Silang pendapat yang terjadi secara tak terduga menciptakan garis besar membagi kubu penatua kedua dan kubu penatua ketiga. Setidaknya mengenai permasalahan Chanyeol dua keluarga inti berbeda pandang dalam menyikapi.
Bagi Myong Soh yang menerima tentangan terang-terangan Seo Joon hal itu cukup mengejutkan, meski sejak awal ia tahu penatua ketiga selalu mengambil sikap berlawanan setiap kali ia mengeluarkan keputusan menyangkut Chanyeol. Untuk pertama kalinya Seo Joon mengungkit ketidakpuasan mengenai perilakunya.
Hari ini Seo Joon mencegahnya di depan banyak pasang mata, gamblang mengemukakan argumen keras-keras menentang keputusannya.
Di mata Myong Soh, Seo Joon tidak hanya ingin menghentikan niatnya menghancurkan formasi yang mengelilingi halaman Chanyeol. Sikap terang-terangnya memberitahukan bahwa, mulai detik itu cucu penatua pertama sepenuhnya berada dibawah panji-panji perlindungannya.
Baekhyun memperhatikan pintu gerbang halaman dari koridor rumah.
"Chanyeol, entah itu formasi yang kau pasang atau Penatua Ketiga, bisakah mencegah Penatua Kedua yang terlampau marah nantinya?" tanya Baekhyun penasaran.
Chanyeol beranjak dari kursi dan beralih berdiri di sebelah Baekhyun. Tangan kirinya bergerak merangkul pinggang sang kekasih.
"Yakinlah, semarah apapun Penatua Kedua begitu ia mendapat tentangan dari penatua lain dia tidak akan bertindak gegabah," jawab Chanyeol.
"Sampai kapan kita harus menunggu?"
"Sampai Min Seok dikirim menyampaikan berita bahwa penatua menginginkan pembelaan kita, mengenai masalah dengan keluarga Gyuk di hadapan pilar keluarga."
Ketika memutuskan kembali ke mansion Park setelah meninggalkan masalah yang berbuntut panjang, Chanyeol sadar berapa banyak mulut mengeluarkan desakan menuntut pertanggung jawabannya. Menimbang seluruh penghuni kota mempercayai satu sisi keterangan keluarga Gyuk, salah dan tidak mayoritas mengklaim hukuman pantas ia terima.
Penatua kedua, paman, dan bibinya, adalah orang-orang pertama yang berpotensi menyeretnya menerima ganjaran.
Chanyeol tak mau itu terjadi lebih-lebih melibatkan Baekhyun, calon istrinya. Sehingga rencana sederhana ini ia kerjakan, memasang formasi meliputi seluruh sudut halaman tempat tinggalnya. Berlindung di balik formasi, membiarkan tetua keluarga bosan menunggu.
Selanjutnya ia bertaruh pada penatua ketiga yang masih berakal sehat. Keyakinan di hatinya mengatakan penatua ketiga tahu apa yang ia inginkan, keadilan.
.
.
.
Bukan berarti Chanyeol dan Baekhyun kembali hanya untuk menghabiskan waktu menunggu di dalam formasi, kabar baliknya mereka tidak menghebohkan masyarakat. Malah, perbincangan kembalinya sepasang kekasih yang dijadikan buronan itu mengalahkan posisi perbincangan sebelumnya. Lebih menarik dari pada mengurusi misteriusnya wilayah hutan baru yang muncul di tengah-tengah Hutan Daun Lebar, dan dua kali lebih panas dibandingkan Oh Sehun yang pulang seraya membawa dua tawanan.
Tua atau muda, pria dan wanita membicarakannya. Diskusi antar keluarga, di rumah makan, pasar pun tempat ramai lainnya tak lepas dari nama Chanyeol dan Baekhyun diucapkan.
Topik yang paling menarik dibahas mengenai sikap penatua keluarga Park. Menurut gosip, penatua keluarga Park sebenarnya tidak memiliki niat menyerahkan Chanyeol dan Baekhyun kepada keluarga Gyuk, mereka keras hati melindungi anak-anak keluarganya yang salah dan mengkhianati janji yang diucapkan berbulan-bulan lalu.
Ada juga yang berkaitan tentang Sehun. Pengakuan datang dari mulut anak kedua kepala keluarga Oh itu, bahwa ia ditolong Chanyeol dan Baekhyun selama terluka akibat mengalami serangan di Hutan Daun Lebar. Keduanya pula membantunya menangkap pendekar kembar yang bertanggung jawab atas kemalangan yang menimpanya. Ditambahkan, perginya Chanyeol dan Baekhyun sebenarnya untuk melatih ilmu budidaya mereka di tempat khusus.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictionApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...