Chapter 11 : Kakak Ipar

743 132 9
                                    

"Tuan Baekhyun, Ada baiknya Anda mencoba memakan hal lain selain buah-buahan," pesan Min Seok.

Terlihat jelas pelayan itu khawatir pula gelisah memikirkan bagian mana dari tindakannya yang salah. Pasalnya setelah membawakan makanan untuk tuan barunya pertama kali, Baekhyun baru mencicipi dua gigitan daging panggang buatan pelayan dapur keluarga Park, langsung melepehkan daging dalam kunyahannya tersebut. Menatap horor serta jijik daging panggang tersebut dan menanyakan bagaimana cara mereka mengelolahnya.

Setelah penjelasan panjang dan tanya jawab, Baekhyun berhenti menerima jenis masakan apapun hari-hari berikutnya. Min Seok hanya diminta membawakan buah-buahan segar dan manis, beruntung keluarga Park memiliki kebun buah yang besar sehingga permintaan Baekhyun tidak termaksud dalam masalah besar.

"Jangan suruh aku mencoba memasukan makana gila itu ke perutku, kalian tidak mengerti estetika dari masakan sama sekali," ucap Baekhyun tak senang.

Daging panggang yang terakhir kali Min Seok bawakan untuknya sungguh mengerikan. Awalnya ia sudah curiga mengapa daging panggang itu terlihat pucat aneh, bukti pemangangan tidak terlihat jelas, basah dan kemarah-merahan. Baekhyun mencoba berpikir positif terlebih dahulu, mengambil gigitan pertama dengan cukup besar demi menghargai Min Seok. Akan tetapi, dua kali mengunyah dan rasa daging tersebar di lidah, Baekhyun melepehkan daging tersebut ke lantai.

Rasanya mengerikan, tanpa bumbu, hanya daging itu sendiri. Kesan dari darah yang tidak tercuci bersih masih melekat, apalagi ia akhirnya tahu daging tersebut tidak matang dalam pemanggangannya.

Seperti biasa Min Seok akan bertingkah berlebihan, menanyakan bagian mana dari kesalahannya menyiapkan makanan. Baekhyun mencoba yang terbaik menanyakan jenis daging apa itu dan kenapa bisa di masak seperti demikian.

Min Seok berkata, daging tersebut adalah bagian paha hewan magis macan tutul merah. Mengkonsumsi banyak daging hewan magis bagus untuk meningkatkan energi fisik, jelas sesuatu yang baik selain energi spirit. Min Seok menambahkan, bahwa ia telah meminta koki spiritual terbaik keluarga Park untuk membuatkan daging panggang terbaik.

Baekhyun meringis tak habis pikir. Macan tutul katanya? Sungguh, meski ia mengakui diri sendiri sebagai pemakan yang fasih, Baekhyun tidak akan sembarangan memakan daging aneh seperti macan tutul. Dan yang Min Seok maksud bahwa dagingnya dibuat setengah matang, menurut Baekhyun tidak seperti itu. Dagingnya lebih mirip dibakar secara kilat untuk sekedar menyamarkan warna aslinya.

"Tuan, tolong beritahu apa yang salah dari makanan tersebut. Seingat hamba, dalam proses pembuatan hamba tidak melepaskan pengawasan agar pelayan dapur tidak menambahkan hal-hal aneh dalam makanan tersebut."

"Bukan makanannya yang salah, tapi cara memasak koki spiritual yang kau maksud itu yang salah," jawab Baekhyun.

"Tuan berkata hamba mendengarkan. Akan tetapi, selama ini masakan koki spiritual selalu bisa diterima seluruh keluarga. Apakah menurut Tuan, ada seseorang yang sengaja bersekongkol untuk membuat Tuan tidak betah tinggal di sini?" tanya Min Seok, kali ini dengan prasangka setelah jawaban Baekhyun ia telaah.

Baekhyun mendecak malas. "Berhenti memikirkan hal itu, aku memang tidak cocok dengan selera orang-orang dari dunia ini."

"Kalau seperti itu ...."

Tling! Tling!

Ucapan Min Seok dipotong dua kali bunyi dari arah pintu masuk halaman.

"Bunyi apa itu?" tanya Baekhyun penasaran.

"Itu bel sihir yang sengaja dipasang Tuan Chanyeol, berada disetiap sudut pagar halaman kediaman ini. Gunanya untuk mendeteksi jika ada orang tanpa izin masuk."

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang