Keuntungan yang di dapat hanya sekedar menunggu bola api melahirkan phoenix muda lebih tinggi dari pekerjaan itu sendiri. Pintu tiga bunga menyimpan harta berharga yang sangat berguna memenuhi kebutuhan budidaya keduanya, dimana terdapat sekotak penuh biji besi, satu kotak penyimpanan batu aura, dan dua kotak berisi alat-alat sihir serta beberapa perkamen.
Memang tidak semua harta peninggalan masih berbentuk utuh, contoh kotak berisi perkamen dan alat sihir yang sebagian besar tak memiliki nilai guna lagi. Banyak perkamen lapuk dimakan usia, Chanyeol menebak perkamen-perkamen itu tidak dibuat menggunakan bahan terbaik. Alat-alat sihir pula tertolak masuk menarik perhatian Chanyeol, di mata pemuda bertelinga lebar alat sihir buatannya lebih berguna dari pada peninggalan tersebut.
"Yang satu ini barang bagus," kata Chanyeol. Mengambil perkamen paling bawah yang bentuknya tetap terjaga baik, membuka gulungannya dan terpukau puas. "Luar biasa, keberuntunganku selalu mengagumkan. Baekhyun, lihat."
Baekhyun disebelah Chanyeol tengah mengutak-atik alat sihir yang sekirannya bisa dimanfaatkan, berbalik melihat perkamen tersebut.
"Budidaya urat kawat, sangat cocok untukku, bukan?" ujar Chanyeol.
Baekhyun memberi Chanyeol tatapan tak mengerti, polos dan lugu.
Bibir Chanyeol tersungging simpul, "Budidaya urat kawat adalah metode pemurnian tubuh. Mempelajarinya menguntungkan pembudidaya memperkuat fisik sampai pada batas daging tidak mudah terkoyak senjata tajam atau serangan apapun," jelasnya.
Baekhyun mengangguk mengerti. "Bagus untukmu, kau berniat mempelajarinya sekarang?"
"Hm ...." Chanyeol menggulung perkamennya kembali. "Selama menunggu phoenix muda lahir, aku bisa mengisi waktu mempelajari isi perkamen ini."
Chanyeol beralih membuka kotak biji besi, mengambil segenggam dan menelitinya lamat-lamat.
Baekhyun ikut mengambil dua biji besi, menimang-nimang kemudian berujar, "Berat, tidak seperti biji besi putih."
"Jelas, ini biji besi hitam, kekuatannya sama namun yang satu ini terlalu berat dan alot untuk dibentuk menjadi senjata," kata Chanyeol.
"Tidak berguna berarti?"
"Mana mungkin, karena aku yang mengerjakannya maka jadilah."
Chanyeol tidak berbicara besar, biji besi hitam memang terkenal sulit peleburannya tetapi dengan api roh surgawi hadiah lain dari phoenix yang agung, biji besi hitam menemukan lawan yang sepadan.
Chanyeol memutuskan meletakkan sisa harta tetap di tempatnya, sementara ia mengambil biji besi hitam guna membuat kerajinan tangan baru.
Sebelum itu keduanya turun menemui Benben terlebih dulu, menyampaikan keberhasilan misi mereka.
Keluar menara matahari hampir tenggelam, menunjukkan malam sebentar lagi mengganti siang. Angin sepoi-sepoi menerpa Chanyeol dan Baekhyun sebagai sambutan, Benben yang tidak terlihat di pagar menara tiba sedetik kemudian, jelas sekali burung itu sehabis turun gunung.
"Akhirnya, kalian keluar. Hampir saja aku terpaksa menyusul kalian masuk," ujar Benben.
Chanyeol sadar sesuatu tidak berjalan semudah pemikiran mereka, Baekhyun pun merasakan hal yang sama.
Baekhyun berkata, "Kami bukannya masuk berhari-hari, kan?"
"Apanya yang bukan, setelah kalian melewati ambang pintu menara, entah muncul dari mana seluruh menara ini disegel formasi. Dua minggu aku menunggu tanpa kepastian, hampir habis kesabaranku. Kalau kalian tidak keluar hari ini, aku sudah berniat menyerang penghalang tersebut," celoteh Benben.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
Hayran KurguApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...