Chapter 43 : Menemukan Oh Sehun

407 83 1
                                    

Benben mengajukan diri masuk menjaga bola api di dalam menara, namun sesekali kalan bosan burung bennu akan keluar berkeliling melihat kondisi sekitar.

Benben mengakui terpukau dengan kondisi alam Tanah Rahasia, baginya, hutan ini tempat baru yang cocok bagi hewan magis Hutan Daun Lebar membangun habitat. Benben bertanya apakah Chanyeol dan Baekhyun menanyakan nama Tanah Rahasia tersebut kepada jiwa phoenix, tetapi keduanya menggeleng, tak sempat memikirkan pertanyaan tersebut saat bertukar kata dengan phoenix.

Sewaktu berkeliling Benben menemukan selain lebatnya hutan, tak ada makhluk hidup menonjol lain yang pernah ia temukan. Yang artinya keberadaan Tanah Rahasia memang terasing bertahun-tahun lamanya dari dunia luar.

Suatu siang dari ketinggian tiga puluh meter di atas tanah, Benben mendapati objek tak asing tergeletak tak berdaya di rerumputan. Benben merendahkan posisi terbangnya, semakin dekat dengan objek semakin ia menyadari bahwa itu adalah sesosok manusia, seorang pemuda, entah tertidur atau pingsan Benben tahu bahwa keadaanya tidak baik-baik saja.

Benben bukan mahluk hidup berbelas kasih, hukum rimbanya mengatakan, 'jangan memasuki hutan yang bukan habitatmu, sekali kau masuk, hidup atau mati tergantung seberapa kuat kau bertahan'.

Akan tetapi, Benben memiliki keharusan menyampaikan berita ini kepada Baekhyun dan Chanyeol. Sesama ras manusia, mereka berdua perlu memeriksa apakah pemuda itu perlu atau tidak diselamatkan.

Benben kembali dengan cepat, mendarat tepat di depan Baekhyun yang tengah membersihkan kuali bekas memanaskan ramuanya.

"Baekhyun panggil Chanyeol, aku menemukan manusia lain di Tanah Rahasia," kata Benben cepat.

"Eh, benarkah?"

Baekhyun merespon tak kalah cepat, segera berdiri dan memanggil Chanyeol di belakang menara.

Ketiganya berangkat menuju lokasi penemuan.

Sepanjang perjalanan Benben bercerita. "Umurnya muda, sepantara kalian kalau tidak salah. Keadaanya cukup mengenaskan, menurut luka yang ia alami, dia baru saja terlibat pertempuran melawan pendekar tahap master."

Chanyeol berkata sinis, "Jika umurnya memang masih semuda itu, bela dirinya paling tinggi berada di elit warrior. Kalau benar pemuda itu termaksud tolol, beraninya mengusik pendekar master, yang tidak-tidak saja."

"Jangan membuat penilaian secepat itu, kita tidak tahu kejadian aslinya, bisa saja kebalikan dia yang diusik," tegur Baekhyun. "Yang harus kita pikirkan alasan dia juga kemungkinan pendekar tahap master itu, masuk ke Tanah Rahasia."

"Benar, jelas sekali formasi luar Tanah Rahasia sangat tersembunyi. Tidak mungkin ditemukan jika bukan ahli formasi tinggi."

Celetuk Benben, "Mungkin saja mereka ahli formasi."

Chanyeol berpikir. "Saat ini alasan itu masuk akal."

Sesampainya mereka anak muda yang dimaksud masih dalam keadaan tergeletak menghadap langit. Pasrah ditimpa cahaya matahari, tak terganggu ujung-ujung rumput menusuk daun telinga. Wajahnya menghitam secara aneh, darah mengering meninggalkan jejak di sekitar mulut turun ke leher.

Chanyeol memberi respon pertama kali.
Terkejut lalu berkata, "Anak ini, Oh Sehun!"

Baekhyun sama tercengangnya.

"Kalian mengenalnya?" tanya Benben.

"Seorang teman," jawab Baekhyun.

"Bukan, bukan teman, hanya kenalan lewat," celetuk Chanyeol.

"Mana yang benar?" kata Benben lagi.

"Lupakan, pastikan dulu dia tidak apa-apa." Baekhyun berlutut, mengecek denyut nadi Sehun dan merasakan detaknya terlalu lemah. Matanya bercahaya, bergerak menyusuri tubuh Sehun layaknya pemindai.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang