setelah mengetahui jika dirinya akan berpisah dengan Bunga pun membuat Devin sama sekali tak berdaya.

Ia begitu sedih, dan tak dapat menahan isakannya sedari tadi.

Perjalanannya sudah sampai sejauh ini dalam mencintai seseorang, jadi jika sampai nyawa pun ia berikan, mengapa alam tidak bisa sedikit adil dengannya??

Ia tak menginginkan harta, kekayaan ataupun tahta, ia hanya menginginkan kehidupan yang tenang, dan juga sosok Bunga dalam hidupnya.

Jadi jika penawaran dari malaikat itu membuatnya harus berpisah dengan Bunga membuat Devin menangis tersedu-sedu.

"Tidak akan pernah, aku menolak penawaran itu. Aku mencintaimu Bunga, jadi selamanya aku akan selalu berada di sisimu, aku tak menginginkan apapun selain dirimu. Jadi jika kau dikurung bertahun-tahun di alam selanjutnya, maka aku pun juga turut bersama denganmu ...."

"Perjalananku sudah sejauh ini Bunga, aku sudah sampai menyerahkan nyawaku dan kehidupanku, aku melakukan semua ini karena rasa cintaku padamu yang sudah begitu besar. Jadi jika penawarannya hanya itu, maka aku akan menolaknya. Aku tidak ingin berada jauh denganmu, jadi jika kamu dihukum maka aku pun juga harus dihukum." ucap Devin seraya mengurai pelukannya dan menatap serius ke arah Bunga.

Lalu sesaat Bunga mendapati respon Devin seperti itu membuatnya tak bisa menahan tangisannya.

Ia pun sontak saja menangis dan langsung kembali memeluk tubuh Devin.

Kedua pasangan beda dunia ini saat ini telah terlarut ke dalam perasaan cinta mereka yang begitu besar.

Huhuhu ...

Tangisan mereka terdengar begitu pilu dan sangat menyayat hati bagi sesiapa saja yang melihatnya.

Lalu sewaktu kedua malaikat itu mengetahui jawaban Devin dan kedua pasangan itu yang saat ini tengah berpelukan sembari menangis pun membuat mereka saling menatap satu sama lain.

"Bunga, setelah kami mendengar jawaban dari anak itu, kami pun sadar seberapa besar rasa cinta kalian itu, kami pun tahu jika perjalanan kalian sudah sangat jauh dan berbahaya, jadi Karena rasa cinta kalian yang begitu besar itu membuat kami menyimpulkan sesuatu ..."

Bunga dan Devin yang mengetahui kedua malaikat itu tiba-tiba mengatakan sesuatu pun membuat mereka sontak saja langsung mengurai pelukannya dan mengalihkan atensi mereka ke arah kedua malaikat itu.

"Kami tak akan menghukummu dengan mengurungmu di alam selanjutnya bertahun-tahun, kami akan membebaskanmu pergi ke alam keabadian bersama anak lelaki itu." ujar salah satu malaikat itu.

Lalu di saat keduanya mendengar ucapan malaikat itu sontak saja mereka pun sangat bahagia dan kembali berpelukan seperti tadi.

Sedari tadi senyuman sudah terlukis di wajah keduanya, mereka asyik berpelukan sampai lupa jika di sana masih ada dua malaikat itu.

"Tapi dengan kami membebaskanmu dari hukuman itu bukan berarti kami melepaskanmu dari hukuman yang harus kau terima. Hukumanmu nanti akan datang dengan sendirinya sesaat kau terlahir sebagai manusia baru, jadi bersiap-siaplah untuk menerima hukumanmu itu." lagi malaikat itu sembari menghilang begitu saja.

Deg ...!

Sewaktu Devin dan Bunga mendengar ucapan malaikat itu jika Bunga tidak dilepaskan dari hukuman yang diterimanya pun membuat mereka begitu was-was.

Awalnya mereka senang mengetahui jika Bunga dibebaskan dari hukumannya yakni terjebak di alam selanjutnya bertahun-tahun, namun setelah kedua malaikat itu mengatakan jika hukuman terhadap Bunga itu masih juga ada, sontak membuat keduanya kepikiran.

Terlebih hukuman itu akan datang dengan sendirinya di saat Bunga terlahir sebagai manusia baru.

"Bunga, aku takut sekali, sebenarnya hukuman apa itu, semoga tidak terlalu berat ya, walau di kehidupan selanjutnya nanti kita akan tidak saling mengenal, aku tak ingin terjadi sesuatu hal buruk kepadamu. Jika saja aku bisa menggantikan mu menjalani hukuman ini pasti aku akan menjalaninya. Aku tak bisa melihatmu terluka sedikitpun Bunga, aku tak ingin melihatmu memikul hukuman itu sendiri." ucap Devin sembari mengalihkan atensinya ke arah Bunga dan menatap sedih ke arahnya.

...............................



Sementara itu di tempat kyai Rohmat saat ini Devan dan semuanya sudah memutuskan untuk membawa Devin pulang dan mengurus pemakamannya.

Mereka yang sebelumnya telah mengurus biaya rukyah Devin dan mengatakan terima kasih pada kyai Rohmat pun saat ini terlihat tengah dalam perjalanan pulang.

"Sayang, kamu sudah atur semuanya kan, udah kamu bilang ke tetangga-tetangga kalau Devin meninggal, dan bilang ke bibi untuk atur persiapannya?" tanya Devan sembari menoleh kearah Linda di sampingnya.

Linda yang saat itu tengah duduk melamun sontak terkejut mendengar pertanyaan Devan itu, ia pun langsung saja mengalihkan atensinya ke arah Devan dan menganggukkan kepalanya.

"Udah kok, udah aku bilang ke semuanya kalo Devin udah meninggal." balas Linda seraya mengalihkan atensinya kearah lain.

Huufftt ...

Devan tahu jika Linda dan semuanya saat ini tengah berkabung dan bersedih dengan kepergian Devin, ia tahu jika saat ini Linda pasti tengah menyalahkan dirinya sendiri sama sepertinya menyalahkan dirinya atas kepergian Devin.

Devan dan Linda sama-sama terpukul dan merasa bersalah atas kepergian Devin, mereka yang merupakan tokoh utama di balik kebencian Devin langsung merutuki dirinya sendiri.

Linda sedari tadi hanya diam dan mengalihkan atensinya ke arah lain, di saat ada yang mengajaknya bicara ia hanya menganggukkan kepalanya saja.

Bersambung ...

My Girlfriend is a Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang