"Sebanyak apa pendekar master yang ada di Kota Tanah Terbuka?" tanya Baekhyun.
"Menghitung dari mereka yang tercatat, tak melebihi dua puluh orang," jawab Chanyeol.
"Mungkinkah ada pendekar master rahasia yang menyerang Sehun diam-diam?"
Chanyeol mengusap-usap dagunya. "Sulit dikatakan," gumamnya. "Rahasia atau tercatat, pendekar tingkat master tidak seharusnya menyerang pendekar yang level bela dirinya jauh dibawahnya. Selain menjatuhkan harga diri, tindakan serupa bisa berakhir konflik keluarga. Sekarang kejadian menimpa Sehun, anak kepala keluarga Oh, melakukannya secara otomatis memutus hubungan dengan keluarga besar Oh yang memegang peranan penting dalam mendistribusikan barang-barang terbaik melalui rumah lelangnya."
Sudah melanggar kode etik sebagai pendekar master, mengeluarkan tenaga pribadi memukul anak muda yang tingkat kekuatannya tak sepantaran diadu, hukuman pengucilan dari keluarga Oh dan sebagian besar masyarakat menunggu. Siapapun pihak penyerang itu, gunjingan betapa tak bijaknya ia mengambil sikap menunggu kemudian hari.
"Andai kata Sehun memang salah, bukankah dia menerima ganjaran dari perilakunya," kata Baekhyun.
Chanyeol mengangguk setuju, "Itu juga benar, siapapun akan panas menerima singgungan, apalagi yang menyinggung anak belia yang belum sepenuhnya mengenal dunia. Hanya saja, pendekar itu sepertinya sudah meninggalkan wajah manis menghadapi keluarga Oh nantinya, sehingga berani mencelekai Sehun."
Melihat betapa beraninya si penyerang bertindak, konsekuensinya bukan lagi sebuah ketakutan. Melihat siapa yang tidak mengenal Oh dan Sehun, berkaca dengan itu, cepat atau lambat akan ada konflik berskala besar melibatkan dua keluarga.
"Premis dasarnya jika Sehun memang salah. Selain itu posisi kita sekarang adalah penolong nyawanya, begitu masalah ini keluar keberpihakan kita besar kecil akan menarik perhatian musuh Sehun," ucap Baekhyun.
Chanyeol tak bisa untuk tidak membenarkan, sewaktu memutuskan menyelamatkan nyawa anak itu mereka secara tidak langsung ikut terlibat dalam permasalahan. Kemungkinan pendekar seberang jelas berpikir Sehun tak boleh diselamatkan agar perbuatannya bisa tertutupi. Namun, hadirnya mereka berdua sebagai penolong kesiangan diluar rencana yang disusun rapi.
"Salah atau tidak masih belum pasti, tanyakan kejelasannya ketika Sehun sadar nanti."
Baekhyun berpikir hal yang sama.
Lima hari berselang Baekhyun mengobati Sehun secara pasif, mengingat pihak lain tidak bisa merespon elixir yang ia berikan. Selama pengobatan pasif tersebut, kulit kehitaman Sehun berangsur-angsur membaik, tulang bahu kirinya yang patah mulai menyambung kembali setelah Chanyeol melakukan metode salur tenaga yang biasa dilakukan sesama pendekar. Kini bahunya dibalut kain merah yang dililit kuat agar mengurangi pergerakan pada area tersebut.
Hari keenam Sehun menunjukkan kesadaran, matanya membuka meski tak seberapa lama lalu menutup kembali, bibirnya menggumamkan kata-kata tak jelas, tangan bergerak berusaha meraih malah berakhir memegang angin.
Baekhyun menekan pergerakan tak perlu tersebut, membantu Sehun meminum sebotol kecil elixir penyembuh luka dalam dan spirit.
Hari ketujuh Sehun mampu mempertahankan kelopak matanya terbuka lebih lama. Baekhyun tak menunggu lama memberi elixir lain sampai keadaan Sehun jauh lebih baik.
Baru pada hari kedelapan Sehun mampu duduk dan berbicara seperti sediakala. Yang mana meninggalkan kekaguman Baekhyun terhadap diri dan ramuan buatannya. Dalam hati mengakui betapa ia memang dilahirkan untuk menjadi seorang peramu, elixir buatannya yang merupakan bagian coba-coba ternyata lebih berguna ketimbang perkiraan awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanficApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...