Bertepatan Min Seok membuka pintu kamar tuannya, Chanyeol sang pemilik keluar dari dalam lemari kayu di sudut ruangan.
"Tuan, saya kira Anda masih akan berlatih lebih lama lagi."
Chanyeol menutup pintu lemari dan berucap, "Aku tidak sedang melatih seni bela diriku kali ini."
"Kalau seperti itu, apa kiranya yang Anda lakukan di alam buatan?"
"Aku tengah mempersiapkan bahan membuat alat sihir baru, untuk Baekhyun. Jika berhasil mendapatkan inti api di Hutan Daun Lebar, aku akan mulai mengerjakannya" jawab Chanyeol. "Kau sendiri, apa tujuanmu kemari."
"Saya hampir lupa, Tuan Baekhyun memanggil Anda untuk makan. Tuan, masakan Tuan Baekhyun sangat nikmat, saya tidak pernah tahu bumbu dari tanaman spiritual bisa senikmat itu."
Chanyeol mengangguk bangga. "Kini kau tahu, hanya pembudidaya di Tanah Terbuka saja yang memandang kegunaan tanaman spiritual sesempit itu."
"Tuan, saya sempat berpikir, ketika di area perkebunan tadi. Tuan Baekhyun mengatakan bisa melihat aura tanaman spiritual. Meskipun saya bukan seorang ahli tumbuhan, tetapi saya tahu persis tidak sembarangan melihat aura tanaman spiritual. Saya menebak itu berhubungan dengan mata pendar Tuan Baekhyun."
"Tebakanmu benar. Tepat untuk mengatakan Baekhyun cocok dalam keahlian meramu, kelebihan dari mata pendarnya melihat aura spiritual, bisa mengurangi kesalahan dalam proses pembuatan eliksir."
"Mata pendar ini, sangat luar biasa. Setiap kali Tuan Baekhyun menggunakannya, dia terlihat berbeda."
"Memang, mata pendar sangat mempengaruh mental si pengguna. Ingat ketika perkelahian kita dengan keluarga Gyuk? Untuk pertama kalinya dia melihat tiga orang mati secara brutal, tapi dia tidak menunjukkan ketakutan sama sekali. Atau saat berbicara tentang hewan magis, seakan-akan dunia ini memang tempatnya besar. Aku cukup menyukai efek dari mata pendar, dengan begitu Baekhyun tidak perlu terlalu kesulitan beradaptasi."
Di menara formasi keluarga Park.
"Kakak, istriku baru memberitahuku sesuatu, katanya, Baekhyun mengambil banyak tumbuhan spiritual di area perkebunan keluarga," beri tahu Yoong Song kepada saudaranya.
Woo Song yang baru menyusun formasi penyegel minor melirik adiknya. "Baekhyun, nama calon Chanyeol, bukan?"
"Iya Kakak."
"Oh, apa dia belajar meramu juga?"
Yoong Song menggeleng. "Tidak, Baekhyun mengambil tanaman spiritual yang tidak bisa lagi menyerap energi sihir. Dia menggunakannya sebagai bumbu masakan."
Pergerakan tangan Woo Song berhenti. "Dia tidak bercanda, kan?"
Yoong Song menggeleng lagi. "Awalnya Soo Hyun sudah menjelaskan kepadanya, tapi, menurut Baekhyun tanaman spiritual yang rusak itu masih berguna untuk bumbu masakan."
"Aku baru mendengar sesuatu seperti itu," gumam Woo Song. "Chanyeol yang membawa Baekhyun ke perkebunan keluarga?"
"Iya, bukan hanya itu. Soo Hyun sempat mencurigai Baekhyun, karena Baekhyun bertindak seolah bisa melihat aura sihir pada tanaman spiritual. Namun, saat akan bertanya, Chanyeol langsung menyela. Soo Hyun pikir, keduanya sedang menyembunyikan sesuatu."
"Mungkin saja," Woo Song mengelus-elus dagu berjanggut pendeknya. "Ayah menyembunyikan rahasia tentang Chanyeol dan Baekhyun, salah satu dari mereka atau kedua-duanya, pasti memiliki sesuatu yang tidak biasa."
Sementara itu, atas perintah tuan-tuanya, Min Seok membagikan ikan bakar olahan Baekhyun. Halaman tempat tinggal Penatua Ketiga, Woo Song, Yoong Song, dan halaman Ji Sung mendapatkan dua masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictionApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...