Gyuk Hye Il adalah adik bungsu kepala keluarga Gyuk, dengan kata lain ia paman dari Gyuk Win Ah. Sebagai paman, Win Ah adalah keponakan tercintanya, dan sebagai senior peramu, Win Ah adalah junior favoritnya. Menurut Hye Il, masa depan Win Ah dalam meramu cerah jika tak ada kendala berarti.
Ketika kabar kecelakaan yang mengakibatkan menurunnya tahap meramu keponakannya sampai kependengaran, dan pelaku tak mendapat ganjaran untuk tindakannya itu, Hye Il tak bisa menerimanya begitu saja. Walaupun keluarganya sepakat secara tak ikhlas menyudahi perselisihan, ia masih menjadi sedikit dari bagian keluarga Gyuk yang tidak mau akhirnya sesederhana itu.
Chanyeol menghela napas sekali dengan keras. "Karena Anda berpikir itu rumor yang dilebih-lebihkan, kenapa menyisihkan waktu untuk perduli. Bukannya itu malah hanya menganggu waktu Anda?"
Hye Il terkekeh hambar. "Kau mungkin benar, tapi tidak menutup kenyataan aku cukup penasaran untuk mengetahui kebenaran dibaliknya."
Chanyeol berkata dengan santai. "Lucu, Tuan Hye Il yang saya percaya cukup sibuk masih perduli pada gosip diluar. Bahkan, kini menyempatkan waktu menguji rumor itu sendiri." Chanyeol meletakkan tangan di belakang punggung. "Aku tidak berpikir alasannya sesederhana itu."
Mengatakan demikian baik Chanyeol dan Baekhyun sebenarnya sadar ada maksud lain yang dibawa Hye Il.
"Ah, kau melihat niatku terlalu rumit," ucap Hye Il. Sudut bibirnya yang tersungging belum turun-turun.
"Kalau saya menolak ajak Anda, bagaimana?" tanya Baekhyun.
"Aku khawatir itu berujung tidak baik bagi reputasimu," jawab Hye Il.
Chanyeol menarik sebelah alis kanannya ke atas.
"Mohon Anda memberi kejelasan," kata Baekhyun.
"Sayangnya, masih berkat rumor yang beredar sampai pertemuan lima distrik diadakan, kau menjadi perhatian banyak pihak peramu muda. Dan tak ketinggalan aku, sebagai bagian dari panitia pertemuan membahas fenomena itu belakangan dengan panitia lain. Ada aturan tak tertulis yang berjalan selama ini dalam penyelanggaraan meramu : adalah setiap nama baru yang menarik perhatian di pertemuan lima distrik, ia diwajibkan menerima ajakan atau tantangan mengadu keahlian spiritual. Gunanya tentu untuk pengakuan bahwa kau bagian dari kami. Dan khusus desas-desus yang beredar mengenaimu, tantangan ini dijadikan pembuktian apakah kau memang selayak itu."
Hye Il mengambil jeda memperhatikan mimik wajah Baekhyun.
"Tak dibenarkan menolak ajakan senior, tidak dengan alasan apapun. Kekeh menolaknya berarti dua hal, kau ditolak memasuki pertemuan lima distrik lagi, dan kau secara tak langsung dianggap takut sehingga membukti rumor diluar sekedar isapan jempol."
Dalam hati Baekhyun mendengus, mencibir peraturan tak tertulis serta sangsi menolak ajakan tersebut. Menurutnya semua terdengar menggelikan, benar-benar sengaja dibuat sekedar untuk membenarkan alasan yang mengada-ngada.
"Siapapun yang mengatur apa yang Anda baru katakan itu, tampaknya dalam otaknya terisi omong kosong," kata Chanyeol tanpa beban.
Sudut bibir Hye Il berkedut-kedut. "Tuan Muda Park ini bercanda. Itu adalah aturan lama yang kami para panitia sepakati."
Chanyeol manggut-manggut seolah mengerti. "Yah, sungguh aturan lama yang kolot. Aku bertanya-tanya, pengurus pertemuan adalah anak muda dibawah 40 tahun, atau orang tua bangka diatas ratusan tahun?"
Yang mendengar ucapan Chanyeol secara dramatis menahan nafas. Mulut pedas Chanyeol semakin lama semakin tajam.
"Lalu, saya tidak mempunyai kesempatan sekecil mungkin untuk menolak?" celetuk Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictieApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...