Di ruangan gelap, Natalia melihat sosok wanita bermata merah itu berdiri jauh di depannya. Ia tersenyum lebar.
Tiba-tiba alarm berbunyi. Natalia tersentak bangun dan segera mematikan alarmnya. Ia merenung untuk sesaat memikirkan mimpinya barusan.
"Sial, hantu itu muncul di mimpiku terus belakangan ini." Natalia beranjak dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi.
Di Kantor Penerbit LD, ruangan Eldo.
Eldo dan Irgina tampak serius melihat ke layar laptop. Apa yang mereka tonton? Sebuah video di Youtube di mana buku-buku karya Zyara Andaressa dibakar.
"Aku benar-benar berada dalam masalah," ucap Eldo. "Mereka terus meminta kita untuk bertanggung jawab atas kejadian mistis yang mereka alami setelah membaca buku itu. Bisa-bisa aku dituntut."
Irgina tampak berpikir. "Apa mungkin mereka juga menuntut Zyara?"
"Itu juga yang ingin aku tanyakan padamu. Apa Zyara menceritakan masalah ini padamu?" tanya Eldo.
Irgina menggeleng. "Dia bilang, dia tahu tentang masalah ini. Tapi, sepertinya dia tidak terlalu menanggapinya dengan serius."
Terdengar suara pintu diketuk. Pandangan Irgina dan Eldo teralihkan ke pintu, ternyata Natalia.
"Masuk," suruh Eldo.
Natalia pun masuk dan duduk bersebelahan dengan Irgina.
"Bagaimana kabarmu? Sampai-sampai kalian tidak kembali saking nyamannya tinggal di pedesaan," tanya Eldo pada Natalia.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Natalia melirik Irgina yang memiringkan kepalanya. Ia yakin, Irgina juga mendapatkan pertanyaan yang sama sebelum dirinya datang.
"Saya baik-baik saja, Pak," jawab Natalia.
"Baiklah, meski pun kalian tidak kembali tepat waktu, tapi kalian mengerjakan pekerjaan kalian dengan baik. Ke depannya aku tidak ingin kalian seperti ini lagi. Aku tidak akan mentolerir segala alasan yang kalian buat," kata Eldo.
"Maafkan kami, Pak," kata Irgina dan Natalia berbarengan.
Eldo mengangguk lalu ia menoleh pada Irgina. "Irgina, kau boleh kembali bekerja."
Irgina bangkit dari kursinya lalu mengangguk dan pergi. Kini tinggal Eldo dan Natalia di ruangan tersebut.
"Aku sudah bilang padamu, kan, kalau ibumu ingin bertemu denganmu?" tanya Eldo.
Natalia mengangguk. "Iya, Pak."
"Dokter bilang, keadaannya lumayan membaik. Kau bisa menemuinya kapan pun. Yuda akan mengantarmu," kata Eldo.
"Terima kasih, Pak." Natalia tampak senang.
"Ekspresimu berubah senang saat aku menyebut Yuda," ucap Eldo dengan nada bertanya.
Natalia terdiam untuk sesaat lalu ia tersenyum. "Bapak salah paham. Saya tersenyum karena senang mendengar keadaan ibu saya."
"Oh." Eldo mengangguk mengerti.
Natalia berhenti tersenyum.
"Aku tahu kau sama seperti ibumu," ucap Eldo.
Natalia mengernyit. "Maksud Bapak?"
"Kalian sama-sama memiliki kelebihan bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain," jelas Eldo.
Natalia terdiam untuk sesaat. "Dari mana Bapak tahu?"
"Tentu aku tahu. Aku dan ibumu berteman baik," ucap Eldo.
Natalia menghela napas berat. "Ya, begitulah...."

KAMU SEDANG MEMBACA
MISANTHROPE
HorrorSINOPSIS Bermula dari seorang editor naskah novel yang mencari seorang penulis novel yang akhir-akhir ini sulit sekali dihubungi. Seolah-olah ditelan bumi, penulis novel misterius itu tidak ada kabar sama sekali setelah beberapa minggu terakhir. Pem...