Part 58

67 9 0
                                    

Elis selalu berusaha melindungi Rina dari kecurigaan warga dan juga polisi. Ia rela melalukan semuanya demi Rina.

Zyara tahu dan ia menyadari kalau ibunya juga sangat menyayangi Rina. Bahkan wanita itu rela menutupi kesalahan yang telah diperbuat oleh putrinya itu.

🥀 Flashback Off 🥀

Irgina melambaikan tangannya di depan wajah Zyara. "Kenapa melamun? Baksonya dingin, tuh."

Zyara terhenyak lalu ia melanjutkan makan.

🥀🥀🥀

Natalia yang sedang duduk di sofa sambil melamun itu tersentak kaget mendengar suara pintu dibuka. Ia menoleh ke pintu melihat Zyara dan Irgina yang ternyata sudah pulang. Kedua gadis itu tampak senang.

"Kau sedang apa? Melamun saat kami tidak ada?" tanya Irgina pada Natalia. Ia meletakkan satu kantong bakso ke meja di depan Natalia.

"Aku sudah mengajak Kakak tadi, lho. Jadi, jangan iri, ya," ledek Zyara.

Natalia menatap kesal pada Irgina dan Zyara. "Mau bagaimana lagi? Aku juga mau ikut, tapi karena tugasku menumpuk, aku tidak bisa apa-apa selain harus mengerjakannya."

"Ya sudah, sekarang makan saja baksonya sebelum dingin. Baksonya sangat enak," ucap Irgina.

Natalia tersenyum senang. "Terima kasih sudah repot-repot membelikanku bakso."

Natalia menggigit sudut plastik dan membuat lubang di sana lalu memakannya lewat lubang tersebut.

"Pakai mangkok dong, Kak," gerutu Zyara.

"Rasanya tawar, enak dari mana?" tanya Natalia.

"Mana mungkin, bakso yang Kakak makan adalah bakso terenak di Desa Limus. Semua orang berbondong-bondong datang ke sana untuk membelinya," kata Zyara.

"Iya, lagipula menurutku juga enak, kok," sahut Irgina.

Natalia menyodorkannya pada Irgina. "Coba Kakak cicipi sendiri. Mungkin saja lidah kita berbeda."

Irgina mencicipinya, begitu pun dengan Zyara.

"Kenapa rasanya jadi beda begini?" gumam Zyara.

"Iya, ini tidak enak, berbeda dengan yang tadi kita makan. Bakso yang ini sambalnya juga basi," kata Irgina.

"Banyak pembeli yang datang ke tempat itu?" tanya Natalia.

Irgina dan Natalia mengangguk berbarengan.

"Tidak mungkin," gumam Zyara. "Apakah ada sesajen atau penglaris di warung bakso itu?"

"Bisa jadi," sahut Natalia.

"Ah, aku menyesal membelinya," gerutu Irgina.

"Aku tidak mau lagi membeli bakso di sana." Zyara bergidik.

"Bau apa ini? Apa kau belum mandi dari tadi?" tanya Irgina pada Natalia sambil mengusap hidungnya.

"Iya, Kakak dari mana, sih?!" Zyara menimpali pertanyaan Irgina.

Natalia mencium bau tubuhnya sendiri lalu bergumam, "Memangnya bau? Aku 'kan sudah mandi tadi."

🥀🥀🥀

Zaki terlihat sibuk di mejanya. Ia tampak mengotak-atik komputer. Dua polisi masuk bersama Rina. Zaki yang melihat itu mengernyit.

Tampaknya salah satu dari kedua polisi itu sedang menanyai Rina akan suatu hal. Saat Rina menoleh padanya, Zaki segera mengalihkan pandangannya ke arah lain sebelum pandangan mereka bertemu.

MISANTHROPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang