Di atas panggung duduk berdampingan ketiga penatua selaku tuan rumah. Raut yang ditunjukkan ketiganya rata terisi ketegasan penuh wibawa. Akan tetapi, sementara penatua ketiga lebih was-was berekspresi dan penatua keempat yang nampak antusias melihat kehadiran Chanyeol dan Baekhyun. Hanya penatua kedua yang memasang pandangan tegas sejak langkah kaki pertama Chanyeol mengotori karpet.
Penatua Keempat berdiri dan maju beberapa langkah tepat di sebelah pilar penguji elemen.
Terbatuk kecil lalu bersuara lantang, "Hadirin sekalian, mohon perhatiannya."
Semua suara mereda, fokus para peserta rapat beralih kepada penatua keempat.
Penatua Keempat menatap Chanyeol seraya menggeleng kepala, "Park Chanyeol, sebagai anggota termuda keluarga, kau berdiri bersama pendampingmu tanpa niat memberi salam kepada para tetuamu terlebih dahulu sesuai ajaran. Adakah kenakalan ini bagian dari sikapmu setelah menjadi seorang pendekar?"
Ucapan penatua keempat boleh terkesan memarahi, tetapi sudut bibir yang tersungging main-main itu, mengatakan ia tak serius mengenai perkataanya.
"Maaf Penatua, tindakan yang terhormat ini sejalan dengan perkataan penjaga gerbang hari itu. Bahwasanya, aku bukan lagi anggota keluarga Park. Sebab diusir secara sepihak maka aku beranggapan kemunculanku hanya sebagai mantan anggota Park, segala kesopanan dari yang muda untuk yang tua dalam keluarga ini, tidak berlaku bagiku," sanggah Chanyeol.
Penatua keempat berdecak, "Omong kosong apa itu, marga Park masih melekat di namamu. Sebagai anak kepala keluarga sebelumnya, kau tidak berhak menerima pengusiran secara sepihak tanpa landasan yang kuat."
"Benar sekali, Penatua. Maka dari itu, melalui rapat ini aku ingin mempertegas keberadaanku bukan tiang yang seenak hati dipindahkan." Chanyeol menyeringai.
"Seperti perkataanmu," kata penatua keempat.
Penatua kedua mengeraskan rahang. Chanyeol jelas sedang menyinggungnya, dan penatua keempat malah meladeni umpan yang Chanyeol lemparkan.
Baekhyun secara halus mengamati lelaki berpangkat penatua keempat itu. Rupanya jauh lebih muda dari penatua ketiga, caranya berjalan menunjukkan vitalitas kaum muda, ketika tersenyum lesung pipi di sisi kanan terlihat, seperti Chanyeol. Kalau ia tak salah menebak, harusnya penatua keempat yang baru ia lihat ini umurnya belum menembus kepala empat.
Penatua keempat Park Jung Soo, mengambil perkamen yang diletakkan di atas pilar penguji.
"Chanyeol, apa kau tahu alasan mengapa kau dipanggil mengikuti rapat pilar keluarga hari ini?"
Chanyeol menggeleng. "Bisa Penatua ingatkan yang terhormat ini alasannya?"
"Dikatakan kau melakukan tindak kejahatan yang merugikan keluarga."
"Ah, benar. Katanya aku melakukan kejahatan itu. Tetapi, sepanjang ingatanku, selain melindungi diri tidak pernah terjadi masa dimana aku melakukan kejahatan."
Park Jong Soo membuka gulungan perkamen. Membaca kalimat yang tertera di atasnya keras-keras, "Disini tertulis. Kurang lebih setahun yang lalu, sebelum menghilangnya Park Chanyeol dan pendampingnya Byun Baekhyun. Keduanya secara brutal melukai putri bungsu Gyuk, yaitu Gyuk Win ah, hingga korban mengalami luka-luka mendalam sampai merusak lautan elemennya."
Sebelum melanjutkan Park Jong Soo berkata, "Apa pendapatmu tentang hal itu, Chanyeol?"
Chanyeol membawa kedua tangan bertaut di belakang punggung. Penuh keanggunan berkata, "Jika boleh bertanya, siapa yang menyampaikan kebohongan seperti itu?"
"Kurang ajar!" Nyonya Gyuk yang mengikuti rapat menunjukkan jari seraya berteriak.
"Tenanglah!" balas tetua Gyuk cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictionApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...