Bab 9. Siapa gadis itu?

283 7 0
                                    

Di tempat lain, devin yang sudah sedari tadi di tempat itupun langsung tersentak manakala mendengar nyanyian kecil seorang gadis.

Semenjak memutuskan tuk pergi dari cafe tadi, Devin yang kepalang emosi pun memutuskan tuk pergi ke tempat biasanya dia pergi di saat seperti ini. Ya di pohon beringin di pinggiran hutan. Ia telah disana hampir beberapa jam, bahkan dari pagi hingga sekarang jam tujuh malam pun Devin masih disana.

Ia hanya diam seraya menatap pepohonan besar nan tinggi di hadapannya. Mendengar suara binatang malam lalu terpikirkan kenangan kenangan indahnya bersama Firly tanpa ia minta.

Lalu di detik ke lima belas entah telinganya yang salah atau memang benar adanya tiba tiba sayup sayup ia mendengar suara nyanyian kecil seorang gadis yang berada jauh di belakangnya.

Ia sempat mengernyit mengetahui itu, menimang ini sudah gelap dan di tempat seperti ini. Jadi mana mungkin ada gadis disini kan. Lalu perihal hantu, haha Devin tidaklah percaya akan adanya hal seperti itu. Ia bahkan pernah hampir berduel dengan kawan sekelasnya karena perihal hantu yang tak Devin percayai.

Lalu karena suara itu masih ada, dan sangat jelas, Devin pun berdiri dari tempatnya. Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah, tapi tak menjumpai apapun, hanya dirinya sajalah orang yang ada di tempat itu. Lalu tiba tiba dari tempat sedikit jauh nampak olehnya gadis yang sama seperti gadis yang ia pernah lihat sesaat ia berada di sini beberapa hari lalu.

Ya gadis itu, ia masih sama. Dengan dress putih selututnya dan rambutnya yang sengaja ia gerai terlihat tengah membelakangi Devin seraya duduk dan menatap kearah lain.

"Siapa gadis itu? Kok malem malem bisa ada di sini sih, gak takut dicariin orang tuanya apa." Pikirnya seraya tetap menatap gadis itu.

Lalu di detik setelahnya tiba tiba ia mendengar suara dering teleponnya. Sontak ia pun merogoh handphone miliknya dari dalam saku celananya lalu membuka dan menatap datar seseorang yang menelponnya itu.

Ya, dialah Devan saudara kembarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, dialah Devan saudara kembarnya. Devin memang sengaja tak menyimpan nomornya karena kesal. Ia lantas menatap datar panggilan itu seraya membiarkannya tetap berdering tanpa ingin mengangkatnya.

"Kau ingin tahu tentangku, tampan?"

Sontak Devin pun melonjak kaget. Ia tersentak lalu membalikkan badannya ia membelalak mengetahui keberadaan gadis yang semula berada jauh darinya tiba tiba saja ada di belakangnya.

Jantungnya masih saja berdegup kencang seraya menggenggam handphonenya erat.

Ia tak dapat berkata apapun karena kaget. Netranya masih menatap lekat gadis itu. Dari jarak sedekat ini ia dapat melihat, seorang gadis manis dengan dress putihnya dan rambutnya yang terurai tengah menatap datar kearahnya. Ia terlihat lumayan cantik dan manis hanya saja sedikit pucat.

Devin pun memalingkan pandangannya kearah lain lalu berkata,

"Sok tahu, lagian lu siapa sih, ngapain juga pake ada disini segala?" Tanya Devin ketus seraya kembali menatap kearah gadis asing di hadapannya.

My Girlfriend is a Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang