61

82.4K 4.1K 1.4K
                                    

"Yaampun Stev, gue gak nyangka lho kalau kita bisa dapet ginian dari lomba ini."

Elisa tersenyum lebar dan menepuk-nepuk amplop disaku roknya. Mereka baru saja keluar dari ruang kepala sekolah bersamaan dengan anggota lain yang kini sudah melangkah pergi.

Stevi disampingnya terkekeh pelan. "Yaiyalah, emang sebelumnya lo gak pernah ikut lomba?"

Jari telunjuk Elisa berada didagu, berpikir seolah sedang mengingat sesuatu. "Dulu sih gue pernah ikut beberapa lomba tapi dapetnya palingan kek benda gitu, seperti gelas cantik dan semacamnya."

"Lomba apa itu emangnya cuyy?"

"Lomba makan krupuk, lomba cari koin dicoklat, lomba tarik tambang, lomba kelereng, lomba--"

Ucapan Elisa terpotong oleh gelak tawa Stevi yang menggelegar. Beruntung ruangan kepala sekolah dan guru didekatnya kedap suara. Jadi aman gak bakal dipecat sebagai murid (。'▽'。)

"Aduh! Aduh! Sakit perut gue." Stevi memegangi perutnya sambil terus tertawa.

"Iya-iya gue tau gue lucu Stev gak usah pake sakit perut segala. Entar gue obatin pake baygon lho..."

Disela tawa Stevi yang mulai mereda ia menggelengkan kepala. Dasar si Elien suka gak tau tempat konyolnya.

"Tapi ya Lis, gue sebenernya lebih seneng sama pialanya sih. Cuma ya gimana ya, itukan buat sekolah." kata Stevi setelah selesai tertawa.

"A... Kalau begini mulu, gue mau ikut teruslah." ujar Elisa dengan penuh semangat.

Tapi tak lama Elisa dibuat terbingung, ketika ia malah melihat raut lain dari wajah Stevi. Gadis itu tampak terdiam dan suram.

"Eh? Kenapa Stev? Gue ada salah ngomong? Atau gue ngomongnya kebeneran?"

"Enggak! Gak ada apa-apa kok." sahut Stevi cepat. "...Cuma ini lomba terakhir kita."

"Te-terakhir?"

Stevi mengangguk, menghela napas membuat Elisa merasa prihatin. Sebelah tangan Elisa terulur menepuk punggung Stevi.

"Udah, gapapa Stev. Toh lo masih bisa ikut lomba makan krupuk kok." ujar Elisa dengan senyuman bodoh ngebuat Stevi jadi ketawa lagi.

Tak jauh dari sana seseorang terdiam melihat mereka sedari tadi. "Hebat ya Lis, harusnya kan lo yang perlu banget dihibur ini malah kebalik."

"Oh iya Lis..."

Telinga Elisa mendadak tak berfungsi untuk mendengarkan ucapan Stevi. Ia mematung melihat sosok Reynald yang baru saja keluar dari ruang guru.

Dua kali berpapasan! Heol!

Reynald pun disana terdiam menatap Elisa, ia juga sama kagetnya. Kontak mata mereka terputus karna Elisa yang membuang pandangan.

Males banget Eli tuh liatnya, mending liat Spongebob berburu ubur-ubur atau Eli nyoba bikin krabbypetty aja \(-ㅂ-)/

Melihat itu Reynald memilih berjalan pergi. Meninggalkan Elisa yang bahkan tak ingin menoleh untuk sekedar melihat punggungnya.

"Hey Lis!" Tepuk Stevi menyadarkan Elisa.

"Y-ya?"

"Ayo balik."

"Oh ya, ayo."

Ujian kembali dimulai dengan tenang, disana Elisa menggambar tak jelas dibelakang soal ujian. Sambil nungguin jawaban temen yang pinter.

Kalau kata Eli mah "Jangan mendahului orang yang pintar."

Jangan ditiru ya gaess Eli otaknya emang konslet :>

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang