"Lho... Ayah mana?"
Elisa yang baru saja datang kemeja makan menatap bingung. Pandangannya menoleh kesana kemari mencari keberadaan sang ayah. Iya gaess, orang biasanya ayah Eli bakal duduk dikursi ujung meja.
"Bang, ayah mana?" tanya Elisa pada Johan yang duduk tenang sambil makan.
Elisa bergerak duduk pada kursi lalu melipat kedua tangan diatas meja. Gadis itu memusatkan perhatiannya pada sang kakak.
"Mau tau aja atau mau tau banget?"
"Emm..." Elisa menaruh jari telunjuknya kedagu seolah tengah berpikir. "Terserah dah bang, yang enak yang mana?"
"Yang enak sih tidur." kata bang Jo asal sontak membuat Elisa tertawa sembari bertepuk tangan.
"Bener bener bener!"
"Jadi, ayah kemana bang?" tanya Elisa lagi kembali pada topik dengan wajah serius.
"Sebenarnya..." Bang Jo menggantung ucapannya sambil menatap lamat Elisa dari tempatnya. Membuat Elisa pun jadi semakin menatap intens karna sangat penasaran. "Ya?"
"Gue juga gak tau."
Mendengar itu sontak Elisa berwajah datar. Ingin Eli cakar wajah bang Jo saat itu juga, apalagi ketika pemuda itu tertawa ngakak.
Meow... :3
Tapi dibanding itu Elisa malah hanya mendengus sebal dan membuang wajah kearah lain. Sosok sang ibu tampak berjalan kearah mereka. Dengan membawa sepiring nasi goreng dari dapur. Kemudian ia menyodorkan piring tersebut kedepan Elisa.
"Ayah lagi dikamar mandi benerin selang air yang bocor." kata ibu, mendengar percakapan mereka tadi. "Ini kamu makan dulu, ayah makannya nanti."
"Makacihh ibu ♡." Elisa yang menoleh lantas tersenyum manis pada sang ibu.
Baru juga Eli mau makan langsung mendadak terhenti karna ucapan sang ibu yang selanjutnya. "Lain kali kalau mau makan, ambil sendiri jangan nunggu ibu atau ayah. Kamu bukan Jirayut!"
Bibir Elisa lantas mengerucut cemberut menatap sang ibu. Sementara bang Jo disebrang sana ketawa lagi.
"Udahlah dek, muka udah jelek jangan dijelek-jelekin kan makin jelek."
"Terlove banget deh kata-katanya bang." Elisa memberi finger heart yang besar dari tangannya. Tak lupa senyuman ancaman yang gadis itu berikan.
Bukannya takut bang Jo malah makin ketawa. Kan goblok :)
Ibu Elisa menggelengkan kepalanya lalu ikut duduk dan makan. Atensinya teralih saat Elisa mengatakan sesuatu menggunakan nada manja.
"Ibu... Buatin Eli adek dong, yang lucu kayak Zailen ♡."
Dengan tenang ibunya menjawab. "Buat sendiri sana pake tepung terigu."
"Bffttt... Hahahaha!" Bang Jo tertawa semakin keras bahkan pemuda itu sampai terbatuk-batuk. Nah loh (⌒o⌒)
Elisa mengerjap linglung karna jawaban tak terduga dari sang ibu. Oke sebentar lagi Eli mau sercing gugel, 'Cara membuat adek pake tepung terigu.'
Untuk beberapa menit tak ada obrolan lagi dimeja makan karna fokus makan. Sampai suara sang ayah dari lantai atas mengambil atensi mereka.
"Dek!"
"Apa yah? Eli?" Elisa mendongakkan kepala melihat sang ayah disana.
"Iya, tolong kasih makan si Jirayut dong Lili." Ayah Brandon tersenyum manis berusaha mengambil hati sang anak bungsu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband
RomansaTerpaksa dijodohin sama siKetos letoy, Elisa rasanya hampir gila! Elisa si troublemaker disekolahnya. Suatu hari dijodohkan dengan Reynald ketos ramah namun judes hanya pada Elisa saja. "Senyumnya gak usah lebar-lebar kali entar robek tuh mulut baru...