"Ada hal lain lagi Tuan," kata Min Seok.
"Katakan."
"Sewaktu di Hutan Daun Lebar, kami bertemu kawanan banteng perunggu dan badak bercula perak yang akan melakukan perebutan wilayah. Awalnya hamba meminta Tuan Baekhyun untuk menyelamatkan diri sementara saya menghalau kawanan hewan magis itu. Akan tetapi, tidak mengikuti usulan saya Tuan Baekhyun malah melakukan sesuatu yang aneh."
"Aneh seperti apa?" tanya Chanyeol.
"Hamba merasa, seolah-olah Tuan Baekhyun sedang mengajak hewan-hewan magis itu berkomunikasi," ucapnya ragu-ragu.
Chanyeol nampak berpikir lamat-lamat. Min Seok menunggu tanggapan seperti apa yang akan tuannya berikan.
"Kau juga memperkirakan apakah Baekhyun salah satu dari klan penjinak hewan magis?" tebak Chanyeol.
Min Seok mengangguk. "Hanya itu yang bisa saya pikirkan."
"Pernahkah kau berpikir tentang penjinak dan ahli hewan magis?"
Min Seok mengerutkan kening. "Ahli dan penjinak? Saya kira itu dua hal yang sama Tuan."
"Orang awam mungkin akan berpikir demikian. Padahal keduanya memiliki perbedaan sendiri yang tidak banyak diketahui. Seorang penjinak berarti pandai menaklukkan hewan buas menjadi tenang, penjinak juga mampu memelihara hewan-hewan magis dan melatihnya menjadi peliharaan atau sahabat dalam pertarungan. Tetapi, saat disebut ahli artinya seseorang itu lebih mahir mengetahui seluk beluk hewan magis. Menurut kisah ahli juga bisa berkomunikasi dengan hewan-hewan tersebut, dan sebagian hewan magis itu memiliki strata bangsawan mereka sendiri. Apa kau kira hewan magis strata tinggi mau dikendalikan penjinak biasa? Tentu saja tidak, hewan magis bangsawan hanya akan memilih ahli magis untuk diajak berkomunikasi atau bahkan menjadi pendampingnya," jelas Chanyeol panjang lebar.
Menerima informasi seperti itu Min Seok merasa tercerahkan. Tuannya memang selalu menjadi sosok pandai yang mengetahui banyak hal, ia sampai bangga menjadi pelayan pribadinya sejak kecil. Tapi, saat mengetahui maksud dari tujuan Chanyeol mengatakan perbedaan itu matanya melebar.
"Berarti Tuan memperkirakan bahwa, Tuan Baekhyun adalah ahli hewan magis?"
Chanyeol tersenyum tipis. "Terlalu dini mengatakan itu."
"Meski begitu, mengapa Tuan bisa membuat dugaan demikian?"
"Ingatkah kau ketika formasi ciptaanmu diserang? Aku juga melihat mata bercahaya Baekhyun dan burung bennu tiba-tiba muncul di halaman utama kediaman Park."
"Aku mengingat hari itu Tuan, formasi pertahananku hampir pecah sebelum tangisan burung gaib terdengar," ucap Min seok. "Eh, Tuan tahu nama burung itu juga?" terheran-heran Min Seok.
"Apanya yang perlu dikagetkan, banyak buku peninggalan Ibuku datangnya dari tempat jauh saat ia berkeliling dahulu. Informasi dalam buku-buku itu beragam dan berisi hal yang tidak diketahui orang di wilayah Kota Tanah Terbuka."
.
.
.
Baekhyun memang mengharapkan Chanyeol segera terbangun, hanya saja mendapati hari ini mereka berdua akhirnya berada dalam satu ruangan tanpa ditemani Min Seok, gelisah, malu, segan, dan kikuk berpadu menjadi satu dalam diri.
Duduk tegak nan kaku, tersenyum tipis berusaha membuat wajahnya tampak tenang tanpa tekanan sama sekali. Walaupun kedua tangan saling bertaut mengikat jemari, meremas satu sama lain tanda tak nyaman.
Chanyeol menyadari hal itu, bukannya merasa kasihan malah masih berniat bermain-main dan memasang wajah datarnya.
"Bagaimana keadaanmu beberapa hari ini?" tanya Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK]
FanfictionApi bertemu cahayanya, di dunia spiritual mereka saling menjaga. Malam ketika hujan, angin, petir, serta gunturnya bekerja sama menimbulkan badai yang menganggu. Pada saat ledakan cahaya menimpa tubuhnya, Baekhyun sadar tak lagi berada di dunia temp...