81

28.1K 2.4K 1.7K
                                    

"Aku hanya pecandu luka, senyumku pedih dan tawaku perih."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





👾👾👾




"Apa?! Jadi Reynald disini?! Lo seriuskan?"

Sosok Bianca membulatkan mata lebar menatap dengan wajah yang penuh harapan. Gadis cantik bersurai hitam itu, sontak menunjukkan raut wajah yang begitu bahagia ketika lawan bicaranya menganggukkan kepala. Senyuman pun jelas terukir disudut bibirnya semakin menambah pesona kecantikannya.

"Gue harus ketemu sama dia!" gumam Bianca tersenyum senang hanya karna memikirkan akan bertemu Reynald. Apalagi karna beberapa hari ini ia sama sekali tak bertemu pemuda itu.

Atensi Bianca kembali menatap orang yang bicara padanya tadi. "Terakhir lo liat dia dimana Bob?"

"Dikoridor sana sih." sahut orang tersebut, Bobby. Ia menoleh sembari menunjuk kearah yang ia tau membuat Bianca melihat ketempat yang diarahnya.

Kedua sahabat itu sedang bicara dikoridor yang agak jauh dari kelas mereka. Sedangkan siswa lain berada didalam kelas yang saat ini sedang jam kosong atau mungkin membolos atau melakukan hal lain.

"Tapi dia--"

"Okey! Thanks Bob!" potong Bianca seolah tak ingin berlama-lama lagi karna ingin segera menemui Reynald.

Gadis cantik itu pun langsung berjalan riang menuju tempat yang Bobby maksut.

Azril yang baru saja tiba dan hendak kembali masuk kedalam kelas jadi terdiam melihat itu. Ia lalu mendekat pada Bobby yang kini melihat kedatangannya. "Oh? Hallo Zril! Whatssapp bro!"

"Lo tadi liat Reynald dan ngasih tau Bianca?"

Bobby yang sapaannya tidak dijawab Azril dan malah mendadak diberi pertanyaan seperti itu jadi merengut bingung. "Ha? Iya, emangnya kenapa?"

"Kenapa?" Azril mengulang ucapan Bobby dengan kening mengernyit. Ia kini menatap gusar dan tak percaya pada Bobby. "Tentu aja harusnya jangan!"

"Karna gue berusaha bawa Reynald kesini buat Elisa."

"Dan sekarang lo malah bakal bikin semuanya jadi runyam."

Mendengar itu Bobby jadi paham kemana arah pembicaraan Azril saat ini. Ia lantas menatap sinis Azril dan berdecak kesal. "Ck! Lo sekarang jadi prioritasin yang lain ya?!"

Dengan wajah penuh amarah Bobby mendekat dan mendorong-dorong bahu Azril kasar. Hingga pemuda itu jadi bergerak mundur karnanya. "Heh Azril! Disini tuh lo yang kenapa! Jangan lupa kalau Bianca itu sahabat kita! Kenapa lo sekarang malah terkesan ogah-ogahan sama dia hah?!"

"Sedangkan Elisa, dia siapa?! Bukan siapa-siapa bego! Jangan bikin persahabatan kita renggang cuma gara-gara satu cewek doang!"

"Lo liat gue, gue emang suka main cewek tapi gue gak pernah ngeduluin mereka sebelum kalian! Tapi lo....?!"

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang