Penatua ketiga menatap Chanyeol dan Baekhyun disebelahnya. "Mengherankan, tangisan burung gaib bisa terdengar di kediaman Park. Sesuatu yang tak pernah terjadi apabila burung itu muncul ditengah keramaian."
"Saya pikir itu juga tidak biasa, tetapi sebelum kemunculan tangisan burung gaib, hewan-hewan magis peliharaan keluarga kita juga sebelumnya bertingkah aneh," sambut Sik Hyung.
"Apa yang terjadi sudah terjadi, entah mengapa burung gaib bisa tiba-tiba terdengar mari kita kaitkan dengan kekacuan yang terjadi di sini," kata penatua kedua. "Jelaskan, mengapa pertemuan keluarga yang kau rencanakan bisa menyebabkan korban jiwa?"
Sik Hyung melirik Chanyeol dingin, sudut bibirnya menyunggingkan seringai kecil lalu menjawab, "Kesalahan datang dari saya Kakek, selama ini kurang tegas mendidik keponakanku dengan benar sehingga ia mengambil langkah tak bermartabat. Namun itu tetap ketidaktelitianku, seandainya bisa menyampaikan niat baik dari perjodohan yang Penatua Ketiga ikut rencanakan, maka kejadian hari ini boleh dihindari."
"Apa yang kau coba katakan sebenarnya?" Penatua kedua mengerutkan kening.
"Chanyeol menolak perjodohan yang telah ditetapkan dengan putri bungsu keluarga Gyuk ...."
Sik Hyung menjelaskan keseluruhan kejadian yang baru saja terjadi sejak kedatangan Min Seok membawa Baekhyun. Tentu saja menggunakan sudut pandangnya, dan menambahkan banyak bumbu untuk memperkuat ketidakberdayaannya mengingatkan tindakan Chanyeol yang mempermalukan keluarga.
Mendengar cerita sepihak Sik Hyung, Baekhyun tidak bisa merasakan emosi lain selain dongkol. Jelas sekali yang katanya paman Chanyeol itu memojokkan mereka di hadapan kedua laki-laki tersebut. Meski Baekhyun tidak tahu seperti apa posisi keduanya, hanya dengan merasakan aura yang sebelumnya mereka keluarkan, Baekhyun mengerti jika kedua laki-laki tersebut bukan individu yang mudah dipusingkan.
Walaupun begitu, menerima ketidakadilan Baekhyun tentu saja tidak bisa diam tanpa perlawanan.
"Aku adalah calon pendamping Chanyeol, dan dari yang aku serta Chanyeol tahu, orang tua kami telah merencanakan perjodohan ini sejak kami kecil dulu," Baekhyun berkata dengan percaya diri. Dari apa yang Chanyeol katakan ibunya juga pencetus perjodohan ini, maka tak salah jika memikirkan kedua wanita yang melahirkan mereka perlu diungkit sebagai tersangka.
Penatua ketiga berkata, "Tujuh belas tahun yang lalu, Ibu Chanyeol memiliki seorang sahabat dari wilayah kota kita. Saat itu keduanya memang sama-sama mengandung dan berjanji akan menjodohkan calon anak mereka kelak. Sebelum kepergian Ibu Chanyeol, dia juga meninggalkan wasiat tentang perjodohan dengan anak sahabatnya. Jadi, apa kau adalah anak wanita itu?"
Sejenak memiliki keraguan apakah itu memang ibunya, tetapi melihat wajah-wajah yang tidak menimbulkan kesan baik pada pertemuan pertama mereka, Baekhyun menjawab, "Benar, seperti yang Pak tua katakan."
Penatua ketiga meringis mendengar panggilan tersebut. "Oh kalau seperti itu, Chanyeol punya alasan menolak perjodohan ini."
Penatua kedua menyela, "Apa yang kau katakan itu Seo Joon, mana bisa perjodohan belasan tahun itu bisa diangkat sekarang? Selama ini keluarga dari pihak yang menjadi jodoh Chanyeol tidak pernah muncul atau terdengar sama sekali. Sama dengan mengatakan wasiat tersebut telah hilang tertelan zaman, belum lagi yang akan mendampingi Chanyeol adalah seorang anak laki-laki juga."
"Apa yang salah dengan itu? Aku menerima perjodohan ini, cukup itu saja sebagai patokan. Aku tidak menerima kritikan pihak manapun, termaksud dari para penatua," tukas Chanyeol.
Mencipatkan garis besar pendiriannya sebagai pemberitahuan awal bahwa tak ada pihak lain yang bisa menganggu.
"Perjodohan dengan keluarga Gyuk juga telah terjadi, bagaimana bisa kau akan menghindar begitu saja? Tindakanmu itu bisa mempermalukan keluarga."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictionApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...