Karyawan jahit di rumah Bu RT menatap Rina yang sedang menjahit. Tampaknya mereka menggosip juga. Sementara Bu RT sedang mengajari Natalia menjahit.
"Tidak perlu didorong, mesin jahitnya bisa mendorong otomatis, karena ada sepatunya," kata Bu RT.
Natalia benar-benar tidak mengerti dengan penjelasan Bu RT.
"Ikuti pola garis ini," ucap Bu RT.
Natalia menuruti perkataan Bu RT, tapi ia tidak bisa menjahit lurus. Tetap saja belok-belok.
"Kalau kau tidak bisa menggunakan mesin jahit jarum satu, kau bisa mencoba belajar mesin obras," ucap Bu RT kemudian berlalu ke orang yang juga masih belajar menjahit.
Natalia mendengus kesal. "Sial."
Bu RT kembali ke mesin jahit Natalia. "Bagaimana? Sudah bisa?"
Natalia menunjukkan kain yang ia jahit sesuai gambar pola. "Begini?"
Bu RT membuang napas panjang. Ia menyuruh Natalia bangkit dulu lalu Bu RT duduk di mesin jahit yang digunakan Natalia dan mengajarinya lagi pelan-pelan.
Natalia memperhatikan Bu RT dengan serius. Jika dilihat-lihat, menjahit mengikuti pola tidak sulit sama sekali. Tapi, saat dipraktekkan, benar-benar sulit.
Perhatian Natalia teralihkan ke teras. Yuda dan anaknya Bu RT terlihat berjalan sambil berbincang. Natalia terlihat kesal, apalagi saat gadis itu tertawa.
"Mengerti?" tanya Bu RT sambil mendongkak menatap Natalia. Melihat Natalia yang tidak fokus, Bu RT menggelengkan kepalanya. Ia melihat ke arah pandang Natalia.
"Oh, itu putri bungsuku, Dartiwi," kata Bu RT.
Natalia menoleh pada Bu RT lalu tersenyum. "Oh? Putri Ibu sangat cantik. Dia juga sangat ramah."
"Cantikkan? Tentu saja, makanya pria kota itu menyukainya," kata Bu RT.
Natalia menatap kesal pada Bu RT. "Pria itu teman saya."
Bu RT terkejut lalu menoleh pada Natalia yang segera mengubah ekspresinya menjadi ramah.
"Temanmu?" tanya Bu RT.
Natalia mengangguk. "Dia keponakan dari pemilik penerbit buku."
"Wah, dia pasti sangat kaya. Aku ingin dia membawa Dartiwi ke kota dan hidup bahagia di sana," kata Bu RT.
Natalia memicingkan matanya.
"Ada banyak pria yang mengejar Dartiwi. Aku khawatir padanya. Pria di sini gangguan jiwa semua. Mereka bermimpi bisa menikahi putriku. Tapi, Yuda adalah pria yang baik. Aku percaya padanya," ujar Bu RT.
Natalia mengernyit. "Banyak yang mengejar Dartiwi?"
Bu RT kembali menoleh pada Natalia dengan ekspresi kesal.
Natalia segera tersenyum. "Tentu saja banyak yang mengejar Dartiwi. Selain cantik dan ramah, dia juga sangat baik, kan?"
Bu RT tertawa. "Kau benar, dari mana kau tahu?"
Natalia tampak berpikir. "Banyak yang membicarakannya. Seluruh warga Desa Limus mengenalnya. Tentu saja, siapa yang tidak mengenal kembang desa."
Bu RT tersenyum. "Semalam ada dua bajingan yang menyusup dan mengintip di rumahku...."
Natalia membeku mendengar perkataan Bu RT. Tentu saja ia tahu, kalau yang dimaksud oleh Bu RT adalah dirinya dan Zyara yang semalam diam-diam datang ke rumah Bu RT untuk menguping pembicaraan mereka. Untung saja ia dan Zyara berhasil kabur.
"... para warga yang sedang ronda malam memergoki mereka. Dua bajingan itu pasti pria-pria yang mengejar Dartiwi. Mereka penasaran dan mungkin saja ingin melukai Nak Yuda dengan guna-guna," sambung Bu RT.
![](https://img.wattpad.com/cover/314593271-288-k194220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MISANTHROPE
HorrorSINOPSIS Bermula dari seorang editor naskah novel yang mencari seorang penulis novel yang akhir-akhir ini sulit sekali dihubungi. Seolah-olah ditelan bumi, penulis novel misterius itu tidak ada kabar sama sekali setelah beberapa minggu terakhir. Pem...