Chapter 84 : Gerbang

374 82 5
                                    

Beberapa hari sebelum kepulangan Seo Joon dari pertapaan rahasianya.

Selepas menyelesaikan senjata pesanan tetua Hwang, Chanyeol melakukan eksperimen formasi.

Malam hari, Chanyeol berdiri di halaman belakang tempat tinggal sementaranya. Di tangan lebar pemuda sembilan belas tahun itu tersedia enam bendera formasi, masing-masing kain bendera ia bubuhi gambar menggantikan pola yang umum digunakan formasi pelindung dan penyerang.

Dua bendera formasi Chanyeol lempar ke tanah dan dua bendera ia buang ke atas. Segel tangan Chanyeol menyusul keluar. Empat bendera formasi lenyap tergantikan rangka transparan yang abstrak.

Benang sihir keluar dari jari-jari segel tangan. Menggunakan ujung jari Chanyeol menggambar di udara mengikuti corak transparan yang sedetik menghilang sedetik muncul, dengan benang sihir berguna sebagai tintanya.

Sementara menggambar Chanyeol memastikan peredaran elemennya mengikuti tempo yang pas. Apabila terasa gelombang elemen bergerak cepat dalam spiritnya, sebisa mungkin ia tekan agar benang sihir perwujudan elemen yang dikeluarkan tidak berbentuk terlalu kasar.

Ketika ia merasa spiritunya kewalahan menenangkan elemen Chanyeol berhenti menggerakkan jari. Sejenak menetralkan lautan elemen agar kembali tenang di wadahnya. Setengah menit menghirup menghembuskan napas Chanyeol lanjut menggambar.

Cahaya keemasan segel tangan kelap-kelap meramaikan cahaya bulan yang redup. Chanyeol tenggelam dalam pekerjaannya, pakaian, rambut hitam ikal ber-highlight merah sebahu, bergerak meski eksistensi angin malam tak terasa. Serbuk-serbuk emas jatuh dari benang sihir lalu terbang berputar mengelilingi Chanyeol, semakin lama Chanyeol menggambar semakin banyak serbuk yang berjatuhan.

Bermenit-menit berlalu Chanyeol menggores garis terakhir sesuai contoh tersedia. Pelan-pelan rangka yang tak berbentuk itu menunjukkan cirinya, masih cukup transparan namun sekilas kosen pintu adalah bentuk yang terpikirkan apabila melihatnya.

Chanyeol melempar dua bendera formasi terakhir ke pusat gambar. Kemudian serbuk-serbuk berputar lebih cepat dan meledakkan cahaya selama lima detik. Muncul setelahnya objek menjulang tinggi melebihi rata-rata kediaman terbesar mansion. Beruntung malam memblokir penglihatan kebanyakan orang dan halaman yang ditinggalinya jauh dari halaman berpenghuni lain. Jika tidak, penghuni mansion akan dikagetkan kehadiran benda raksasa tersebut.

Objek itu adalah enam pilar berbentuk balok rapat berhimpitan. Pilar utama--yaitu dua pilar paling tengah--yang tertinggi, pilar antara--dua pilar sesudah pilar utama--setengah tinggi pilar utama, dan dua pilar akhir--dua pilar sesudah pilar antara--setengah tinggi tiang tengah. Diameter pilar sebesar pelukan tiga orang dewasa, warnanya hitam kebiruan.

Kedua tangan Chanyeol menyentuh permukaan tiang utama, menekannya kuat-kuat lalu membuat gerakan seperti merobek kertas tipis. Mengikuti tindakan Chanyeol pilar utama bergeser berlawanan arah, menciptakan ruang kosong seluas sembilan kaki.

Sekali lagi sisa serbuk yang bertahan meledakan cahaya kecil, kali ini lamanya hanya berlangsung dua detik.

Ketika ledakkan mereda dan Chanyeol dapat melihat dengan nyaman selepas silau menusuk retina matanya, ia menemukan gerbang maha kokoh tercipta dari keenam tiang. Chanyeol menatap gerbang dari bawah, terus naik pilar utama lancip menyatu. Corak api dan pola sayap kristal keemasan selang-seling tersusun vertikal di permukaan pilar gerbang, lima jengkal setiap bagian ujung pilar kecuali pilar utama berganti bentuk menyerupai wadah tempat meletakkan bara api yang menyala-nyala.

Chanyeol menyeringai senang. Perlukah dia berteriak kesenangan? Chanyeol berkata pada dirinya sendiri itu tidak perlu. Sejak awal bakatnya memang diatas kebanyakan pembudidaya lain. Pandangan matanya tertuju pada gerbang tetapi puja-puji yang terlihat justru dimaksudkan untuk diri sendiri.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang