Chapter 98 : Menyusul

762 139 0
                                    

Keperluan yang sekiranya dibutuhkan selesai dipersiapkan. Tersisa ujuh hari sebelum keberangkatan mereka, berdua. Tanpa membawa Min Seok seperti rencana awal.

Min Seok menyadari kedua tuannya tak lama lagi akan pergi resah dan sedih. Dibeberapa kesempatan ia hampir menitikkan air mata bila memikirkan akan ditinggal, dan berusaha di sisa-sisa hari melayani tuannya ia lakukan sepenuh hati beserta harapan perubahan rencana dimenit-menit terakhir. Namun, Chanyeol atau Baekhyun sejauh ini mengabaikan raut permohonan Min Seok dan melakukan kegiatan seperti biasa.

"Min Seok, kau nampak murung belakangan. Ada apa?" tanya Baekhyun suatu siang, sewaktu ketiganya menikmati hembusan angin di teras rumah.

Min Seok menunduk. Memainkan jari-jarinya dan menjawab singkat, "Saya baik-baik saja, Tuan."

Chanyeol yang mendengar pertanyaan Baekhyun ikut menoleh memperhatikan.

"Kau masih memikirkan penolakanku mengajakmu, pergi?" kata Chanyeol.

Min Seok mengangguk lalu cepat-cepat menggeleng. "T-tidak Tuan, saya tidak memikirkan apa-apa."

"Kemari," perintah Chanyeol.

Min Seok mendekat.

Mengeluarkan perkamen dari dalam gelang penyimpanan, dan menyerahkannya. "Ambil ini," ujar Chanyeol.

Min Seok menerimanya dengan ekspresi bertanya-tanya. "Tuan, apakah ini?"

"Buka dan perhatikan sendiri," katanya. "Tadinya aku berniat memberikannya begitu kami pergi. Tapi, melihat wajah memelasmu rasanya membuatku yang pengasih ini nampak seperti orang jahat."

Perkamen tersebut berisi salinan rute perjalanan menurut catatan peninggalan ibunda Chanyeol, yang kemudian Chanyeol sederhanakan. Melihatnya Min Seok membola kesenangan.

"Tuan, saya ...." suaranya bergetar. Sudut bibirnya terangkat tinggi-tinggi. Hampir-hampir ia berteriak meluapkan kegembiraan. Tetapi ia tahan demi menjaga kesopanan, dan digantikan dengan membungkuk membungkuk tiga kali. "Terima kasih Tuan, ini sangat berarti bagi saya."

"Itu bahkan bukan kemehawahan yang aku berikan, kau sudah bertingkah sebahagia itu," cibir Chanyeol. "Ingatlah untuk berlatih lebih kuat, sebelum kau mencapai target yang aku mau. Maka kau belum berhak menyusul kami."

Min Seok cepat-cepat mengangguk. "Tuan yakinlah, aku tidak akan mengecewakan kalian sedikitpun."

"Sudah sewajibnya. Aku tidak terima orang-orang di sekelilingku dan Baekhyun adalah orang lemah. Dan kau yang sudah lama bersamaku, harus tahu itu."

Baekhyun pula mengeluarkan kartu batu aura. "Dan ambil ini juga, di dalamnya satu juta batu aura untuk persiapan tambahanmu. Kemarin kami sudah berbicara kepada Kepala Keluarga. Mengenai gaji bulananmu, itu akan dihitung sebanyak setengah pengeluaran halaman kita seperti biasa."

Min Seok mengambilnya. Tak berniat sama sekali menolak pemberian kedua tuannya. Mengingat kedudukannya sebagai pelayan keluarga yang tak bisa bekerja di luar mansion, mengharuskan ia hidup bergantung pada kemurahan hati tuan yang ia layani.

"Ada juga Alam Buatan yang aku tinggalkan. Kau gunakan tempat itu untuk berlatih segiat mungkin sebelum tidak masa pakainya habis," tambah Chanyeol.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang