Chapter 61 : Menjual Kerajinan

403 89 3
                                    

Sebab tak adanya persiapan mengikuti pertemuan lima distrik, kerajinan yang Chanyeol letakkan di etalase hanya tiga alat sihir berupa lonceng kaca, cincin penyimpanan, dan lilin air.

Selain lilin air yang baru ia buat, dua lainnya merupakan alat sihir lama yang kemudian hari setelah seni kerajiannya meningkat ia perbaharui demi menambah daya guna.

Keramaian Alun-alun semakin lama semakin bertambah, meski demikian tenda Chanyeol tak satupun didekati pengunjung. Sementara tenda lain telah diisi hiruk pikuk peminat, Chanyeol yang duduk menunggu dibuat bosan setengah mati.

Baekhyun merasakan kejemuan kekasihnya, meraih bahu Chanyeol bermaksud meminta perhatian.

Chanyeol menaikkan kedua alisnya. "Ada apa?"

"Ini tidak akan berhasil. Hanya menunggu saja tidak akan ada satupun pengunjung yang datang. Kita perlu menarik perhatian calon pembeli," ucap Baekhyun.

Seolah diberi pencerahan, wajah kusut Chanyeol berubah cemerlang. Spontan tanpa pikir panjang ia mencium pipi Baekhyun.

"Ide yang bagus," katanya.

Baekhyun memerah malu, meski sudah biasa mendapat serangan tiba-tiba Chanyeol. Namun dilihat empat pasang mata lainnya ia tak bisa tak tersipu.

Chanyeol melirik Sehun dan kedua sepupunya. "Kalian bertiga, keluar. Beri aku ruang."

Ji Sung berdiri seraya menggaruk-garuk pipinya. "Sepupu, kau akan melakukan apa."

"Aku akan membuat kerajinan di tempat ini."

Mata ketiganya membola tertarik.

"Oh, bagus-bagus, aku sudah lama penasaran ingin melihat keterampilan Sepupu," seru Gin Tak.

Dua lainnya mengangguk bersamaan.

"Segera keluar dan berdiri di setiap sisi tenda. Akan ada gelombang pengunjung nantinya, jaga agar mereka tidak mendekat lebih dari sepuluh langkah." Chanyeol melengkungkan sudut bibirnya ke atas.

Baekhyun tahu niat kekasihnya itu, bermaksud memanfaatkan energi spiritual yang keluar kala membuat kerajinan, dan menarik perhatian pembudidaya sekitar.

Diberi perintah ketiganya tak menolak sama sekali. Mereka malah menunggu-nunggu Chanyeol beraksi, karena menjadi yang paling dekat dari pengrajin ketika membuat alat sihir, artinya menjadi yang paling banyak menerima dampak positif selama kegiatan tersebut berlangsung.

Min Seok yang sejak awal bertugas melayani pembeli dibalik etalase tak luput dari perintah.

"Min Seok, atur formasi. Pastikan memblokir energi spiritual menyebar terlalu jauh, aku ingin menarik diri mereka sendiri mendekat ke tenda kita."

Min Seok mengangguk. "Baik, Tuan."

Tiga sisi tenda yang ditutup, kini terbuka. Kanan berdiri Ji Sung, di kiri berdiri Gin Tak, dan bagian belakang posisi Sehun. Ketiganya menjaga jarak namun tak lebih dari sepuluh langkah kaki.

Bersamaan Min Seok mengatur formasi ilusi yang mampu memblokir esensi energi spiritual, dan melepaskan aromanya, Chanyeol mengeluarkan keperluan kerajinanya.

Segel tangan emas kemerahan muncul membalut dari pangkal sikut sampai ujung jemari. Inti api roh surgawi Chanyeol letakkan di sebelah kirinya. Ketiga anak muda yang menjaga tak bisa menahan ekspresi terkesima mereka.

Tak perlu waktu lama ketika Chanyeol memulai langkah pertamanya. Aroma energi spiritual kerajinan menyebar. Pengunjung yang paling dekat dengan tenda Chanyeol menoleh penasaran, pengunjung yang lebih jauh bertanya-tanya siapa yang tengah membuat kerajinan.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang