"Lho Rey, kamu kok belum pake atasan seragammu nak?"
Kening bunda mengerut melihat pada Reynald yang baru saja keluar dari kamar. Dengan memakai celana seragam dan atasan kaos hitam.
Reynald menolehkan atensinya, sedikit merasa kaget. "Ah..."
Seulas senyumpun terlukis dibibirnya. "Entaran bun Rey pake seragamnya, soalnya hari ini dijadwal ujiannya sekitar jam sebelasan siang."
Iya, jadwal ujian yang sebelumnya dibagiin oleh guru lewat via grup WA. Menunjukkan jam berbeda disetiap harinya. Labil deh kek lolii :<
"Oh gitu, terus mana Elisa? Biasanya dari pagi banget udah keluar terus kedapur bantuin bunda."
Denger nama Elisa disebut, seketika Reynald inget kejadian semalem. Dimana Elisa yang mendadak aneh karna ucapannya.
Gadis itu diem kek patung dengan mata membulat, gak ngomong iya atau enggak. Terus asal nyelonong pergi ninggalin gitu aja. Kan Rey berasa dicampakkan hiks... :(
Tapi apa kemarin Reynald harusnya gak usah ngomong gitu ya?
Pandangan Reynald berganti melihat kamar Elisa yang berada disebelah. Mungkin sekarang gadis itu masih tidur karna belajar larut malam kemarin.
"Tapi untung aja gak dateng, soalnya hari ini bunda gak lagi masak."
Perkataan itu lantas mengambil atensi Reynald, keningnya mengerut. Menilai penampilan bunda yang baru disadarinya.
"Oh iya, bunda kok pakai baju rapi? Mau kemana?"
Bunda tersenyum teduh, sebelah tangannya bergerak menyentuh pipi Reynald. "Papah Jun ada pekerjaan diluar kota sayang, jadi bunda sama Zailen juga ikut. Kamu jaga Elisa ya nak disini."
"Bundaaa... Kak Ley!"
Ucapan itu lantas membuat keduanya menoleh. Tampak sosok Zailen berjalan kearah mereka dengan senyuman lebar.
Bocah kecil itu menghambur lalu melompat kecil kearah Reynald. Dengan sigap Reynald menangkap dan menggendongnya.
"Pagi Cey jelek."
Bibir Zailen mengerucut sebal menampilkan pipinya yang menggembung. "Cey gak jeyek! Kak Vil yang jeyek!"
Kekehan halus lantas keluar dari bibir Reynald dan bunda. Masih inget ae nih bocah :')
Virly pasti sakit hati nih kalo denger ヘ( ̄▽ ̄*)ノ
Tapi gapapa sih Reynald suka Virly sakit hati :)
"A! Awhh...!" ringis Zailen ketika Reynald mendadak menggigit pipi chubbynya.
"Cakit kak Ley!" seru Zailen membuat Reynald menjauhkan wajahnya lalu tertawa. "Bakpaonya kok gak ada rasanya ya Cey?"
"Ini bukan bapo! Kak Ley nakal! Cey aduin kepapah." semprot Zailen kesal dan mengusap-usap pipinya yang kini memerah.
"Iya deh maap, jangan aduin ya." Zailen menatap Reynald merengut namun kata-kata Reynald yang selanjutnya bikin Zailen kesal lagi. "Nah... Biar sembuh, sini kak Ley makan lagi bakpaonya."
Tangan kecil Zailen sontak mendorong wajah Reynald. Untuk tak mendekat kepipinya lagi. "GAMAU!"
Reynald ketawa kenceng sedangkan bunda yang melihat tersenyum gemas pada mereka.
"Enggak kok becanda." ucap Reynald membuat Zailen memeluknya sayang.
"Kalo gini kamu udah kayak papah aja Rey."
Sebelah alis pemuda itu terangkat keatas karna tak mengerti maksut bunda. "Papah?"
"Iya, kalo kata anak jaman sekarang sih. Kamu itu fatherable banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband
RomanceTerpaksa dijodohin sama siKetos letoy, Elisa rasanya hampir gila! Elisa si troublemaker disekolahnya. Suatu hari dijodohkan dengan Reynald ketos ramah namun judes hanya pada Elisa saja. "Senyumnya gak usah lebar-lebar kali entar robek tuh mulut baru...