06

158K 6.8K 49
                                    
















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Elisa bangun!!!"

Teriakan ibu Elisa sangat keras hingga sampai kekamar Elisa yang berada dilantai atas. Bukannya bangun Elisa malah melenguh dan mencari posisi nyaman untuk tidur

"Heh kebo! Bangun!" seru Johan yang entah sejak kapan berada dikamar Elisa. Ia menarik Bantal dan selimut Elisa dengan kasar

"Gak bangun gue jorokin lo!" kata Johan yang langsung membuat Elisa terbangun duduk dengan kesal

"Apasih ganggu banget! Gak biasanya lo bangunin gue!"

"Lo tau gak dalam semenit ibu udah teriak 15 kali! Gue jadi gak bisa tidur anjir!" ucap Johan membuat Elisa melongo

"Udah ah gue mau balik tidur lagi, bye maksimal" seru Johan lalu melenggang pergi kekamarnya yang bersebelahan dengan kamar Elisa

"Tai lo Johanjing!" umpat Elisa menjatuhkan diri kekasur dengan kasar sambil menendang-nendang udara dan berguling tak jelas

Ia kembali duduk lagi dengan wajah datar dan rambut yang acak-acakkan. Elisa malas kesekolah beribu-ribu kali malas. Karena ucapan ibunya semalam

Flasback on

"Tidak anakku jangan lakukan itu atau kau akan celaka nak"

"Ck, aku tak peduli denganmu. dasar nenek tua!"

"Apa-apaan anaknya tuh, kalau itu anakku sudahku buang ketengah laut! Ibunya lembek gak seru!" Ujar ibu Elisa membuat Elisa menatap bingung padanya

Tangan Elisa terulur mengambil remot dan mengganti saluran tv

"ELISA KENAPA KAMU GANTI?!" teriak ibu Elisa, untung anak bungsunya itu tidak jatuh dari sofa karena terkejut

"Kan tadi ibu sendiri yang bilang gak seru"

"KAMU ITU YA, AWAS-

Belum selesai ibunya memarahi Elisa, ia segera mengambil Hpnya yang berdering dan pergi mengangkat telepon. Elisa langsung menghela nafas lega, ia bersyukur karna panggilan telpon itu membuatnya tidak jadi dimarahi habis-habisan

Elisa kembali fokus pada tv dan mengganti salurannya kekartun Doraemon kesukaannya sambil terus mencomoti cemilan direngkuhannya. Tak lama ibu Elisa datang dengan senyum yang merekah

Elisa bergidik ngeri melihatnya, dimata Elisa senyum ibunya sangat mengerikan. Semengerikan setan yang sering ia tonton difilm horor

"Kenapa bu? Dapet manusia buat diseret keneraka?"

"Iy- APA?!"

"E- enggak! Tadi Elisa bilang apa ya?" sahut Elisa menggaruk tengkuk lehernya

"Udahlah ibu gak ada waktu buat ngeladenin kamu, ibu masih banyak urusan" ujar ibunya dan hendak pergi

"Urusan apa?"

"Ya ngurusin nikahan kamu lah belum kelar"

"Oh nikahan aku do- APA?!" Elisa yang duduk santai langsung berdiri kaget hingga cemilannya jatuh bertaburan kelantai

"Astaga telinga ibu mau pecah rasanya!" gerutu ibu Elisa mengusap kedua telinganya

"Maksud ibu? Bukannya Reynald... Gak mau ya?" cicit Elisa pelan

"Baru aja ibu dapet telepon kalau Reynald udah mau dijodohin. Tapi meski begitu waktu pernikahan kamu tetap sudah dimulai sejak direstoran" ujar ibu Elisa kemudian melenggang pergi meninggalkan Elisa yang mematung

"Artinya satu hari lagi dong?" lirih Elisa lalu jatuh lemas kelantai

Flasback off

"ARGHH.....!"

Elisa semakin mengacak-acak rambutnya frustasi. Jika tau panggilan telepon milik ibunya adalah karna perjodohan. Elisa lebih ikhlas dimarahi tujuh hari tujuh malam dan sekalian aja mandi kembang

Gadis itu melangkah gontai bersiap untuk berangkat kesekolah. Dikelaspun Elisa banyak diam dan melamun. Ia juga kerap dimarahi oleh guru yang mengajar dikelasnya. Jika diajak bicara oleh temannya pun ia hanya menjawab seperlunya juga

"Lis ikut gue kuyy!" ajak Conita menggoncang tangan Elisa

Elisa menoleh dan menatapnya kosong "Kemana?"

"Ikut dululah"

Dengan cepat ia menarik tangan Elisa sedangkan sang empu hanya menurut tanpa berontak. Hingga ia sampai diluar kelas yang tidak lain adalah kelas Reynald membuat Elisa melotot saat sadar

"Con ngapain kita kesini?" bisik Elisa panik

"Ikuti gue aja, sisanya gue yang ngurus" ujar Conita yakin dengan senyuman lebar lalu masuk kedalam sambil menarik tangan Elisa lagi

"Hey lo teman Azril?" ujar Conita keras menunjuk seseorang. Beberapa orang yang ada dikelas pun ikut memperhatikannya

"Siapa? Gue?"

Pemuda berpakaian acak-acakan itu menunjuk dirinya dan sedikit bingung. Sedangkan Elisa sibuk celingukan mencari keberadaan Reynald. Ia masih sangat belum siap untuk bertemu dengannya

"Iya lo, gue minta nomernya Azril dong!" pinta Conita memaksa

"Emangnya lo ada urusan apa sama dia?" tanya pemuda yang bername tag Bobby Barley itu mulai tertarik

"Temen gue ada yang suka sama dia!" sahut Conita cepat

"Siapa? Coba bawa sini! Gue mau tau dia cantik apa enggak" ujar Bobby mengesalkan buat Conita

"Gue anjir yang suka sama dia!" -Conita

"Semoga aja Reynald beneran gak ada disini!" -Elisa

Conita menoleh pelan pada Elisa yang tampak was-was disebelahnya. Elisa pun balik menoleh pada Conita dengan raut bingung seolah bertanya 'Apa?'

"Emangnya siapa sih?! Lagi pula Azril tuh udah punya pacar!" Seorang gadis lain tiba-tiba datang dan menyita perhatian mereka

Gadis berpakaian seragam ketat itu berjalan dan menenggerkan lengannya pada bahu Bobby

"Oh ya? Yaudah sorry gak jadi!" sahut Conita kemudian kembali menarik tangan Elisa untuk keluar

Namun naasnya ketika berbalik dahi Elisa malah bertabrakan dengan dada tegap seseorang. Elisa merintih sakit sedangkan orang-orang yang melihatnya, kaget dengan peristiwa itu. Bahkan Conita yang sampai menutup mulutnya

"Aduh sakit anj-












...Reynald?!"



---

Bonus part

Kemarin malam dikamar bunda Reynald

"Bunda, ini Reynald" lirih Reynald sambil mengenggam tangan ibunya yang dingin

Ibunda Reynald yang tidur terbangun dan menatap anak sulungnya

"Iya nak?"

"Maafin Rey bun karna Rey bunda jadi begini, Rey iklhas jika bunda beneran mau jodohin Rey" ujar Reynald sambil menunduk tidak berani menatap mata ibunya

Ibu Reynald tersenyum tulus lalu menepuk pelan kepala anaknya, seperti yang biasa ia lakukan

"Bunda tau kok kalau anak bunda masih anak yang baik"

---









ʕ•ﻌ•ʔ

Hallo gaes...
Saia up date lagiiii...! Semoga gak ngebosenin ya

Don't forget vote and Comment

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang