Beruntun pertanyaan menyerang sepasang kekasih itu. Baik Chanyeol dan Baekhyun mengernyit kebingungan, bagaimana suara yang terdengar tidak kurang lebih seperti penasaran juga kaget dibandingkan amarah membawa bahaya seperti ketakutan sebelumnya.
Sejenak hening, Chanyeol dan Baekhyun diam ditempat menunggu sambungan pertanyaan lain datang. Menyadari yang ditunggu tidak akan menyambut, Chanyeol menarik Baekhyun memasuki lantai ke-empat menara.
Di sana fenomena lain terjadi, keseluruhan ruangan putih cerah, aura yang tersaji seolah kehidupan ditengah musim bersalju. Berdiri merapat di dinding pilar-pilar berbahan es, pada bagian dalamnya terdapat kobaran api yang membeku. Masih berdiri pilar lain tepat ditengah-tengah ruangan, setinggi tulang rusuk dewasa, menjadi media bola api redup berputar-putar diatasnya.
Akan tetapi, yang paling menarik perhatian keduanya adalah objek transparan burung phoenix dibaliknya. Objek itu berjalan menggunakan dua cakarnya, bolak-balik dengan kepala tertunduk seakan memikirkan keresahan yang teramat.
"Akulah perantara menara tua ini, yang terbangun ketika waktunya tiba. Setelah sekian lama tidak menyangka menara tua masih membutuhkan pengunjung, lebih baik tetap tertidur selama-lamanya. Panggil aku Tubuh Halus, yang diutus menunggu tetapi tak berniat menunggu, yang ditugaskan menyambut tetapi mengusir lebih baik," kata objek transparan itu entah pada siapa.
Chanyeol melirik Baekhyun, sama-sama mengangguk tak memahami bagaimana menanggapi.
Karena keterdiaman itu Tubuh Halus mengulangi perkataanya, nada suara dan caranya memenggal kalimat persis tanpa perbedaaan.
Lima kali mengulang Baekhyun menemukan kejanggalan. Di dunianya, sesuatu disebut hologram, melalui pemograman teknologi moderen menampilkan objek serta suara yang mengulang ucapan otomatis sebagai pesan yang ditinggalkan baik dari masa lalu maupun sekarang. Biasanya terdapat hologram yang berguna menyampaikan kalimat berulang-ulang, berhenti apabila mendapat tanggapan yang diinginkan.
"Chanyeol, katakan sesuatu," bisik Baekhyun.
"Kau ingin aku mengatakan apa?" Chanyeol berbisik balik.
"Apapun yang berkaitan dengan phoenix atau api gelap, menurutku Tubuh Halus itu semacam tes yang harus kita lewati."
Chanyeol mengangguk mengerti. Berpikir beberapa kalimat yang berguna lalu berucap, "Aku Chanyeol, elemenku api gelap."
Tak ada jawaban, tubuh halus masih mengulang perkataanya.
"Dimana phoenix, aku datang untuknya."
Tubuh Halus sempat berhenti. "Akulah perantara menara tua ini, yang terbangun ketika waktunya tiba ...." lanjutnya.
"Itu mengabaikanku," Chanyeol melirik Baekhyun.
"Coba terus."
Chanyeol mengehela napas. "Perintahkan pada phoenix untuk keluar, waktunya kembali ke dunia budidaya melanjutkan tugasnya."
" ... panggil aku Tubuh Halus, yang diutus menunggu tapi tak berniat menunggu ...."
Kerutan di dahi Chanyeol makin kentara, mulai jengah dengan sikap abai objek transparan tersebut.
"Chanyeol, sebelumnya dua api berwujud phoenix merespon kehadiranmu dengan sikap yang berlawanan. Coba dengarkan dua kalimat terakhir Tubuh Halus, ada kesamaan diantara sikap mereka," ujar Baekhyun.
Mengeluarkan pendapat setelah menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang ada, dari ketidaksepakatan dua kobaran api berwujud phoenix terhadap kedatangan Chanyeol, kemudian tidak inginnya objek dihadapan mereka ini menunggu meski diutus menunggu.
Baekhyun menyusun kepingan kejadian, menemukan kemungkinan-kemungkinan berupa : kebangkitan phoenix ditunggu tidak ditunggu kedatanganya. Ditunggu hari ketika yang tepat datang membangkitkan, tidak ditunggu sebab kapan yang tepat bisa tiba? Sementara perbandingan menemukan sosok sesuai syarat satu banding seratus.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictionApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...