Elis mengetuk pintu kamar Rina, tapi tidak ada jawaban. Elis kembali mengetuk, tapi tetap tidak ada jawaban. Padahal ia tahu Rina ada di dalam kamar. Wanita itu pun membuka pintu dan masuk.
Terlihat Rina yang serius belajar di mejanya. "Jika tidak ada yang penting, tidak perlu masuk. Aku ada ujian sekolah minggu depan."
Elis duduk di tepi ranjang. "Dengar dulu, Rina. Ibu mau meminta maaf padamu, karena Ibu memarahimu kemarin."
Rina menghentikan aktivitasnya sejenak. Hatinya bergetar mendengar permintaan maaf dari ibunya. Seumur hidup, itu adalah kali pertamanya Elis meminta maaf padanya.
"Meski kau yang salah, tapi tidak seharusnya Ibu memarahimu seperti itu," sambung Elis.
Rina menoleh pada ibunya.
"Sekarang jangan menghilang lagi dan membuat adikmu khawatir. Makan malamlah bersamanya," kata Elis.
Rina menautkan alisnya. Ia kembali membelakangi ibunya dan melanjutkan belajar.
"Apa Ibu meminta maaf atas permintaannya juga?" tanya Rina.
Elis tidak segera menjawab.
"Keluar dan tutup pintunya," usir Rina.
"Tapi, kau belum makan. Kau...."
Rina memotong ucapan ibunya, "Tidak usah pura-pura peduli. Aku bisa makan dengan gaji menjahit. Tidak perlu lagi memasak untukku."
Elis terdiam mendengar ucapan putri sulungnya itu.
Zyara yang berdiri di ambang pintu menguping pembicaraan mereka. Ia terlihat sedih.
🥀🥀🥀
Pulang sekolah, Zyara memasuki rumahnya. "Aku pulaaang!"
Ia melihat ke sekeliling. Rumah terasa sepi. "Ke mana orang-orang rumah? Padahal Ibu tidak pergi bekerja, Kakak juga tidak pergi ke sekolah, karena tidak enak badan."
"Bu? Kak?" panggil Zyara.
Tidak ada jawaban. Zyara mendengar suara benda jatuh di kamar Rina. Ia mengetuk pintu kamar kakaknya, tapi tidak ada jawaban. Ia pun membuka pintu kamar tersebut. Tidak ada siapa-siapa di dalam.
Zyara melihat asap hitam mengepul dari dapur. Ia mencium aroma terbakar yang kuat. Karena khawatir, Zyara segera pergi ke dapur dan melihat apa yang terjadi.
Ternyata asap hitam itu berasal dari halaman belakang, bukan dari dapur. Pintu menuju halaman belakang yang sedikit terbuka membuat asap hitam itu masuk.
Zyara membuka pintu sambil terbatuk-batuk. Ia melihat Rina berdiri membelakangi Zyara. Tampaknya gadis itu tengah membakar sesuatu.
"Kak? Kakak sedang apa?" tanya Zyara.
Rina tidak menjawab, bahkan tidak menoleh sedikit pun.
Ksrssskk!
Pandangan Zyara teralihkan pada objek yang terbakar di depan Rina. Kedua mata Zyara terbelalak lebar melihat yang dibakar itu ternyata adalah sosok manusia. Tampaknya ia masih hidup dan sedang sekarat. Ia merangkak memohon pertolongan. Mulutnya disumpal kain yang juga terbakar.
Zyara mendengar suara tawa Rina yang mengerikan. Ia menelan saliva lalu segera masuk ke dalam dan kembali dengan seember air. Zyara terbelalak melihat Rina tertawa-tawa sambil menginjak-injak manusia yang sekarat dan terbakar itu.
"Tidak," gumam Zyara. Ia menyiramkan semua air dalam ember di tangannya ke manusia yang terbakar itu. Sebagian membasahi tubuh Rina.
Zyara terbelalak saat melihat sosok yang terbakar itu yang kini sudah tewas. Ia mendongkak menatap Rina yang menatap tajam padanya. Warna matanya merah dan ekspresinya dipenuhi dengan kebencian.
![](https://img.wattpad.com/cover/314593271-288-k194220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MISANTHROPE
HororSINOPSIS Bermula dari seorang editor naskah novel yang mencari seorang penulis novel yang akhir-akhir ini sulit sekali dihubungi. Seolah-olah ditelan bumi, penulis novel misterius itu tidak ada kabar sama sekali setelah beberapa minggu terakhir. Pem...