35

106K 4.7K 257
                                    

"Ok ok babay~"

Elisa melambaikan tangannya pada ketiga temannya yang kini sudah berpisah dengannya didepan pintu masuk sekolah

"Elisa!" Gadis itu menoleh kebelakang mendapati Felix berjalan kearahnya

"Apa?"

"Kekantin kuyy"

"Sekarang?" Felix mengangguk "Gue traktir beli bakso"

Mendengar ucapan itu Elisa langsung berbinar dan tersenyum senang "Serius?"

"Iya"

Dengan senang hati Elisa mau mengikuti Felix kembali masuk kedalam sekolah. Traktiran siapa sih yang gak mau? Apalagi doi kebetulan belom makan sejak jam istirahat tadi. Cuma donat tadi doang. Because... Tugas deadline hari ini banyak banget. Jadi dia the power of kepepet seharian :))

Mereka sekarang udah jalan dikoridor berdampingan. Tapi tiba-tiba Elisa terpikirkan sesuatu. Sepertinya ia melupakan hal lain tapi apa ya? Halah bodo amat yang penting makan dulu

"Mau kemana?"

Mata Elisa membulat melihat sosok Reynald ditengah koridor. Yapss,,, dia melupakan Reynald yang tadi memintanya menunggu dimobil

"Ayo balik!" Reynald memegang lengan Elisa

"Dari waktu itu lo terus cegat Elisa mulu, lo ada masalah apa sih" celetuk Felix sedikit kesal menarik perhatian Reynald

Reynald tersenyum miring "Bukan urusan lo!"

"Kalau begitu Elisa juga bukan urusan lo!"

Mereka sibuk berdebat sedangkan Elisa menatap datar keduanya. Mereka ini sebenernya kenapa sih?

"Elisa itu urusan gue karena dia.. 

"Dia apa?"

Elisa melotot melihat Reynald yang hampir saja keceplosan. Dengan segera gadis itu mengalihkan perhatian Felix "Ehm... Lix ayo keburu Mang Budi tutup"

"Gak bisa lo ikut gue!" Reynald kembali mencegat membuat Elisa pusing

"Haduh... Pleasee ya, hari ini gue capek. Dari pada kita debat kenapa lo gak sekalian ikut aja kekantin" Elisa tersenyum paksa pada Reynald

"Ap-

"Gak ma-

Dengan cepat Elisa menarik tangan kedua pemuda yang sempat ingin menolak itu. Ia menyeret paksa mereka untuk ikut. Untung saja kali ini gak ada banyak orang jadi sans aja gak bakal jadi perhatian orang ヾ(¯∇ ̄๑)

Dan setelah sampai entah mengapa suasananya dimeja menjadi sangat suram. Elisa tersenyum canggung duduk diantara kedua pemuda yang saling menatap tajam tanpa bicara. Seolah mereka sedang berperang dalam kontak batin

"Ehmm... Mang Di... Anu... Itu...

"Okeh neng" Seolah paham maksut cicitan Elisa pria paruh baya itu kembali kestannya dan membuatkan beberapa mangkok bakso

Mata Elisa melirik pada kedua pemuda yang masih stay berada disampingnya dengan tatapan saling membunuh "Kalian kenapa sih?"

"Gapapa/Gapapa!"

"Kompak banget awas jodoh" Ucapan Elisa membuat keduanya menatap Elisa bersamaan dengan raut kesal

"Gak bakal/Gak bakal!" teriak keduanya hingga Elisa terlonjak kaget. Padahalkan tadi Elisa cuma... Ah ya sudahlah!

"Neng ini baksonya" Pak Di datang dengan nampan berisi tiga mangkok bakso dan meletakkannya kemeja Elisa "Makasih Mang"

"Kalian mau saling natap atau makan baksonya?" Elisa melihat bosan pada keduanya dan mulai memakan lahap bakso miliknya sendiri

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang