Chapter 42 : Hook Jerat Jiwa

455 83 0
                                    

Selain meningkatkan keterampilan spiritual Chanyeol dan Baekhyun tak lupa berlatih seni bela diri bersama-sama.

Chanyeol mengikuti instruksi perkamen budidaya urat kawat menampakkan sosok yang jauh lebih matang. Otot ditubuhnya membentuk lebih ketat lagi keras, serta bertambah sekian senti lebih tinggi badan.

Baekhyun tak bisa menyembunyikan kecemburuan melihat perubahan Chanyeol. Menanti-nanti kapan badannya bisa menyamai Chanyeol setelah giat berlatih, namun hasil menghianati.

Bukannya sejantan Chanyeol, otot-ototnya muncul lebih halus, sosoknya langsing dengan tinggi sedikit berkembang. Pipi berisi khas remaja kekanakkan terkuras menyisahkan tulang rahang membentuk mulus, kontur wajahnya penuh keanggunan khas pemuda bangsawan yang terlahir bersendok emas.

Melihat wajahnya di cermin Baekhyun mengakui dirinya semakin baik, ia juga tampan tidak mungkin tidak menggaet banyak pribadi mendekatinya. Namun, dengan Chanyeol yang ia tetapkan sebagai contoh bagaimana ia harus berkembang, rasanya ekspektasi dipukul bertubi-tubi.

Chanyeol telah menerangkan bahwa perbedaan jalur yang mereka kembangkan mengambil peran penting pertumbuhan tubuh. Dijelaskan selain meningkatkan elemen spirit, pendekar yang mendalami bela diri mengamali salah satu dari pemahaman yang disebut spiritual raga kokoh atau spiritual raga padat.

Spiritual raga kokoh berfokus pada peningkatan kekuatan fisik yang mengacu pada peningkatan massa otot, ketahanan tulang, dan ketebalan kulit. Sedangkan Spiritual raga padat bertitik penting pada keuletan perbaikan tubuh menjadi lebih ringan, kelenturan sendi.

Mendapatkan pemahaman tersebut melalui meditasi panjang yang mengutamakan ketekunan tinggi, pelatihan yang menguras hati serta pikiran. Tingkat kesabaran stabil diperlulan selama berusaha mengamali salah satu pemahaman tersebut.

Spiritual alam dalam hal ini bertindak sebagai penyalur pesan kepada calon pendekar, berkolaborasi bersama elemen spirit pembudidaya. Begitu dua sisi ini bertemu lalu membuka satu jalan pencerahan, maka sang pendekar baru menemukan masa depan budidaya bela dirinya.

Dalam kasus Chanyeol, di bawah naungan latihan kakeknya ia berhasil mendalami jalur spiritual raga kokoh. Yang artinya jalur budidaya Chanyeol sebagian besar berpusat pada peningkatan kekuatan fisik. Jawaban terpasti mengapa figurnya selalu meningkat lebih jantan daripada Baekhyun. Sayangnya, keberhasilan tersebut tidak dibiarkan sampai pada ribuan pasang telinga. Permasalahan spirit terblokir Chanyeol bisa menjadi akhir olok-olokan baru bagi Chanyeol saat itu, dikatakan berhasil mendapat anugrah alam sama saja omong kosong yang dipaksakan untuk sampah seperti Chanyeol.

Di satu sisi hal tersebut memperkuat kepercayaan diri kakek dan ibu Chanyeol mengenai kemampuan anaknya. Merekalah yang menekankan betapa pentingnya mengabaikan perkataan orang dan fokus pada apa yang menjadi tujuan utama.

Sampai hari ini Chanyeol selalu berpuas diri telah patuh pada dorongan positif kedua tokoh penting dalam hidupnya. Andaikan ia menyerah sejak kecil, Baekhyun tidak akan pernah dikirimkan untuknya. Satu kali saja mempertanyakan kepercayaan diri kakek serta ibunya, Chanyeol jelas berakhir menyerupai sampah sesungguhnya.

.

.

.

Terdapat tiga faktor pokok yang menunjang pengrajin mendapat label tersebut. Setelah membangkitkan jiwa penyulingnya, diakui sebagai pengrajin ketika pembudidaya mampu membuat senjata, menciptakan alat sihir baru, dan memperbaiki alat sihir rusak.

Tiga hal itu, hanya satu diantaranya bisa dilakukan maka ia bisa dinobatkan sebagai pengrajin.

Selepas pembuktian diri dilakukan, pengrajin masih memerlukan tiga instrumen utama guna menunjang identitasnya, antaranya :

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang