"Ada yang ingin Bibi katakan lagi?" pertanyaan Chanyeol lebih terdengar seperti tantangan.
Min Young yang kepalang malu berkata, "Itu keasalahan kalian berdua karena menutupi kebenaran dari keluargamu sendiri. Kalau kau tidak mengatakan mengenai praeskalasi budidaya, aku yakin ketiga penatua pun boleh jadi berpikiran sama."
"Bibi memang benar, salah kami karena terlalu rendah diri," ucap Chanyeol, ia tak bermaksud mengejar kesalahan bibinya lebih dalam. Baginya, setelah dipukul rasa malu seperti tadi itu sudah cukup menyenangkannya.
Jung Soo terbatuk ringan, "Karena kesalahpahaman sudah diluruskan, mari melanjutkan pertukaran hadiah."
Botol-botol berisi elixir dan senjata pistol tingkat luhur berpindah tangan.
Baekhyun memegang senjata api eksentrik buatan Chanyeol dengan mata berbinar. Setidaknya pistol ini masih sesuatu yang terinspirasi dari dunianya dulu, sehingga bagaimanapun modelnya sekarang itu masih memberinya kesan akrab.
Begitu selesai Jung Soo serta Woo Song turun panggung.
"Aku menamainya Pistol Pengunci Cahaya," kata Chanyeol saat kedua wali mereka tak lagi mendampingi.
"Kau seperti biasa selalu diluar tebakan. Aku tidak menduga kau bisa membuat senjata seperti ini juga," balas Baekhyun.
"Itulah kegunaan cermin dua arah yang aku gunakan dulu. Banyak hal dari duniamu yang aku pelajari."
"Chanyeollie, kau memang yang terbaik. Tapi ... aku tidak pernah menggunakan pistol sebelumnya, menyentuhnyapun belum. Aku jadi tidak yakin apa bisa menggunakan pistol buatanmu ini."
"Tidak apa-apa," kata Chanyeol. "Kita memiliki waktu untuk mempelajarinya. Lagi pula senjata ini tidak sepenuhnya memakai cara kerja pistol di duniamu, aku yakin kau bisa menggunakan setelah belajar beberapa hari."
Langit sore terang benderang, kesibukan acara pernikahan belum mendekati akhir. Kereta para tamu undangan silih berganti memasuki Mansion Park, pertanda masih banyak lagi orang yang belum atau sementara dalam perjalanan menghadiri pesta. Semarak kemeriahan dipastikan akan terus berlanjut hingga malam hari menjelang pagi, dimana pesta rakyat akan diadakan. Pada waktu itu gerbang masuk akan dibuka untuk umum, siapapun dan dari kalangan manapun boleh mengikuti pesta rakyat.
Lalu seekor burung setinggi satu meter muncul di atas aula pertemuan, awalnya tak ada siapapun yang menyadari kehadiran burung orange kemerahan itu. Ketika Sehun yang bosan ia melarikan matanya sembarangan, saat menoleh ke atas keberadaan burung tersebut tergambar di matanya.
"Itu ... Benben, burung gaib!"
Menyahuti teriakan Sehun, Benben yang sekilas menyerupai burung bangau mengepakkan sayap keras-keras dan berteriak nyaring. Lengkingan suaranya mengagetkan semua orang, mereka yang akrab terhadap suara itu merinding di tempat.
"Oh, celaka! Tangisan burung gaib, pertanda musibah," seru seseorang.
Semua kepala menengadah melihat ke satu arah, burung gaib yang tak pernah terlihat wujudnya kini terbang sesuka hati di atas mereka.
"Malang, pernikahan ini ditandai burung gaib sebagai bencana!" kata sebuah suara entah siapa.
Sepak terjang burung gaib yang suaranya membawa berita buruk adalah makanan publik, tentu saja semua setuju pada seruan pernikahan ini ditumpangi bencana. Namun, berbeda dari sebagian besar orang yang terlena dalam ketakutan dan keterkejutan dapat melihat bentuk asli burung gaib, respon Baekhyun lain lagi.
Baekhyun memanggil, "Benben, di bawah sini!"
Burung bennu mendengar panggilan yang akrab ditelinganya melirik sumber suara. Ia mengangguk, kemudian teriakan khasnya keluar lagi, kali ini lebih halus tapi tetap tajam. Menyusul kicauan sahut menyahut dari berbagai penjuru kota, kepakan sayap bergemuruh yang terjadi berbarengan membuat persepsi seolah angin kencang menerjang. Langit sedikit menggelap ketika ribuan burung entah datang dari mana berbondong-bondong terbang di atas Mansion Park. Arah terbang mereka terarah berputar satu jalur, membentuk bayangan lingkaran angin puting beliung.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanficApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...