Chanyeol bayi ketika itu dikatakan telah memperlihatkan spiritnya lebih dulu dibandingkan bayi pada umumnya calon manusia yang bisa menekuni jalur budidaya. Meski pengujian melalui alat sihir belum berani dilakukan sebab umurnya yang belum genap setahun, mendiang kakek Chanyeol yaitu penatua pertama, mampu merasakan adanya aliran api unik yang telah lama tak terlihat dalam tubuh cucunya.
Sebagai tokoh terpandang saat itu, perkataan penatua pertama tentu saja dipercayai pembudidaya lain. Ucapan selamat pula hadiah sebagai bentuk suka cita, dan kesempatan mendekatkan diri dengan keluarga Park datang bergantian. Oleh sebab itu, ketika berumur satu tahun dan ternyata spirit dalam tubuh Chanyeol terblokir, jadilah Chanyeol, juga penatua pertama bahan olok-olokan banyak orang.
Namun, hal itu tidak mematahkan semangat si kakek dan si ibu. Keduanya menjadi motivasi terbesar Chanyeol agar terus mempelajari seni bela diri.
Selama bertahun-tahun, demi tumbuh kembang cucunya, penatua pertama membantu anaknya mencari ahli terbaik meminta dibuatkan alat sihir tingkat tinggi demi perlindungan Chanyeol di masa depan, mengumpulkan materi sebanyak mungkin agar terjamin hidupnya kelak.
Menghargai kerja keras ibu serta mendiang kakeknya, Chanyeol pula tak pernah mengeluh mencari jalan keluar untuk permasalahannya tersebut.
Kini, setelah mengetahui energi spiritual apa yang mengalir dalam tubuh, Chanyeol mencari-cari sumber masalah dari terblokirnya spirit miliknya. Di bantu Min Seok, tuan dan pelayan membuka-buka deretan buku dari yang baru hingga tua diperpustakaan pribadi Chanyeol. Buku-buku itu ialah peninggalan ibunya yang didapat dari penjelajahannya kebanyak tempat. Sebagian besar pengetahuan Chanyeol datang dari buku-buku itu, menjadikan pandanganya di usia muda lebih terbuka dari remaja kebanyakan.
Akan tetapi, setelah menggeledah setiap buku Chanyeol tetap tidak menemukan sesuatu yang menyinggung spirit terblokir akibat api gelap.
Chanyeol berpikir, dulu kakeknya juga hampir mencari hingga kepesolosok Benua Timur penawar dari spiritnya, dan sejauh yang ia dapat tak ada siapapun memiliki jalan keluar tersebut. Malah berbanding jauh dari solusi, kakeknya sering mendapat ejekan pembudidaya lain. Maka tidak mengherankan, bukan semudah itu menemukan solusi di dalam kediamannya sementara sang kakek mencari keberbagai tempat tetap tak menemukan apa-apa.
Percaya bahwa jalan buntu baginya mencari di buku perpustakaan tersebut, Baekhyun tiba-tiba muncul dengan mata berkilauan.
"Baekhyun-ah, ada apa?"
"Aku baru saja berbicara dengan Benben, itu tentang elemen apimu. Ketika aku menceritakan semua padanya, Benben tiba-tiba ingin bertemu denganmu."
Kening Chanyeol berkerut bingung, "Siapa itu Benben?"
Min Seok menyahut disebelahnya. "Mohon maaf, Tuan, Benben yang dipanggil Tuan Baekhyun, adalah burung bennu."
"Eh?"
"Itu panggilan untuknya, meskipun Benben tidak terlihat menyukainya tapi bagiku itu cocok untuknya."
"Seperti itu ... apa yang dikatakan burung bennu kepadamu?"
"Dia belum mengatakan apa-apa. Tapi Chanyeol, kau tahu, dia itu burung api, dan keturunannya adalah salah satu bangsawan tertua diantara jenis burung. Pasti dia tahu sesuatu tentang api gelap dalam spiritmu," ujar Baekhyun yakin.
Chanyeol mengangguk. "Benar, seperti yang dikatakan buku peninggalan Ibu. Di mana dia ingin kita bertemu?"
"Tadinya aku meminta di kamarku saja, tapi menurut Benben tidak baik jika ia terlalu lama berada di rumah ini. Maka Benben menyarankan hutan sempit dekat sungai, aku tidak tahu di mana itu tapi dia bilang selama datang ke kota, hanya hutan itu yang lebih baik untuk tempat persembunyianya," kata Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictionApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...