37

103K 4.5K 254
                                    

"Lho Rey kok... Pak Karim mana?"

Elisa terheran ketika Reynald membuka mobil putih bukan mobil yang biasanya mengantar jemput mereka kesekolah. Dan herannya lagi pak Karim tidak berada disana

"Jangan bilang lo pecat dia karna mobil mogok tadi?!"

Sebelumnya Elisa mendapat pesan dari Reynald untuk pulang paling terakhir. Kemudian pergi ketempat parkiran setelah dirasa sepi. Tapi Elisa malah dikejutkan oleh hal ini

"Jinjja?! Lo...! Rey pak Karim juga gak bakal tau kali kalau tuh mobil bakal mogok ditengah jalan! Pleasee... Lo gak boleh seenaknya sama pak Karim!"

"Inget kata bu Titin, kalo lo gak boleh berbuat semena-mena sama orang. Apalagi orang kek pak Karim. Dia tuh butuh banget pekerjaan. Kalo gak kerja gimana sama anak dan istrinya? Mau dikasih makan apa mereka hah?! Batu?!"

Elisa benar-benar tak habis pikir dengan pemuda itu yang tega melakukan hal seperti ini. Wah... Reynald menakutkan juga

"Kenapa lo diem?! Gue ngomong sama lo bukan patung!"

Reynald yang tak bergeming itu mulai mendekat pada Elisa. Gadis itu panik, pasalnya kali ini Reynald terlihat sangat dingin dan menyeramkan. Yang Elisa lakukan hanyalah beringsut mundur sampai akhirnya ia terpojok pada mobil. Reynald mengurungnya pada satu tangan. Pemuda itu menatapnya serius

"Pertama, gue gak pecat pak Karim karna alasan konyol itu. Jangan bikin gue keliatan jahat disini. Kedua, Gimana gue bisa jawab pertanyaan lo kalo lo sendiri nyerocos mulu. Ketiga, alasan adanya mobil ini karna kita diminta buat kerumah lo"

Reynald bicara dengan nada serius dan Elisa hanya mematung melihatnya. Setelah bicara begitu pemuda itu memundurkan langkahnya, melepaskan Elisa. Ia melangkah masuk kedalam mobil meninggalkan Elisa yang masih tak bergeming

Tin...! Tin...!

Bunyi klakson yang terdengar keras dan memaksa itu mengagetkan Elisa, menyadarkan gadis itu. Tanpa pikir panjang Elisa segera memasuki mobil sebelum sipemilik mengeluarkan halilintarnya

"Kenapa masih gak jalan?" tanya Elisa heran ketika sudah lima menit mereka didalam namun mobil tetap tak berjalan

"Lo pengen kenapa-napa?"

"Hah?" Elisa benar-benar tak mengerti dengan ucapan Reynald. Pemuda itu menghela napas kasar

"Sealtbelt lo belum dipasang!" Seketika melihat ketubuhnya. Ia menyengir lebar, benar juga yang dimaksud pemuda itu. Ia belum memasangnya

Tubuh Elisa membeku ketika detik berikutnya tangan Reynald terulur menarik Sealtbeltnya dan memasangkan. Yang membuat Elisa sampai menahan napasnya adalah jaraknya dengan pemuda itu yang dekat sekali. Ralat sangat dekat

Klik...!

Reynald kembali pada posisinya. Ia mulai menghidupkan mesin mobil dan melajukannya. Tanpa sadar tangan Elisa yang bergemetar bergerak menyentuh pipinya. Ini sebenarnya dia kenapa sih? Kok... Kok... Kok.... Jungkok kali ah!

Mata tajam Reynald berfokus menyetir tanpa memperdulikan gadis disampingnya yang bingung sendiri. Elisa menoleh pada Reynald, ia menatapnya bahkan tanpa berkedip

Merasa ditatap pemuda itupun menoleh membuat Elisa segera membuang pandangannya. Reynald mengerutkan keningnya. Bingung sih tapi mencoba tak peduli dan kembali fokus menyetir

"Astaga! Astaga! Astaga! Jantung gue kok maraton gak ngajak-ngajak sih!" -Elisa

Elisa berdehem agar suaranya tidak bergetar sepertinya tangannya "Kenapa mau kerumah gue?"

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang