Chapter 73 : Mengenai Formasi

902 141 0
                                    

Hwang Won Pil antara kesal dan bersedih dengan kepolosan cucu-cucunya. Tidakkah mereka menebak mungkin saja mereka dibodohi pihak lain.

"Kakek, percayalah. Kalau Kakek ragu pada kata-kataku, dengarkan Yoon Bin saja, diakan tidak pernah berbohong."

"Kakek, Kyung Yoo Berkata benar. Jangan meremehkan Chanyeol, dia sungguh hebat. Alat sihir yang dia ciptakan dipertemuan rata-rata kelas atas."

Won Pil mendesah pendek. "Kakek memang mendengarnya juga, tapi ... biji besi hitam, sulit pengrajin biasa mengolahnya."

Yoon Bin berkata, "Chanyeol bukan pengrajin biasa bagiku sekarang. Siapa di kota ini pengrajin yang semuda Chanyeol dan tahap kerajinannya kulminasi level akhir? Belum lagi dia mempunyai api spiritual. Senjata Chanyeol terbuat dari biji besi hitam, dia sendiri juga mengakui membuatnya sendiri."

"Tahukah kalian, pengrajin umumnya hanya tahu dua jenis kerajinan, menciptakan alat sihir, dan memperbaiki alat sihir. Ada pun membuat senjata ...." Won Pil meringis. "Chanyeol terlalu mengerikan kalau dia memang bisa melakukannya. Membuat senjata tingkat tersulit sebagai pengrajin.

Kyung Yoo menyambut, "Kakek mungkin masih ragu, jadi dengarkan, apa Kakek tahu api ditangan Chanyeol adalah api roh surgawi?"

Won Pil mengangguk. "Beritanya seperti itu."

"Apakah Kakek juga tahu bahwa kekasih Chanyeol, Baekhyun masih memiliki api spiritual yang disebut api ekor matahari?"

Won Pil membola terkejut. "Coba katakan lagi?"

"Baekhyun memiliki api ekor matahari," ulang Kyung Yoo. "Kakek sendiri yang bilang, pembudidaya hebat selalu muncul dengan keunikan yang melangkahi pembudidaya sebayanya. Nah, bagiku Chanyeol dan Baekhyun ini hebat. Lihat, sepasang kekasih mengembara bersama dan kembali-kembali membawa dua api spiritual langkah, kurang apa coba?"

Won Pil berpikir, cucu-cucunya memang benar. Bahwa kisah kepergian Chanyeol dan Baekhyun hingga bertemu phoenix yang kembali di daratan Benua Timur. Ingin menganggapnya rumor semata, hutan aneh yang mengandung energi spiritual tinggi di pedalaman Hutan Daun Lebar dan burung penunggunya, adalah bukti pertama yang sukar dielakkan.

Won Pil duduk bersila. Siku tangan bertumpu di lutut kiri, lalu dagunya bertumpu di kepalan tangan. Menutup mata berpikir semenit.

Membukanya dan berucap, "Baiklah, Kakek akan mencoba peruntungan ini. Adapun nanti Chanyeol tidak bisa mengerjakan biji besi hitam, itu bukan masalah besar. Selama kita mempunyai biji besi, aku sendiri akan mencari pengrajin handal yang jauh mempuni."

.

.

.

Di teras kediamannya Chanyeol menikmati semilir angin bertiup sore hari saat Min Seok membuka pintu gerbang halaman masuk bersama Woo Song dan Yoong Song.

Chanyeol tidak repot-repot berdiri sampai kedua pamannya mendekat.

"Tuan muda, Tuan Woo Song dan Tuan Yoong Song mempunyai sesuatu yang ingin dikatakan," ucap Min Seok.

Chanyeol mengangguk kecil. "Hm, tinggalkan kami dan masuk bantu Baekhyun di belakang."

"Baik Tuan."

Min Seok meninggalkan ketiganya.

Melihat pelayan keponakannya masuk Yoong Song bertanya, "Apa yang dilakukan Baekhyun, memangnya?"

"Memasak, sesuatu yang disebut kentang goreng, dan menyelesaikan ikan bakar pesanan Gin Tak dan Ji Sung," jawab Chanyeol.

Kata memasak seketika menjadi alarm Yoong Song, terakhir kali Baekhyun membuat ikan bakar rasanya tiada dua.

"Wah, Chanyeol, sampaikan kepada Baekhyun untuk menyisakan buatku," ucap Yoong Song.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang