Dipertengahan jalan Chanyeol menyampaikan maksudnya melelang setengah dari sisa stok biji besi hitam, dan kristal seratus mata yang mereka punya. Baekhyun tak menolaknya, terlebih ia tahu Chanyeol memang bermaksud menjual kelebihan dua bahan kerajinan itu, sebelum ia usulkan membaginya secara cuma-cuma terhadap keluarga Park.
Setibanya mereka di depan gerbang kediaman Oh, pengawal yang menjaga gerbang hanya sekali mendengar nama Chanyeol disebutkan Min Seok, segera membuka pintu dan berlari masuk memberitahukan kedatangan mereka terhadap tuan rumah. Chanyeol tak terkejut melihat itu datang. Mudahnya ia diterima pihak lain ada dalam bagian konsekuensi setelah budidayanya tersebar ke publik.
Chanyeol dan Baekhyun turun dari kereta kuda. Pelayan yang ditugaskan menyambut mengantarkan mereka ke ruanga tunggu khusus menerima tamu penting. Ditawarkan teh dan beberapa cemilan Chanyeol dan Baekhyun sama-sama menolak, tanpa menanyakan dua anak yang membuntuti apakah mereka mau.
Kurang dari tiga menit Sehun datang bersama ayahnya.
"Saudara Chanyeol, Saudara Baekhyun, kami tidak membuat kalian menunggu terlalu lama, kan?" kata Sehun seraya tersenyum cerah.
Chanyeol menggeleng, hampir acuh tak acuh seperti biasa.
"Bukan apa-apa, kami baru saja tiba, kok," balas Baekhyun.
Kepala keluarga Oh memperkenalkan diri. "Nak Chanyeol, Nak Baekhyun. Perkenalkan saya Oh Jae Ye, Ayah Sehun sekaligus kepala keluarga Oh."
"Tidak perlu memperkenalkan diri seformal itu Tuan Oh. Saya sendiri sudah mengenal nama besar anda sejak kecil," kata Chanyeol.
Oh Jae Ye menggeleng tak setuju. "Itu diperlukan. Bagaimana pun, secara pribadi ini pertama kalinya bagi kita bertiga untuk benar-benar bertemu tatap mata."
Basa basi berlangsung, anak dan ayah itu mulai menyinggung pertolongan sewaktu di tanah rahasia. Jae Ye seolah tak lelah mengatakan puji-pujian, terima kasih, dan peringatan untuk jangan sungkan meminta pertolongan pada keluarga Oh. Maksud dasar dari tindakan Jae Ye tersebut terbaca di kedua mata Chanyeol dan Baekhyun. Mereka paham kepala keluarga Oh sengaja ingin membangun relasi berdasarkan rasa balas budi menyelamatkan anaknya.
Chanyeol tak menunjukkan keberatan sama sekali, selain keluarga Oh tak pernah banyak terlibat dengannya di masa lalu, yang mengurangi penilaian negatifnya. Kedatangan mereka memang awal dari membuka relasi yang kuat di masa depan.
"Ah, orang tua ini sepertinya terlalu banyak bicara," keluh Jae Ye pada dirinya. "Jadi anak-anak, maksud kedatangan kalian ke kediaman kecil keluarga Oh saya adalah?"
"Untung Tuan Oh menyinggungnya. Hampir saja kami terlupa," ujar Chanyeol. "Baekhyun, keluarkan."
Elixir serta sertifikat edar diambil dari dalam gelang penyimpanan. Di letakkan ke atas meja kemudian Chanyeol berkata. "Tolong sertifikat edarnya diperhatikan. Adakah itu sesuai dengan keperluan pelelangan."
Tuan Oh mengambil sertifikat tersebut, membukanya dan membaca satu dua patah kalimat secara acak. Melihat cap sidik jari dan stempel peramu keluarga Park ia menggulungnya kembali.
"Ini adalah sertifikat yang tepat apabila ingin melelang sebuah pil. Apakah ini berarti nak Baekhyun bermaksud demikian?" tanya Tuan Oh.
Baekhyun mengangguk. "Tuan Oh benar. Di depan Anda elixir pembersih luka dalam dan spirit, dan elixir pendorong fondasi. Semuanya berada di tingkat semenjana akhir, dan dimaksudkan untuk dilelang dalam satu paket bersama-sama."
Kening Tuan Oh berkerut. "Dilelang dalam satu paket, mengapa demikian?"
"Tuan, sebagai pembuat elixir-elixir ini saya memberi pengaturan yang pas. Bahan pembuatan saling berkaitan, sehingga memungkinkan khasiatnya saling melengkapi. Tidak seperti elixir dasar lain, elixir ini harus digunakan secara bersamaan agar manfaatnya kepada pembudidaya yang terluka akibat pertempuran bisa lebih cepat. Sehingga kenaikan budidaya yang turun tidak perlu memakan waktu lebih lama untuk kembali pulih," jelas Baekhyun.
Mata Jae Ye berbinar. Kedengarannya elixir ini hebat, jika memang bisa menyembukan kerusakan lautan elemen lebih cepat, bukankah harga serta ketenarannya harus lebih kuat dari elixir dasar sejenis?
"Boleh seperti itu, yah," gumam Jae Ye.
"Tuan kepala keluarga Oh, saya menebak belum pernah ada elixir yang muncul seperti elixir yang saya bawa ini, kan?"
Tuan Oh mengangguk. "Memang belum."
"Tepat. Apabila penjelasan saya terkesan berlebihan, Tuan Oh bisa menanyakan Sehun. Dia, sudah pernah merasakan khasiatnya."
Tuan Oh melirik anaknya cepat.
"Ayah, saudara Baekhyun memang benar. Menurut Ayah kalau aku hanya mengkonsumsi elixir biasa setelah dipukul habis-habisan pendekar master itu, aku bisa baik-baik saja sekarang?" ujar Sehun mantap membenarkan.
Jae Ye tak ada tanggapan. Ia mengalihkan perhatian pada elixir dengan tatapan terpukau.
"Sungguh mengesankan," ucapnya. "Nak Baekhyun memilih jalan yang benar membawa elixir ke pelelangan kami. Percayalah, harga ramuan buatanmu ini boleh melambung dari harga pasar spiritual biasa."
Baekhyun tersenyum. "Senang mendengarnya kalau begitu."
Semua pengisi ruangan rata-rata tersenyum puas.
"Masih ada lagi." Chanyeol tak membiarkan pembahasan barang lelang segera berubah.
"Saudara Chanyeol memiliki barang lelangan lain?" tanya Sehun.
Jae Ye menambahkan, "Oh, benarkah begitu? Lalu, barang berharga apa yang ingin Nak Chanyeol lelangka."
Sebongkah kristal seratus mata dan satu biji besi putih Chanyeol ambil dan letakkan di sebelah elixir.
"Seratus kristal seratu mata, dan lima puluh biji besi hitam. Bagaimana, kepala keluarga Oh?"
Jae Ye melihatnya sekarang. Kabar Chanyeol memiliki benda-benda itu sudah lama menyebar.
"Tahukah kau barang-barang ini primadona yang dibicarakan di penjuru kota? Kau mengeluarkannya tentu akan membuat kehebohan di pelelangan kami," ujar Jae Ye tak sungguh-sungguh.
"Bila itu membawa dampak baik bagi pelelangan, kenapa tidak?"
Jae Ye tertawa lepas. "Benar sekali."
Akhirnya akta tuan barang lelang dan rumah pelelangan di buat. Apa-apa yang tertulis mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Pelelangan akan dilaksanakan seminggu kemudian. Meski masih perlu menunggu Chanyeol tak terlalu memikirkanya, optimisnya tinggi terhadap hasil lelang yang memuaskan.
Setelah itu Chanyeol dan Baekhyun, serta Ji Sung dan Gin Tak pamit undur diri. Ketika mereka akan meninggalkan gerbang kediaman Oh. Sehun memanggil-manggil.
"Saudara Chanyeol, saudara Baekhyun. Tunggu sebentar."
Keempatnya berbalik.
"Ada apa?" tanya Baekhyun.
"Aku ingin tahu, apakah kalian ingin ikut bersamaku ke pertemuan lima distrik? Aku rasa saudara Chanyeol dan Baekhyun perlu untuk ke sana juga."
"Ajakan yang terlambat," kata Ji Sung di sebelah kiri Chanyeol. "Kami sudah berniat akan ke sana selepas dari sini."
Mata Sehun berkilat. "Benarkah? Kalau begitu tukar saja. Bolehkah aku ikut kalian?"
"Bawa kereta kudamu sendiri, lalu beri Ji Sung dan Gin Tak tumpangan. Aku tidak mau melihat mereka seperti pengawalku," kata Chanyeol yang secara tak langsung menyetujui permintaan Sehun.
"Tentu saja. Tunggu aku sebentar." Sehun berbalik cepat meminta pelayan mengeluarkan kereta kuda.
----------o0o----------
Typo, pengulangan kata, dan kesalahan lainnya silahkan dikoreksi.
07 Desember 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanficApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...