Hyy~
Lolii datang menemani malming kalean gaess ~(*´∇`*)~
Sang mentari pagi seolah perlahan merangkak naik keatas langit. Sinarnya yang masuk melalui jendela cukup menganggu Elisa yang sedang tidur karna mengenai wajahnya. Ia mengeryit dan tiba-tiba kedua kelopak mata tersebut terbuka karna teringat ia harus sekolah.
Kalo dia lagi tidur bareng si Yuyun pasti Yuyun udah ngejekin sambil ketawa. "Enak ya jadi lo Li, ga usah susah-susah cosplay jadi setan karna udah mirip setan. Pas kek gini nih contohnya awokwok."
Sontak Elisa bergerak mengambil smartphonenya diatas meja dan melihat pada jam disana. Ia menghela nafas lega melihat waktunya masih banyak untuk bersiap-siap berangkat kesekolah.
Mendadak saja ingatan semalam terlintas diotak cantik Eli, ingatan terakhir tentang dirinya dan Reynald. Elisa seketika menoleh pada pintu kamar disana. Ia jadi penasaran bagaimana dengan kondisi Reynaldnya sekarang.
Semalam setelah mereka bertengkar, Elisa benar-benar mengunci diri didalam kamar. Hanya saja ia tak sampai mendorong benda berat seperti yang dikatakan Reynald. Tapi tak terjadi apapun seperti kamar yang dibuka paksa atau apapun itu yang seperti Reynald ucapkan.
Tapi bentar deh!
Kamar dibuka paksa?
Apa yang Reynald maksut kemarin itu bakal ada maling?!
Terus gimana sama Reynald yang tidur diluar?
Elisa seketika beranjak dari kasur dan berlari membuka kamar dengan panik. Ia mengedarkan pandangan keseluruh ruangan. Tidak ada tanda-tanda seperti dimalingin tapi kan bisa saja malingnya main rapi. Ato jangan-jangan pembunuh? Omo! Rey! Bias Eli!
Elisa langsung melangkah kearah sofa diruang tengah. Ia menghela napas lega kala mendapati sosok yang masih tertidur pulas dengan memunggunginya.
Tapi tiba-tiba saja otak cantik Elisa berpikir lagi. Ia cukup heran karna jika mengingat sosok Reynald yang dulu, saat ini pemuda itu pasti sudah berseragam dan marah karna Elisa baru saja bangun. Apa mungkin....
Yang tidur sekarang ini bukan Reynald?
Mata Elisa membulat hanya dengan memikirkan itu saja. Lalu ia mulai mencoba berpikir untuk cara cerdik yang bisa dia lakukan. Ketika idenya datang, bola mata gadis itu melirik kesana kemari untuk mencari benda yang mungkin bisa ia buat perlawanan jika pemuda itu bukan benar-benar Reynald.
Karna tak ada barang yang sekiranya bisa ia pakai diruang tengah, Elisa berjalan perlahan kearah pantri. Tangannya memilih mengambil sebuah spatulla yang cukup panjang untuk pedangnya dan panci untuk tamengnya.
Lalu Elisa kembali berjalan menuju sofa. Dengan mata yang menyipit dan wajah penuh curiga ia siap memukul orang tersebut.
"Hmm jangan remehin gue ya, karna gue udah pernah satu padepokan ama kura-kura assassin!" batin Elisa penuh semangat membara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband
RomanceTerpaksa dijodohin sama siKetos letoy, Elisa rasanya hampir gila! Elisa si troublemaker disekolahnya. Suatu hari dijodohkan dengan Reynald ketos ramah namun judes hanya pada Elisa saja. "Senyumnya gak usah lebar-lebar kali entar robek tuh mulut baru...