Chapter 18 : Menghindar

677 117 10
                                    

Hari itu adalah perseteruan memperebutkan sebuah wilayah, antara badak bercula perak dan banteng perunggu. Dipicu ketika masing-masing pemimpin kawanan secara bersamaan menemukan wilayah tersebut. Masing-masing menganggap wilayah tersebut sebagai hak mereka, saling usir tanpa ada pihak yang ingin mengalah.

Kedua kawanan gigih tak ingin pergi sebab sarang lama yang sedang mereka tinggali, tidak lagi cocok untuk didiami dalam waktu beberapa bulan kedepan.

Seperti tempat tinggal kawanan badak bercula perak. Kebiasaan mereka berendam dalam lumpur demi menjaga suhu tubuh, dan mencegah parasit penyakit mulai terganggu, ketika rawah seluas satu hektar yang dicukupkan menjadi kubangan tiap anggota, mulai mengering akibat cuaca panas yang meningkat.

Kawanan banteng perunggu pula mengeluhkan kesamaan yang hampir sama, karena curah panas yang mengakibatkan kekeringan, padang rumput yang mereka tempati mulai layu, hingga konsumsi rumput hijau menipis dan tak mencukupi perut tiap anggota.

Setelah mendengarkan keluhan dua pemimpin kawanan, Baekhyun yang terdesak waktu tidak memiliki pilihan selain berjanji akan membantu kawanan-kawanan tersebut membangun habitat baru untuk mereka. Tentunya, dengan pengertian setelah ia bertemu calon suaminya yang kaya. Atas bantuan sang calon suami ia bisa membangun habitat baru yang lebih terjamin bagi kedua kawanan.

Banteng perunggu, dan badak bercula perak menerima tawaran Baekhyun. Menghentikan pertempuran yang belum benar-benar dimulai, bubar kembali ke habitat lama dan menunggu Baekhyun datang bersama janjinya.

Keberhasilan negosiasi tersebut tidak lepas dari bantuan burung bennu yang datang sebagai mediator tambahan, meyakinkan dua kawanan bahwa Baekhyun memang bisa dipercaya.

"Kau mengaku pada kawanan hewan magis itu, akan bertemu calon suamimu, yaitu aku?" tanya Chanyeol sambil menyeringai jahil.

Baekhyun mengangguk kecil, pipinya memerah kentara.

"Baekkie yang manis, sudah benar kau mengatakan akan mendapatkan bantuan dariku, aku memang calon suami yang bisa kau andalkan."

Setelah penerangan panjang yang sangat berguna dari burung bennu, Chanyeol memutuskan menyudahi pertemuan itu. Terlebih dahulu kembali dan menyusun langkah serta mengatur waktu perjalanan mereka ke Hutan Daun Lebar.

Kembali mengikuti pinggiran sungai, Baekhyun terus tertarik melirik ikan-ikan yang berenang sesuka hati. Bayang-bayang daging ikan tebal dipanggang kecoklatan menarik air liur hampir jatuh menetes, terlebih berminggu-minggu ia tiba di dunia ini, Baekhyun terus mengkonsumsi buah-buahan sebagai pengisi perut.

Tiba-tiba Chanyeol memegang tangan Baekhyun dan berhenti berjalan.

"Ada apa?" tanya Baekhyun.

"Biarkan Min Seok menangkap beberapa ekor ikan, dan kau bisa mengolahnya," jawab Chanyeol.

"Tidak usah, aku sudah bilang belum menemukan bumbu yang cocok untuk memasak ikan-ikan itu."

"Keluarga Park memiliki perkebunan untuk memenuhi kebutuhan para peramu yang kami besarkan. Di sana terdapat banyak bahan yang mirip bumbu masakan dalam duniamu, kita akan kesana memeriksa apa ada yang cocok, mengerti?"

Jawaban Chanyeol menanggalkan niat menolaknya. Matanya berbinar seraya berkata, "Benarkah? K-kalau begitu ayo kita tangkap ikannya. Aku sudah tidak sabar."

Terbawa kesenangan Baekhyun hampir melompat turun jika Chanyeol tak segera menahanya.

"Kenapa lagi?"

Min Seok maju. "Biar saya yang menangkap ikannya, Tuan."

"Oh, oke."

Tidak seperti Baekhyun yang berniat terjun langsung ke sungai, Min Seok berdiri di tepi dan membuat beberapa lambaian, lalu muncul ukiran-ukiran emas berkilau menyerupai tato memenuhi tangan Min Seok. Di sungai pula muncul lingkaran cincin emas sebesar kepala manusia, mengikuti gerakan tangan Min Seok seperti mengaduk, air di tengah lingkaran berputar-putar cepat. Pusaran air menarik ikan-ikan yang berusaha melarikan diri, melemparkannya ke daratan dalam jumlah yang banyak.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang